Selesai talqin, Kang Arief langsung tancap gas mengamalkan dzikir harian. Saking semangat dan menikmati dzikir ketika di rumah, tetangga kumpul.
"Si Arief kesurupan..." begitu kata tetangga yang rumahnya saling berhimpitan. Bagaimana kisahnya? Ada di #KisahBerTQN
Tahun 2011 Kang Badih terkena serangan stroke. Berbagai upaya penyembuhan dilakukan, salah satunya adalah riyadhah mandi malam.
Usai penyembuhan, riyadhah ini masih terus didawamkan hingga bertahun-tahun. Bagaimana kisahnya? Saksikan di #KisahBerTQN
Pertemuannya dengan mitra kerja (Alm) Andri Suharto, menjadi titik balik kehidupan Kang Yukri. Tidak pernah terpikir akhirnya ia bertarekat, padahal jauh dari agama.
Sampai akhirnya Kang Yukri diajak minum-minum, namun mampir dulu untuk shalat maghrib di sebuah mushalla. Ternyata... Selanjutnya di #KisahBerTQN
Setelah melewati perjalanan hidup yang beragam, Ust. Adji Turipno semakin yakin pentingnya pembimbing ruhani. Dalam masa pencarian ia mendalami kajian-kajian tasawuf melalui buku-buku.
Sampailah pada masanya kemana ia harus mengambil tarekat. Dalam istikharahnya Imam Masjid al-Mubarak ini akhirnya berlabuh ke Pangersa Abah. Bagaimana kisahnya? Selengkapnya di #KisahBerTQN
Ust. Budi Haryono sehari-hari dagang di sekolah dekat TQN Center. Setiap azan berkumandang ia selalu mengupayakan bisa berjama'ah di masjid. Pada masa awal ia hanya ikut-ikut mengamalkan dzikir selepas shalat.
Saat Kiai Wahfiudin ceramah mengingatkan jamaah agar selalu meluruskan niat, akhirnya Ust. Budi tersadarkan, ia pun harus berubah. Kini Ust. Budi berkhidmat di TQN Center dan sering menjadi imam dzikir. Bagaimana kisahnya? Selanjutnya di #KisahBerTQN
Umi Yuni sangat aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan, ternyata ada kisahnya. Suatu saat ketika sowan ke madrasah, Pangersa Abah meminta Umi Yuni untuk keluar, jangan di Suryalaya saja.
Awalnya sempat bingung mengapa diminta keluar oleh Pangersa Abah. Ternyata maksudnya Umi Yuni diminta belajar dan aktif di tempat-tempat lain agar bisa membawa banyak orang berdzikir. Selengkapnya di #KisahBerTQN
Masa lalu yang gelap membuat Adam sakit parah. Campur aduk perasaanya antara takut, menyesal, putus asa, hingga akhirnya muncul rasa syukur.
Hari-hari dihabiskan dengan belajar mengaji, ziarah ke makam Auliya Allah. Hingga akhirnya 9 bulan terlewati... Selanjutnya di #KisahBerTQN
Saat mondok Kang Setiawan mendapat bimbingan yang mengharamkan amaliah tarekat. Karena terbilang siswa berprestasi, ia mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta, ikut Kiai Wahfiudin yang seorang wakil talqin TQN Pontren Suryalaya.
Untuk beberapa saat ada pertentangan dalam batin, hingga akhirnya alumni UNAS dan UNTAR ini mendapatkan pencerahan. Terlebih lagi saat pertama kali bertemu Pangersa Abah Anom yang membuatnya tidak bisa berkata apa-apa. Bagaimana kisahnya? Selengkapnya di #KisahBerTQN
Puluhan tahun bertugas sebagai chief cook di kapal pesiar, mengelilingi 5 benua dalam waktu yang lama, jauh dari mursyid secara zhahir bukan penghalang bagi Om Denny Cahyawijaya untuk terus mengamalkan TQN.
Saat bertugas sering menghadapi tantangan alam seperti badai, dan tantangan manusia berupa godaan keduniawian. Pernah suatu ketika Om Denny mengalami masalah kesehatan. Di tengah kesulitan Pangersa Abah hadir. "Alhamdulillah berkat rabithah semua bisa dilalui." Bagaimana kisah nya? Selengkapnya di #KisahBerTQN
Setelah mengambil talqin dzikir, Ust. Isropin senang bukan kepalang. Seluruh anggota keluarga diajak ke Pontren Suryalaya untuk belajar dzikir. Ia mendapat petunjuk untuk mendirikan PMD (Pesantren Masyarakat Digital) di Cibinong.
Puncak kebahagiaan ketika ibunda mengalami naza di rumah sakit. Sang Ibunda tersenyum-senyum. Ketika ditanya oleh Ust. Isropin beliau berkata. "Aku diperlihatkan surga karena selama ini melakukan dzikir seperti yang diajarkan." Selengkapnya di #KisahBerTQN
Sejak remaja Ust. Dadang senang dengan tema-tema pembersihan qalbu. Saat kuliah berjumpa ikhwan TQN Pontren Suryalaya yang banyak bercerita tentang Pangersa Abah.
Waktu yang dinantikan tiba. Ust. Dadang diantar ke Pangersa Abah untuk talqin dzikir. Sepanjang perjalanan menuju Suryalaya tak terasa air mata mengalir, jantung berdebar menjelang berjumpa Sang Mursyid. Simak kisahnya di #KisahBerTQN.
Saat berhaji tahun 2002, Haji Marwan dianggap setengah gila karena setiap jalan ia mendengar suara Allah... Allah... Allah. Selama dua pekan ia mengalami itu dan merasa takut. Apakah ini halusinasi?
Sepulang haji pengacara yang lama terlibat membantu ESQ ini mengambil talqin dzikir melalui Kiai Wahfiudin. Simak kisahnya di #KisahBerTQN
Dari sekian banyak ulama yang ditemui oleh Ust. Zaenal Abidin al Masyhuri, Pangersa Abah Anom adalah waliyullah yang sangat lembut. Sifat Allah yang lembut dikaruniakan kepada beliau.
"Pantaslah beliau menjadi mursyid yang kamil mukammil." Beliau disempurnakan oleh Allah SWT, sehingga dikaruniakan kemampuan untuk menyempurnakan murid-muridnya. Selengkapnya di #KisahBerTQN
Saat masih muda Ust. Wahidin ikut-ikutan meminta talqin dzikir. Namun, setelahnya selama puluhan tahun ia tidak mengamalkannya. Bahkan mencari ilmu hikmah.
Akhirnya ustadz yang usaha nasi goreng ini mengalami kebimbangan. Ia pun mengamalkan Manaqib Jawahirul Ma'ani setiap hari. Inilah titik awal ia kembali ke TQN Suryalaya. Selengkapnya di #KisahBerTQN
Enam tahun mengamalkan dzikir sendirian di rumah. Lingkungan pun menganggap dzikir ini adalah bid'ah. Setiap malam Ibu Melawati berdoa agar suami bisa merasakan nikmatnya dzikrullah.
Hingga pada akhirnya... Selengkapnya di #KisahBerTQN
Desember 1973 adalah momen tidak terlupakan bagi Ibu Hj. Zulaida. Jumpa Pangersa Abah yang gagah hingga merasakan secara langsung diimami beliau. Bahkan Pangersa Abah melayani sarapan secara langsung.
Saat dzikir shubuh ada ikhwan yang tidak bisa berhenti dzikir jahar, hingga Pangersa Abah hadir... Selengkapnya di #KisahBerTQN
Masuk rumah suci lepas alas kaki, menggunakan pakaian sopan dan tertutup membuat Mba Merry tertarik dengan Agama Islam. Perjuangannya mempertahankan aqidah tidak mudah, banyak suka dan duka.
Hingga akhirnya berjumpa dengan TQN Suryalaya yang membuat semakin kokoh dengan Islam. Tidak lama setelah ditalqin, Mba Merry merasakan bimbingan Pangersa Abah. Bagaimana bentuk bimbingannya? Selanjutnya di #kisahbertqn
Puluhan tahun berlayar mengarungi 5 benua, mengunjungi berbagai negara, menemui beragam tradisi dan budaya membuat Pak Bambang Suryo Sukoco terlena. "Halal dan Haram sudah tidak bisa dipisah," ujarnya.
Sampai akhirnya ia mengalami sakit berat ketika sedang di Australia. Pada titik inilah ia bermunajat, "Ya Allah pertemukan saya dengan guru yang dapat membimbing saya."
Tidak lama ketika tiba di Indonesia, sahabat lamanya mengunjungi Pak Bambang. Teringat saat tahun 1983 ia diajak rekannya mengunjungi makam Tuan Syekh Abdul Qadir Jailani (qs). Apakkah ini jawaban dari doa-doa nya...? Selanjutnya di #KisahBerTQN