Kali ini Patty mengobrol dengan penulis Dee Lestari mengenai buku kumpulan cerita Tanpa Rencana. Buku ini berisi 18 cerita pendek yang ditulis Dee menggunakan prinsip tanpa rencana. Sebagai seorang penulis yang dikenal sangat terstruktur dan sistematis, Dee melepas teknis yang selama ini ia pakai dan mencoba untuk berpasrah pada arus inspirasi yang datang serta kepercayaan diri untuk mengolah apa pun yang ia temukan dalam perjalanan menjadi sebuah cerita. Di Podcast Main Mata, Dee bercerita kepada Patty tentang pembelajaran yang ia dapat dari segala ketidakpastian yang terjadi dalam menulis Tanpa Rencana. Selamat menonton! Tentang Dee Lestari: Dewi Lestari, yang dikenal dengan nama pena Dee Lestari, lahir pada tanggal 20 Januari 1976 di Kota Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Yohan Simangunsong dan Tiurlan Siagian. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara. Tiga saudara perempuannya juga aktif di bidang seni. Kakak perempuannya, Key Mangunsong, adalah seorang sutradara dan penulis skenario. Kakak perempuan keduanya, Imelda Rosalin adalah seorang pianis dan penyanyi jazz. Adik perempuannya, Arina Ephipania, adalah seorang penyanyi dan merupakan vokalis band Mocca. Penulis garis depan di dunia perbukuan Indonesia, khususnya fiksi. Dee mengawali karier terlebih dahulu di industri musik sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Dee telah menerbitkan sejumlah buku yang semuanya menjadi best-seller nasional. - Beli buku Tanpa Rencana: https://s.shopee.co.id/3AqjVDePmd
Di video ini Patty kembali mengobrol dengan penulis Henry Manampiring mengenai buku Belajar Marketing, Belajar Hidup. Buku ini membahas cara menerapkan ilmu marketing yang biasanya dipakai oleh perusahaan untuk diri sendiri, supaya kita dapat meraih hal-hal yang kita inginkan, mulai dari pasangan idaman, karier impian, sampai misi dalam hidup. Henry Manampiring adalah seorang mantan praktisi periklanan yang kini menjadi penulis penuh waktu. Ia telah menulis berbagai buku, di antaranya Filosofi Teras (diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas), The Alpha Girl's Guide (diterbitkan oleh Gagasmedia), Hitam 2045 (diterbitkan oleh Bukune), The Compass (diterbitkan oleh Gagasmedia), dan Belajar Marketing, Belajar Hidup (diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas).
Kali ini Patty mengobrol dengan Dea Anugrah, seorang penulis yang saat ini memutuskan untuk nonaktif sementara di dunia perbukuan dan melakukan percabangan ke dunia musik dengan menjadi seorang rapper. Di Podcast Main Mata, Dea bercerita tentang keluar dari zona nyaman, serunya kembali menjadi pemula, pengalamannya menjadi seorang ayah, dan tentang Malaka Project. Selamat menonton!
Di video kali ini Patty mengobrol dengan Afutami mengenai buku Menjadi: Seni Membangun Kesadaran Tentang Diri dan Sekitar. Buku ini mengajak pembacanya untuk mengenal kembali diri sendiri seutuhnya agar setiap individu memiliki keyakinan dalam menentukan langkah hidup masing-masing. Andhyta F Utami, atau Afutami, adalah seorang penulis, peneliti, dan pendiri Think Policy, sebuah platform untuk pembelajaran kebijakan publik, dan salah satu pendiri Bijak Memilih yang sekarang bernama Bijak Demokrasi, sebuah platform yang mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih memahami isu-isu kebijakan politik di Indonesia. - Cerita Afutami soal perjalanannya mengenal diri sendiri: https://youtu.be/2gYL1ELpHKo Rekomendasi buku dari Afutami: https://youtu.be/we_qmgrThXI Think Policy: https://thinkpolicy.id/ Bijak Memilih: https://bijakmemilih.framer.website/ Bijak Demokrasi: https://www.bijakdemokrasi.id/ - Beli buku Menjadi: https://s.shopee.co.id/4KyOzqfQoj - Peralatan yang digunakan dalam video ini: Microphone: Shure SM7B - https://tokopedia.link/g0VlhkSldvb Mixer: Mackie DLZ Creator - https://tokopedia.link/5UmE8LbfpGb Boom arm: Rode PSA - 1https://tokopedia.link/1wbUciUhVIb Kabel XLR: Procab - https://tokopedia.link/0qD78cLSfHb - Follow Afutami di media sosial: Instagram: https://www.instagram.com/afutami/ Follow Patty di media sosial: Instagram: https://www.instagram.com/patricia.wulandari/ Follow Blooks Store di media sosial: Instagram: https://www.instagram.com/blooks.store/ Follow Podluck Podcast di media sosial: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck Ladies Book Club merupakan obrolan dengan perempuan dari berbagai profesi tentang perspektif menjalani hidup. Podcast ini bagian dari Podluck Podcast Collective.
Di episode ini Patty mengobrol dengan Henry Manampiring mengenai buku The Compass yang memaparkan arti kebahagiaan sejati. Buku ini mengambil intisari pengetahuan para filsuf Yunani mengenai makna bahagia yang ternyata tidak ada hubungannya dengan kondisi kita lagi merasa sedih atau senang, tapi ada kaitannya dengan kondisi jiwa kita. Maksudnya gimana? Tontonin selengkapnya di video ini. Henry Manampiring adalah seorang mantan praktisi periklanan yang kini menjadi penulis penuh waktu. Ia telah menulis berbagai buku, di antaranya Filosofi Teras (diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas), The Alpha Girl's Guide (diterbitkan oleh Gagasmedia), Hitam 2045 (diterbitkan oleh Bukune), dan The Compass (diterbitkan oleh Gagasmedia).
- Untuk informasi seputar produksi podcast dan rental alat podcast, silakan kunjungi www.podluckpodcast.com.
Intan Paramaditha adalah penulis dan akademisi Indonesia yang saat ini bermukim di Australia. Karya-karyanya banyak berfokus pada isu seputar gender, seksualitas, budaya, dan politik yang dibungkus dengan nuansa kelam dan mistis. Buku-buku yang pernah ia telurkan di antaranya ada Sihir Perempuan (2005), Gentayangan (2017), dan Malam Seribu Jahanam (2023). Obrolan dalam podcast ini diproduksi oleh @PodluckPodcastCollective yang bekerja sama dengan @ubudwritersfest 2023, dengan dipandu oleh Hestia Istiviani dari @bookishcouple yang juga Duta Baca Jakarta 2023, sebagai host. Di podcast kali ini, Intan bercerita tentang proses di balik novel Malam Seribu Jahanam yang mengangkat isu bom bunuh diri akibat kekerasan berbasis agama dan konflik keluarga yang diakibatkan oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Selamat menonton! - Timestamp: 00:00 Intro 01:36 Tanggapan pembaca terhadap novel Malam Seribu Jahanam 03:43 Inspirasi di balik novel Malam Seribu Jahanam 06:18 Proses penulisan Malam Seribu Jahanam 12:07 Penokohan Malam Seribu Jahanam 13:52 Privilese kelas menengah Indonesia yang sering tidak disadari 15:37 Alasan di balik pemilihan isu yang kompleks sebagai intisari karya 18:37 Cara Intan memadukan genre sastra gothic dengan budaya populer khas Indonesia 24:33 Isu toxic relationship di dalam keluarga 28:34 Rekomendasi bacaan sastra gothic berbahasa Indonesia (karya terjemahan dan penulis Indonesia)
Kali ini Patty cerita menyambut awal tahun 2024 yang kurang enak tapi ternyata cuma lebay di pikiran aja padahal kenyataannya enggak gitu-gitu amat, khususnya setelah baca The Compass, buku terbarunya Henry Manampiring yang diterbitkan oleh Gagasmedia. Selain itu ada juga cerita soal film horror Pemukiman Setan yang tak disangka-sangka ternyata bagus dan ajakan untuk bertukar buku secara virtual lewat Instagram biar kita bisa berkenalan dan berinteraksi dengan sesama teman baca dari kota-kota tempat kita berada. Selamat mendengarkan!
Eka Kurniawan adalah seorang penulis asal Indonesia yang menamatkan pendidikan tinggi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Debut novel pertamanya meraih banyak perhatian dari pembaca sastra Indonesia, Cantik itu Luka, terbit pertama kali oleh Penerbit Jendela tahun 2022, kemudian terbit kembali oleh Gramedia Pustaka Utama di 2004. Disusul kemudian oleh novel kedua, Lelaki Harimau yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di 2004. Pada 2016, Man Tiger terpilih masuk nominasi panjang penghargaan The Man Booker International Prize. Obrolan dalam podcast ini diproduksi oleh @PodluckPodcastCollective yang bekerja sama dengan @ubudwritersfest 2023, dengan dipandu oleh Sebastian Partogi, Media Coordinator UWRF, sebagai host. Di podcast kali ini, Eka bercerita tentang menghadapi tragedi hidup dengan rasa humor, buku-buku yang memengaruhi caranya bercerita, eksperimen yang ia lakukan untuk menciptakan gaya penulisannya sendiri, dan pendapatnya soal kritik terhadap sastra.
Riri Riza adalah seorang sutradara, penulis skenario, dan produser film yang berasal dari Makassar, Indonesia. Kuldesak adalah film debut pertamanya sebagai sutradara yang rilis tahun 1998. Sejak itu, ia telah menelurkan banyak sekali film Indonesia, beberapa di antaranya meraih box office, seperti Petulangan Sherina 1 dan 2; Ada Apa Dengan Cinta? 1 dan 2; Laskar Pelangi; Eliana, Eliana; Sang Pemimpi; Athirah; 3 Hari untuk Selamanya; Sokola Rimba; Pendekar Tongkat Emas; Atambua 30 Celcius; Kulari ke Pantai; Bebas; dan masih banyak lagi. Obrolan dalam podcast ini diproduksi oleh @PodluckPodcastNetwork yang bekerja sama dengan @ubudwritersfest 2023, dengan dipandu oleh Patricia Wulandari sebagai host. Di podcast kali ini, Riri bercerita tentang prosesnya menjaga identitas diri dan tradisi sebagai orang Makassar melalui film, Rumata Artspace, parenting di dalam keluarga, dan ketertarikannya terhadap kopi Indonesia. Selamat menonton! - Cerpen Dapur karya Lily Yulianti Farid: https://catatanpringadi.com/cerpen-lily-yulianti-farid-dapur/ Rancage Awards di UWRF 2023: https://seleb.tempo.co/read/1787363/hadiah-sastra-rancage-diserahkan-di-ubud-writers-and-readers-festival-2023 Tentang Ajip Rosidi: https://id.wikipedia.org/wiki/Ajip_Rosidi Rumata Artspace: https://rumata.or.id Makassar International Writers Festival: https://makassarwriters.com Nonton Petualangan Sherina 1: https://bioskoponline.com/film/jVWEBvAedvlkRgx Klinik Kopi: https://www.instagram.com/klinikkopi/?hl=en Sisola Specialty Coffee: https://www.instagram.com/sisolacoffee/ Kopi Ujung Makassar: https://www.instagram.com/sisolacoffee/ Klasik Beans Jakarta: https://www.klasikbeans.com - Untuk informasi seputar produksi podcast dan rental alat podcast, silakan kunjungi www.podluckpodcast.com.
Sulung Landung adalah manajer artis dan pendiri artist management Avatara88 yang menaungi banyak artis terkemuka di Indonesia, seperti Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Cathy Sharon, Vino G Bastian, Lukman Sardi, dan masih banyak lagi. Sebagai penulis, ia telah merilis empat buku. Tiga buku pertama menceritakan tentang pengalamannya sebagai orang di balik panggung hiburan. Buku keempatnya, berjudul Sulung dan Nyonya Ai, terbit 2023 bersama Gramedia Pustaka Utama, menceritakan tentang proses panjang Sulung Landung melakukan pemulihan luka batin semasa kecil yang selama ini terus mengganggu hidupnya. Di podcast ini, Sulung bercerita tentang proses rekonsiliasi dengan sang ibu (Nyonya Ai) yang pada akhirnya membantu Sulung memaafkan trauma-trauma masa kecil yang selama ini terus menghantui.
Leila Salika Chudori adalah seorang penulis kelahiran Jakarta, 12 Desember 1962. Karyanya telah masuk media massa dari ia berusia 11 tahun. Sejak itu, Leila telah menulis sekian banyak buku, termasuk kumcer 9 dari Nadira (2009), novel Pulang (2012), novel Laut Bercerita (2017), dan novel Namaku Alam (2023). Tidak hanya menulis buku, Leila juga pernah menulis skenario untuk Dunia Tanpa Koma (2006) dan Drupadi (2009). Ia juga menulis skenario adaptasi novel Laut Bercerita ke dalam format film pendek berdurasi 30 menit yang diproduksi oleh Yayasan Dian Sastrowardoyo bekerja sama dengan Cineria Films. Obrolan dalam podcast ini diproduksi oleh @PodluckPodcastNetwork yang bekerja sama dengan @ubudwritersfest 2023, dengan dipandu oleh Sebastian Partogi, Media Coordinator UWRF, sebagai host. Di podcast kali ini, Leila bercerita tentang manfaat sastra untuk hidup kita, sistem pendidikan di Indonesia, dan harapan akan kehidupan di masa mendatang. Selamat mendengarkan!
Kali ini Main Mata kedatangan tamu seorang podcaster buku juga, yaitu Rane Hafied dari Podcast Kepo Buku. Di episode ini, Rane bercerita tentang terbentuknya Kepo Buku dan cara menjaga dinamika para host supaya tetap semangat berkonten di tengah kesibukan masing-masing, serta buku-buku favorit Rane, yang salah satunya sangat membantunya mengembangkan teknik storytelling untuk bercerita dalam berbagai situasi.
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Kali ini Patty mengobrol dengan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, penulis yang telah menerbitkan lebih dari 30 buku, termasuk Di Tanah Lada, Semua Ikan di Langit, Tiga Dalam Kayu, dan Kita Pergi Hari Ini. Beberapa karya Ziggy juga meraih penghargaan literatur di Indonesia. Di episode ini Ziggy juga menceritakan soal pengalamannya menulis cerita-cerita pendek di buku terbarunya yang rilis akhir Mei 2023 lalu, Kapan Nanti.
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapat dari mengulas sebuah buku, seperti menolong teman pembaca menemukan buku baru, berkenalan dengan teman pembaca lain, mendukung penulis kesukaan, dan lainnya. Di sini Patty membagikan beberapa tips yang bisa dicoba untuk kita mengulas buku. Apa saja? Mari disimak!
-
Dengarkan resensi teman-teman pembaca di Spotify Podcast Resensi Buku: https://open.spotify.com/show/6woLsDl6CSntzeWUyioW1s?si=86704eb65a284dcc
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Pada malam Jumat, Alex ke rumah sakit untuk menemani Indi, seorang perempuan yang ketika itu statusnya adalah teman. Sepanjang berada di rumah sakit, Alex berjumpa dengan tiga perempuan cantik yang kemudian mengusik pemikirannya tentang hubungannya dengan Indi. Dengarkan cerita pendek yang ditulis oleh Faizal Reza (@monstreza) di podcast buku Podcast Main Mata.
Mungkin kita sudah banyak mendengar manfaat dari membaca buku. Tapi, masih ada banyak orang yang kesulitan membagi waktu untuk membaca setiap hari karena terlalu banyak distraksi yang kelihatannya lebih seru dan enggak makan waktu banyak. Di video ini, Patty nyeritain empat alasan kenapa kita harus baca buku setiap hari, yang ada kaitannya dengan kesehatan otak, mental, dan fisik, serta cara mudah yang bisa dilakukan biar keharusan untuk membaca setiap hari itu bukan menjadi beban, tapi justru momen yang dinanti-nanti. Kalau kamu sendiri, ceritain juga dong, apa manfaat membaca buatmu dan tips yang bisa kamu bagikan ke teman-teman supaya bisa baca buku setiap hari? Tulisin ya di kolom komen! - Video tentang klub buku virtual yang bisa kamu ikuti: https://youtu.be/Jitrw0rlT5c - Referensi yang dibahas di sini: https://n.neurology.org/content/81/4/314https://www.theatlantic.com/education/archive/2014/01/study-reading-a-novel-changes-your-brain/282952/https://www.bbc.com/future/article/20190523-does-reading-fiction-make-us-better-peoplehttps://www.theguardian.com/lifeandstyle/2022/jan/20/easy-wins-better-than-a-warm-cup-of-milk-read-for-six-minutes-before-bed-for-good-sleep
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Lagi mencari #rekomendasibuku baru untuk dibaca? Kamu bisa banget dapetin banyak judul buku baru yang bagus-bagus dalam sekali waktu dengan ikutan #klubbuku Mendadak Book Club! Di video ini Patty ngerangkum buku-buku yang dibahas di Mendadak Book Club Jilid 2 yang diadakan bulan Februari lalu. Ada 12 buku yang dibahas lebih detail di sini, tapi seluruh judul buku yang disebutkan oleh teman-teman saat acara juga tetap dirangkum di video ini.
12 buku yang dibahas:
1. The Sad Part Was (Prabda Yoon)
2. Home Sweet Loan (Almira Bastari)
3. Dari Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas (Irama Nusantara x Binatang Press x Norm)
4. Mindset: The New Psychology of Success (Carol S Dweck)
5. The End of Everything (Katie Mack)
6. Astrofisika untuk Orang Sibuk (Neil de Grasse Tyson)
7. Hidup Damai tanpa Berpikir Berlebihan (Tsuneko Nakamura & Hiromi Okuda)
8. Shaggydog: Angkat Sekali Lagi Gelasmu Kawan (Ardhana Pragota)
9. The Storyteller: Tales of Life and Music (Dave Grohl)
10. Trocoh (Budi Warsito)
11. Leadership Strategy and Tactics (Jocko Willink)
12. A Grief Observed (CS Lewis)
-
Tonton video pembahasan Hidup Damai tanpa Berpikir Berlebihan: https://youtu.be/KMMUzkauR0c.
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Di episode ini Patty ngebahas #theanthropocenereviewed, buku #nonfiksi perdana karya novelis #johngreen yang karya-karyanya banyak menjadi best-seller di seluruh dunia, seperti #papertowns, #lookingforalaska, dan #thefaultinourstars. Buku ini berisi kumpulan esai dari sudut pandang John Green tentang pengalaman personalnya dan juga pandangannya akan hal-hal baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Lewat buku ini kita diajak untuk mengeksplorasi kembali apa arti menjadi manusia dan bagaimana seharusnya peranan kita di dunia. Buku ini juga sudah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit #Mizan. Beli bukunya di sini: https://shope.ee/AxvMLDQe3
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Apa platform yang paling sering kamu pakai untuk cari rekomendasi bacaan selanjutnya? Instagram? Twitter? Goodreads? Tiktok? Setelah ngeliatin para booktokers di Tiktok bahas buku, di video ini Patty mau merekomendasikan 10 novel Indonesia yang paling banyak dibahas sama para booktokers. Apa aja bukunya? Langsung saja disimak, ya! - Buku-buku yang disebutkan di sini: 1. Laut Bercerita (Leila Chudori): https://shope.ee/1q0JCYDXAP 2. Tentang Kamu (Tere Liye): https://shope.ee/6pOz9oawvj 3. Hujan (Tere Liye): https://shope.ee/7zawY10MxJ 4. Cantik itu Luka (Eka Kurniawan): https://shope.ee/8UXD90RiV8 5. Home Sweet Loan (Almira Bastari): https://shope.ee/8pA3XdudTH 6. Luka Cita (Valerie Patkar): https://shope.ee/9UPkKtrMI5 7. Lavender (Astri Salvia Aznani): https://shope.ee/4KheBSIPQ1 8. Aroma Karsa (Dee Lestari): https://shope.ee/6A9IMnPdvE 9. 70 Mil (Anastasya): https://shope.ee/8eqdLT9V3Z - Review Laut Bercerita (Leila Chudori): https://youtu.be/HWnyuZoF5hc Review Tiga dalam Kayu (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie): https://youtu.be/loAj16XgOjw Review Kita Pergi Hari Ini (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie): https://youtu.be/IndDVeQHONo Review Rapijali (Dee Lestari): https://youtu.be/M6eRG5nXs2s
CW//TW: depresi, mengakhiri hidup, kesehatan mental
Kembali lagi di segmen obrolan bareng para pengkarya di dunia buku, kali ini Patty mengobrol dengan Arman Dhani, seorang penulis yang telah menerbitkan beberapa buku, di antaranya Eminus Dolere (2020) dan Yang Ditulis Usai Berpisah (2021). Di bagian pertama ini, Dhani bercerita tentang buku Eminus Dolere yang diadaptasi ke dalam bentuk film oleh Visinema dengan judul Panduan Mempersiapkan Perpisahan. Selain itu Dhani juga bercerita tentang bagaimana pergi ke psikolog dan mengartikulasikan perasaannya melalui medium tulisan berhasil menyelamatkan dirinya dari depresi dan keinginan untuk mengakhiri hidup. Semoga obrolan ini bisa menjadi teman yang menemanimu melewati masa-masa sulit dalam hidup. Selamat mendengarkan.
-
Tontonin potongan versi videonya di Youtube: Podluck Podcast Collective dan versi lengkap videonya di Youtube: Podcast Main Mata.
-
Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork
Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck