Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
History
Health & Fitness
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts124/v4/db/1a/48/db1a4893-6a8b-e987-7602-c8059ff1a1ab/mza_5719237165840707426.jpg/600x600bb.jpg
Tulisan Votavato
Anisa Rahma
127 episodes
2 days ago
Karena, anak introvert juga punya cerita untuk minta didengar
Show more...
Books
Arts
RSS
All content for Tulisan Votavato is the property of Anisa Rahma and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Karena, anak introvert juga punya cerita untuk minta didengar
Show more...
Books
Arts
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_nologo/14190208/14190208-1618063423679-a582583502101.jpg
Musikalisasi puisi: maaf, jalanku terlalu lama sampainya
Tulisan Votavato
4 minutes 24 seconds
4 years ago
Musikalisasi puisi: maaf, jalanku terlalu lama sampainya
Saat ini aku memang seakan terlihat seperti pecundang yang jalan hidupnya nggak tahu mau dibawa kemana Kesannya juga aku kayak orang yang tidak memiliki tujuan hidup sama sekali Hidup sekedar hidup dan berjalan seperti air yang mengalir Tak jarang aku kerap kali mendapati dengan bagaimana sudut pandang orang terhadapku ketika mereka melihat apa yang terlihat dariku Dengan matanya yang penuh sorot penghakiman tanpa suara, aku tahu apa yang mereka pikirkan terhadapku saat itu "Kenapa dia  masih begini-begini saja sih?" "Kenapa dia nggak berubah?" "Salah dia sih, ketika orang-orang pada sibuk berjuang, dia malah malas-malasan sibuk sama dunianya sendiri." "Umurnya saja yang menua, pikirannya tidak. Sampai untuk memikirkan kebahagiaan orangtuanya sendiri saja nggak." Hhh.. Tahu apa kalian dengan apa yang sudah aku lakukan selama ini? Apa kalian selama ini bersamaku sehingga bisa menyimpulkan seperti itu? Nggak, nggak ada orang lain di sampingku kecuali keluargaku sendiri Itupun mungkin mereka juga sempat berpikir bahwa... aku memang seperti apa yang oranglain pikirkan tentangku Hanya saja mereka diam Dan oranglain pun sama, cuma diam dengan pandangan mereka yang seperti itu Tapi sebenarnya aku pun tahu bahwa mereka kerap membicarakanku di belakang Nggak apa-apa, aku bisa mengerti kenapa kalian mau repot-repot lakukan hal itu Karena mungkin rasanya menyenangkan membicarakan sisi negatif manusia lain Selama ini aku memang tak pernah menunjukan diri dengan bagaimana terjalnya jalanan yang kutapaki penuh dengan kerikil Bagaimana aku yang sering mencoba memanjat tebing penuh pengharapan seorang diri sampai harus berkali-kali jatuh dan terluka begitu dalam Dan, bagaimana aku yang tak menemukan jalan keluar selain jurang dengan akar tajam di bawahnya Aku tak pernah menangis saat melewati semua hal itu sendirian Aku diam, diam, diam dan jalan terus saja Aku sadar bahwa pada akhirnya aku akan tetap jatuh ke bawah untuk kesekian kalinya Namun aku akan tetap memilih diam saja Kadang, saat terlalu lelah pun aku masih tetap berjalan meski dengan langkah yang gontai hingga merangkak Aku tidak tahu apakah perjalananku masih jauh atau tidak Entah jalanku yang salah atau memang prosesku saja yang lebih berat dan panjang dibanding orang lain Aku sempat ingin kembali dan memulai jalan yang baru dari awal Tapi aku tak mau, karena aku sudah terlanjur berjalan sejauh ini Berjalan sendirian tanpa seorang pun yang tahu Kadang air mata memang sempat keluar begitu aku mencoba lihat hidupku dari sudut pandangnya orang lain Aku telah gagal sepanjang jalan dan masih tetap berjalan di jalan yang sama Kenapa aku begitu bodoh sampai harus memilih bertahan di jalan yang nggak akan bisa bawa aku ke mana-mana Terkadang aku percaya dengan yang namanya keajaiban Tapi aku tidak bisa begitu berharap sebab, aku akan jadi apapun suatu saat nanti itu tergantung dari apa yang kulakukan sekarang Maaf jika aku tak pernah menujukan diri dengan bagaimana aku yang berjuang selama ini Maaf kalau kesannya aku seperti tidak peduli dengan kebahagiaan orangtuaku Maaf sudah membuat kecewa Tapi, asal kau tahu saja Aku tak sesantai yang kelihatannya Diamku adalah perjuangan yang sedang aku kerjakan Sebab, aku hanya bisa menulis dalam sunyi, seperti saat tulisan ini dibuat Maaf atas prosesku yang berjalan dalam diam selama ini Aku sadar, ini takkan mudah dan panjang Tak apa, ini adalah jalan yang sudah membuatku berjalan sejauh ini dan aku, tak akan pernah kembali lagi dengan jalur yang baru Mungkin? Entah
Tulisan Votavato
Karena, anak introvert juga punya cerita untuk minta didengar