Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
News
Sports
TV & Film
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts124/v4/38/81/5b/38815b62-2c71-a291-2d50-fd460b93725b/mza_12994131243461079408.jpg/600x600bb.jpg
Suara.Tuan
Potret
22 episodes
5 days ago
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”
Show more...
Drama
Fiction
RSS
All content for Suara.Tuan is the property of Potret and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”
Show more...
Drama
Fiction
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_episode/13107670/13107670-1617018150299-cbe390b942b49.jpg
Eps 10 - Di Kota ini
Suara.Tuan
3 minutes 19 seconds
4 years ago
Eps 10 - Di Kota ini

Eps 10 - Di Kota ini


Di kota ini, pada awalnya kita hanya sama-sama saling menggantungkan nasib, untuk sebuah kehidupan yang kita percayai akan lebih baik dari kota kelahiran kita. 

Bekerja dari pagi hingga menjelang pagi lagi, bergelut dengan kesibukan. Bersua dengan puluhan hingga ratusan manusia setiap harinya, menjadi bagian dari perjalanan kita menempuh harap.

Hingga pada akhirnya, Tuhan mulai menjalankan takdir yang telah ia tulis untuk kita. tentang pertemuan dan perkenalan. saling memberi energi pengharapan, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.

Waktu berlalu, nasib terus di adu di kota yang kecil ini. sedikit keras dengan banyaknya dominasi manusia-manusia hebat lainnya. Padamu, apa yang kusebut sebagai cinta tak lebih tegar dari setetes embun yang berhastrat meretaki bebatuan, tak lebih khusyuk dari doa-doa yang kuisyaratkan dalam munajat-munajat hening pengharapan.

Dan oleh sebab kita manusia, hati kita bereaksi untuk saling menerima, berharap jatuh cinta hingga Tuhan Meridhoi semua proses ini dan berbuah akad di hadapan penghulu. 

Tapi ternyata kenyataan berbeda, sumpah bersama yang terucap justru berbuah kepahitan. patah hati, juga tangis mewarnai perjalan hidup kita di kota ini. 

Pada akhirnya kau memilih pergi meninggalkan kota ini, bersama dengan ku yang juga pada akhirnya seperti kehilangan harapan tentang masa depan indah yang sudah terancang dalam kepalaku sejak kikuk jumpa pertamamu denganku. 

Ternyata, kita manusia hanya bisa berencana. melibatkan Tuhan di dalamnya, sembari berharap semestanya merestui.  rupanya, kita gagal saling menguatkan hati, dalam perjuangan menempuh harap dan duri penghidupan.

Pada akhirnya, ternyata kau hanyalah singgah yang tak dapat ku sanggah. 


Pengisi Suara: Tuan

Penulis: Tuan

Suara.Tuan
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”