Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
TV & Film
Health & Fitness
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts124/v4/38/81/5b/38815b62-2c71-a291-2d50-fd460b93725b/mza_12994131243461079408.jpg/600x600bb.jpg
Suara.Tuan
Potret
22 episodes
3 days ago
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”
Show more...
Drama
Fiction
RSS
All content for Suara.Tuan is the property of Potret and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”
Show more...
Drama
Fiction
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_episode/13107670/13107670-1616514762379-1c6aac2d89431.jpg
Eps 07 - Penyair
Suara.Tuan
4 minutes 33 seconds
4 years ago
Eps 07 - Penyair

Eps 07 - Penyair 


Penyair tidak pernah benar-benar mabuk. Kecuali dalam puisinya sendiri. Kesepian juga bukan kesedihan. Jangan lupa terbangkan balon keberuntunganmu hari ini”

Perihal di antara kita, kau atau aku yang lebih dulu terbuai luka, tenggelam dalam bahagia, kita pernah menertawakannya beberapa tahun lalu.

Kehidupan memang seperti parafin tersulut sumbu. Suatu saat ada yang menangis karena perpisahan, ada yang tak bisa berkata tapi hatinya luka. Ada yang bibirnya gemetar ketika menyebut nama seseorang dalam doa panjang. Ada yang melepas dengan rela, ada yang setia menyendiri dengan kenangan hampa.

Bagiku, sair bukan hanya kumpulan kata kata. Tetapi sebuah ungkapan hati dalam jiwa yang meronta dalam kesepian. Aku memang telah jatuh hati padamu, tetapi termentalkan. 

Bagaimana bisa kau jatuh hati pada kesepianku? Sedang dadamu adalah kota yang sangat ramai. Sepanjang jalan, lampu dan bunga berjejeran, betapa riuhnya para kembara yang tiba.

Barangkali, kesepianku itu seperti pohon mati yang diceritakan seorang pujangga dari pulau jauh. Atau sungai-sungai layu, seolah mataku yang basah oleh tempias hujan dari jendela kayu.

Puisi adalah pintu. Seperti cinta. Seseorang yang menulis puisi untuk cinta, membuka pintu agar yang dicinta masuk.

Aku tak pernah benar-benar jatuh cinta, kecuali pada seseorang yang matanya pernah kuceritakan padamu seperti bening kelereng. Dia sudah pergi, lama, kau tahu? Kulepas tanpa air mata.

Sama seperti pergimu, aku melihat orang orang menulis kesedihan, air mata, seolah mengenangmu terasa begitu perih. 

Kehilangan selalu seperti itu, sejak dulu. Kita lahir pun orang-orang menangis haru, kemudian kita pulang dan berkabung segala pilu. Tapi hari ini aku tak ingin menangis untukmu.

Aku hanya tak tahu bagaimana menikmati semangkuk sup yang sedikit berlemak ini, pada sebuah malam minggu dari mata ku yang sembab


Pengisi Suara : Tuan

Penulis: Tuan

Suara.Tuan
“Tidak semua hal terjadi seperti maumu, tidak semua hal untuk kau genggam. Yuk coba lagi, masih banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu”