
Aku tidak datang untukmenumbangkan warisan; aku datang untuk menelisik dari poros lain. Ihya’berdiri di tanah wahyu dan tradisi; Laku Jiwo berdiri di tanahpengalaman langsung—hening, pulih, sadar. Maka, yang kutawarkan bukan bantahanmarah, melainkan pemetaan jarak: di mana kita sejalan, di mana kitamemilih jalan lain.