
Untuk menghindari usaha pembunuhan selanjutnya dari permaisuri Nukila, Francisco Serrao terpaksa pindah ke Timor bagian selatan, yang konon masih dikuasai sepenuhnya oleh “setan”.
Di Spanyol, rencana Ferdinand Magellan untuk memenuhi ekspedisi Maluku dengan orang-orang Portugis, segera ditentang oleh Raja Charles. Sedangkan di Tiongkok, Tome Pires merasa justru hambatan terbesar yang ia hadapi dalam diplomasi adalah perilaku seenaknya dari sesama Portugis sendiri.