
SEMUA DIBERIKAN KEPADA KITA TETAPI BUKAN UNTUK KITA (bag.1)
Sesungguhnya Salomo tidak pernah menemukan kebahagiaan atau kepuasan sejati melalui apa yang dia perbuat bagi dirinya sendiri.
Setidaknya ada 6 perkataan “bagiku”, yaitu, mendirikan bagiku, menanami bagiku, mengusahakan bagiku, menggali bagiku, mengumpulkan bagiku dan mencari bagiku.
Belum cukup dengan itu, ia juga tidak merintangi matanya dari apa yang dikehendakinya, dan tidak menahan hatinya dari sukacita apa pun yang bisa dia terima melalui panca inderanya.
Apakah yang kemudian Salomo alami? Apakah dia merasakan kepuasan atau kebahagiaan melalui semua itu. Ia menulis dalam
Pengkhotbah 2:11, Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
Apa yang dilakukan Salomo sesungguhnya bukanlah tujuan hidup yang Tuhan berikan untuk dituruti atau dikejar. Allah tidak menciptakan kita supaya kita puas dengan segala sesuatu dikerjakan oleh kita, untuk kita dan bagi diri kita sendiri pula segala kemuliaannya.
Tidak ada kebahagiaan dan kepuasan, jika hidup dijalani di luar maksud dan tujuan yang Allah tetapkan bagi kita. Dari sini kita bertanya apakah tujuan hidup kita sesungguhnya?
Saya Theo Barahama, mari pancarkan Kerajaan Sorga, mulai dari rumah kita.