Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
History
TV & Film
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts115/v4/d0/06/ca/d006ca26-8edf-f9ff-2f14-e866ed80ae07/mza_12956448104865384843.jpg/600x600bb.jpg
Renungan Pagi
GPdI Ujung Menteng
187 episodes
2 days ago
Mari kita merenungkan betapa Allah begitu baik kepada setiap anak-anakNya, bahkan di masa pandemi yang sulit ini. Kiranya renungan pagi ini bisa menguatkan dan memberkati saudara sekalian. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Show more...
Christianity
Religion & Spirituality
RSS
All content for Renungan Pagi is the property of GPdI Ujung Menteng and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Mari kita merenungkan betapa Allah begitu baik kepada setiap anak-anakNya, bahkan di masa pandemi yang sulit ini. Kiranya renungan pagi ini bisa menguatkan dan memberkati saudara sekalian. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Show more...
Christianity
Religion & Spirituality
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded/5306503/5306503-1588988125679-e1f0a3d2bd813.jpg
Belilah Kebenaran (4)
Renungan Pagi
4 minutes 35 seconds
4 years ago
Belilah Kebenaran (4)

BELILAH KEBENARAN (bag.4)


Saudaraku, bagaimanakah caranya kita membeli kebenaran tersebut?

1. Kita membelinya melalui hati yang sedia terbuka menerima firman itu.


Dalam 1 Tesalonika 1:6, rasul Paulus menulis :

Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Sekalipun jemaat di Tesalonika mengalami penindasan yang berat, mereka tetap menerima firman itu dengan sukacita, sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Menerima firman dalam penindasan yang berat menunjukkan kesediaan hati mereka untuk membeli firman tersebut berapapun harga yang harus mereka bayar. 


Sebagai akibatnya ayat selanjutnya mengatakan, “sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. 1 Tes.1:7-8


Ada sedikitnya dua hal penting di catat dalam dua ayat tersebut, yakni mereka menjadi teladan bagi semua orang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Mengapa? Karena dari antara mereka firman Tuhan bergema ke seantero dunia, dalam wujud iman yang disertai perbuatan. 


Jika memakai bahasa Amsal 4:23, dari dalam hati jemaat di Tesalonika terpancar kehidupan yang dapat dilihat dan didengar oleh banyak orang.

Jika membandingkanya dengan perumpamaan empat macam tanah hati yang ditaburi benih, maka hati jemaat di Tesalonika adalah jenis tanah hati yang ke empat, yakni tanah hati yang baik. 


Dalam Injil lukas 8: 15, Tuhan Yesus mengatakan : 

Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Hati yang mendengar – ya, kita harus mendengar dengan hati, dan bukan hanya dengan telinga – dan yang menyimpan firman itu dalam hati yang baik, artinya menjadikan firman itu pegangan dalam hidupnya, dia akan mengeluarkan buah. Apakah buah itu? Buah itu adalah kehidupan Yesus yang terpancar melalui kehidupan mereka. Ya,  mereka yang sedia menerima firman itu dan menyimpannya dalam hati.


Sebagai catatan tambahan yang sangat penting adalah, buah itu dikeluarkan di dalam ketekunan, artinya melalui sebuah proses, tidak instan. Ketekunan itu juga  bagian dari harga yang harus dibayar agar kebenaran itu menghasilkan buah yang banyak dan matang.


Jadi, kita membeli kebenaran tersebut dengan menyediakan hati kita menerima firman itu, menyimpannya dalam hati dan melakukannya dengan tekun.


Saudaraku, bukan dengan harta dunia kita membayarnya tetapi pertama-tama melalui kesediaan hati kita untuk menerimanya dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kebenaran jauh lebih bernilai dari perak, emas ataupun permata. Mereka yang membeli dan tidak pernah menjualnya lagi akan berbahagia dengan perbuatannya.  


Saya Theo Barahama, mari pancarkan Kerajaan Sorga mulai dari rumah kita.

Renungan Pagi
Mari kita merenungkan betapa Allah begitu baik kepada setiap anak-anakNya, bahkan di masa pandemi yang sulit ini. Kiranya renungan pagi ini bisa menguatkan dan memberkati saudara sekalian. Tuhan Yesus memberkati kita semua.