Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
TV & Film
Sports
Health & Fitness
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts116/v4/44/33/16/443316a9-1f5c-ca10-dd8c-011d4410bd07/mza_9857513872187143203.png/600x600bb.jpg
Radio Rodja 756 AM
Radio Rodja 756AM
9 episodes
23 hours ago
Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan hamba sehingga dia tahu bagaimana beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan para hamba Allah dengan cara-cara yang benar.
Show more...
Islam
Religion & Spirituality
RSS
All content for Radio Rodja 756 AM is the property of Radio Rodja 756AM and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan hamba sehingga dia tahu bagaimana beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan para hamba Allah dengan cara-cara yang benar.
Show more...
Islam
Religion & Spirituality
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts116/v4/44/33/16/443316a9-1f5c-ca10-dd8c-011d4410bd07/mza_9857513872187143203.png/600x600bb.jpg
Mendidik Anak Memanfaatkan Waktu Luang
Radio Rodja 756 AM
44 minutes 48 seconds
1 week ago
Mendidik Anak Memanfaatkan Waktu Luang

Mendidik Anak Memanfaatkan Waktu Luang ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Pendidikan Anak yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 19 Jumadil Awal 1447 H / 10 November 2025 M.







Kajian Tentang Mendidik Anak Memanfaatkan Waktu Luang



Kajian ini kembali mengangkat tema fikih pendidikan anak, dan serial yang ke-220 ini membahas mendidik anak memanfaatkan waktu luang. Tema ini penting diangkat karena waktu luang merupakan sebuah karunia dan nikmat yang sangat besar yang dianugerahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada umat manusia.



Namun, disayangkan bahwa nikmat yang besar itu sering disia-siakan. Oleh sebab itu, wajar jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, secara gamblang bersabda:



 نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ



“Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu (merugi) di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)



Realita pahitnya adalah bahwa orang-orang tua atau yang sudah dewasa juga sering menyia-nyiakan waktu luang, bukan hanya anak-anak. Ini adalah realita yang pahit, sepahit kopi tanpa gula. Kondisi ini menyedihkan karena seseorang yang sudah berusia tua seharusnya tidak seperti anak-anak. Hal itu disebabkan karena akal orang yang sudah tua sudah sempurna dan lebih matang, berbeda dengan akal anak kecil yang masih mentah.



Bermain terus-menerus adalah hal yang wajar bagi anak kecil. Akan tetapi, jika orang yang sudah tua atau dewasa masih menghabiskan waktu dengan bermain terus-menerus, hal itu menjadi tidak pantas. Meskipun demikian, kenyataan menyedihkan itu terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak.



Sungguh menyedihkan jika melihat anak-anak yang pulang sekolah pada siang hari lantas menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain hingga larut malam. Permainan yang banyak dilakukan adalah menggunakan gawai (HP). Berapa jam waktu luang yang terbuang sia-sia? Dalam sekian jam mereka bermain gawai, sulit untuk mendapatkan pahala; bahkan, bisa jadi yang didapat adalah dosa.



Perlu dicermati bahwa tontonan di YouTube pada gawai anak-anak, baik putra maupun putri, minimal adalah permainan (game) dan jarang sekali yang berupa pengajian atau kajian agama.



Yang lebih parah, na’udzubillah min dzalik, adalah menonton konten-konten pornografi. Konten semacam ini bukan hanya merusak kehidupan dunia, tetapi juga merusak akhirat. Kenyataan ini disaksikan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, orang tua yang bijaksana dan baik adalah mereka yang mendidik putra-putrinya untuk memanfaatkan waktu luang dengan baik.



Terdapat tiga langkah yang dapat dilakukan:



1. Memberikan Teladan



Langkah pertama adalah memberikan teladan dari orang tua (ayah dan ibu). Teladan ini penting karena mengajak dengan memberikan contoh nyata biasanya lebih mengena dibandingkan mengajak hanya dengan perkataan. Hal ini terutama jika perkataan yang disampaikan hanyalah omong kosong (omdo), seperti mengatakan, “Nak, hendaknya waktu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat,” sementara orang tua sendiri setelah berkata demikian justru menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau bermain gawai.



Sangat banyak dijumpai orang yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol t...
Radio Rodja 756 AM
Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan hamba sehingga dia tahu bagaimana beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan para hamba Allah dengan cara-cara yang benar.