Kewajiban Menasihati Sesama Muslim adalah bagian dari
ceramah agama dan
kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab
Syarhus Sunnah karya Imam Al-Barbahari Rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh
Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A Hafidzahullah pada Rabu, 19 Shafar 1447 H / 13 Agustus 2025 M.
Kajian Islam Tentang Kewajiban Menasihati Sesama Muslim
Imam Al-Barbahari Rahimahullah berkata bahwa tidak boleh bagi seorang pun dari kaum muslimin untuk menyembunyikan nasihat kepada sesama muslim, baik yang shalih maupun yang fajir, dalam urusan agama mereka. Siapa yang menyembunyikan nasihat, berarti dia telah berbuat curang kepada kaum muslimin. Dan siapa yang curang kepada kaum muslimin, berarti dia curang kepada agamanya. Siapa yang curang kepada agamanya, berarti dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman.
Perkataan ini adalah peringatan agar setiap muslim memberikan nasihat kepada siapa saja dari kaum muslimin.
Dalam bahasa Arab, “nasihat” (النصيحة) adalah lawan dari “al-ghisy” (الغش) yang berarti kecurangan atau penipuan. Nasihat bermakna kejujuran, ketulusan, dan benar-benar menginginkan kebaikan bagi yang dinasihati, serta menginginkan kebaikan untuk seluruh kaum muslimin.
Makna An-Nasihah dalam Islam
An-Nasihah adalah lawan dari al-ghisy (pengkhianatan atau kecurangan). Nasihat bermakna selamat dari semua bentuk pengkhianatan, kecurangan, dan kedustaan. Kata an-nasih dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang murni, yaitu yang tidak tercampur, tidak ada kotorannya, dan benar-benar murni.
Seorang mukmin wajib bersih dari kemunafikan, kecurangan, dan penipuan. Ia dituntut untuk menyamakan antara apa yang ditampakkan dengan apa yang disembunyikan, antara ucapan dengan perbuatan. Inilah kriteria mukmin sejati.
Makanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dengan mengulang tiga kali:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama adalah nasihat (jujur, tulus, penuh tanggung jawab).”
Para ulama ketika mensyarahi hadits ini menyebutkan bahwa maknanya mirip dengan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits lain:
الْحَجُّ عَرَفَةُ
“Ibadah haji itu intinya adalah wukuf di Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Meskipun haji mencakup ihram, thawaf, sa’i, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menegaskan al-hajju ‘arafah untuk menunjukkan bahwa wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji.
Demikian pula ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
“Agama adalah nasihat.” (HR. Muslim)
Padahal agama mencakup pembahasan akhlak, ibadah, dan muamalah. Namun beliau menegaskan bahwa inti dari agama adalah nasihat.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download
mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Mari turut membagikan link
download kajian tentang “Kewajiban Menasihati Sesama Muslim” ya...