Cerita mengenai perjalanan panjang dalam berkarir dan menempuh pendidikan di luar Indonesia dari seorang Tamara Wibowo.
Fotografi menjadi "pelarian" Alfian Yoga, fotografer kenamaan yang juga seorang akademisi. Mulai berkenalan dengan kamera sejak belia, baginya saat ini fotografi menjadi hobi sekaligus profesi. Melalui karya-karyanya, ia berharap masyarakat Solo mampu lebih mengapresiasi karya fotografi di bidang food and beverage yang saat ini menjadi "wajah" pertama sebuah kedai sebelum mengunjunginya.
"Percuma foto bagus tapi kualitas objeknya nggak maksimal. Berarti pesan yang disampaikan nggak 100% sampai" (Alfian Yoga)
Enjoy your moments, Pods!
Berawal dari hobi "mengcapture" panggung, Eden dan rekannya menginisiasi Surakarstage, sebuah media lokal yang berfokus pada publikasi seni pertunjukan di Solo. Melalui dedikasinya dalam meliput dan mempublikasikan pertunjukan seni, Surakarstage berharap masyarakat bisa menaruh perhatian pada seniman dan "artis" lokal di Solo.
"Kami ingin memberi spotlight pada pelaku kesenian di Kota Solo, bagi kami itu sangat berdampak pada perkembangan seni pertunjukan di Solo" (Eden Pratama)
Enjoy your moments, Pods!
Sudah terbiasa "nongkrong" di wedangan sejak kecil, Vanni Yuana mengagumi budaya bersosialisasi di wedangan, baginya kenangan itu membekas hingga sekarang menjadi seorang arsitek. Dalam karyanya, perempuan yang hobi naik gunung ini berusaha menyisipkan konsep yang "memorable" bagi orang lain. Terlibat di berbagai desain untuk commercial project, Vanni Yuana bercerita pentingnya konsep suatu bangunan terhadap kehidupan dan umur sebuah brand, khususnya kedai-kedai kopi di Kota Solo.
"Bangunan yang berlangsung lama itu pasti punya habit dan culture yang kuat, dia pasti akan jadi memori yang membekas bagi orang-orang." (Vanni Yuana)
Menapak jejak di jalan-jalan setapak, sambil berkisah tentang apa yang terjadi di masa lampau. Begitulah Aprianto mencoba meneruskan ilmu dan warisan leluhur di Kota Solo kepada para pejalan di Soerakarta Walking Tour, sebuah komunitas "berjalan dan bersejarah". Kecintaannya pada sejarah membuatnya menggali Solo lebih dalam.
"Sejarah selalu beriringan dengan manusia, sampai saat ini. Itu yang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan." (Muhammad Aprianto)
Enjoy your moments, Pods!
Perjalanan Cakra Virajati memperdalam teh lokal membawanya pada pintu Kedai Teh Dialog yang dibuka pertama kali di Lombok. Ketika harus merantau, Cakra membuka sharing session dan mixologist tentang teh dan mengembangkan kedainya di Boyolali. Di kedai ini, Cakra lebih menikmati tempatnya sebagai tea-room yang memang dimaksudkan untuk berdialog dengan teh secara personal, seperti episode ini direkam.
"Citra teh harus diangkat, nggak lagi sebagai minuman orang tua. Sekarang bisa menjadi kekinian dengan tea-blend dan mixo." (Cakra Virajati)
Enjoy your moments, Pods!
Imanullah Nur Amala kerap disapa Aim, seorang pelukis asal Solo yang mengenyam pendidikan arsitektur di Malang. Beberapa kali menggelar pameran tunggal di Malang dan Surabaya, kini Aim lebih serius untuk mengembangkan firma arsiteknya yang berbasis di Solo, kota yang membuatnya ingin selalu kembali.
"Jaman sekarang jadi seniman itu menjanjikan kok, asal pinter." (Aim)
Seorang dokter dan mantan santri, Bagas Muhammad, menciptakan tempat nongkrong ikonik di Kota Solo, Loske Coffee Service. Episode ini merangkum perjalanan Bagas membangun kedai kopi yang menjadi daya tarik baru di Kota Solo.
"Tanpa SDM yang care dan punya self belong yang tinggi, product nggak akan sampai ke customer"
(Bagas Muhammad)
So, Pods, stay tuned and enjoy your moments!
Ngulik perjalanan Ricky Vernandes, seorang lulusan teknik elektro yang memilih menjadi pebisnis kopi di Solo. Episode ini membuka kisah awal Ricky dengan kopi, yang baginya sudah mengalir di tubuhnya seperti darah.
"Lebih baik menjadi yang terburuk di antara hal-hal yang bagus, dibanding menjadi yang terbaik di antara hal-hal buruk" (Ricky Vernandes)
So, Pods, stay tuned and enjoy your moments!
Journey: Coffee and Tea - Love Letter to Solo - Perspectives!
Enjoy your moments!