Jangan berhenti merapikan dan membereskan rumah, karena ini bukan akhir dari dari perjalanan kalian, ini adalah suatu permulaan, pasti seiring berjalannya waktu kalian juga akan merasa bahwa car ahidup minimalis ini sebenarnya mudah dan menyenangkan, dan lakukan pembersihan rumah pada siklus2 selanjutnya atau pada minggu2 selanjutnya, karena biasanya ada suatu barang2 yang ketika kita nilai diminggu pertama sebagai barang yang penting, ketika di minggu2 selanjutnya itu akan berubah nilainya, mungkin menjadi barang yang biasa saja, atau bahkan barang yang ketika kamu buang, kamu masih akan baik2 saja tanpa kehadiran barang itu., jalani proses ini secara perlahan tapi pasi, step by step , hari ke hari , contohnya kalian bis amulai berkomitmen membuang 1 barang satu hari, entah itu kaus kaki lama, baju yang tak terpakai, buku yang sudah tidak di baca, atau apapun itu, itu bisa meringankan tenaga kalian, dan tanpa sadar sudah 365 barang yang kalian keluarkan nantinya.

Pada langkah ini kita bertujuan untuk mengurangi jumlah barang hingga keadaan optimal bagi diri kita sendiri. Setiap kali akan mengambil suatu barang untuk dibeli, stop.. pikirkan dulu baik- baik” apakah barang- barang itu benar dibutuhkan, atau hidupku akan berjalan seperti biasanya bahkan tanpa barang itu?? Hmm? Dan kalau kita ingat kita punya barang yang sama dalam jumlah banyak, segera kuragi. Saat kita memiliki sebuah kotak yang suda tak terpakai, buang bersama isinya, ajaibnya, barang yang tadinya kita anggap sebgai kebutuhan padalah barangnya gak pernah kita jamah lagi, perlahan akan brkurang jika kita terus konsisten.

rumah itu di ibaratkan sebagai ember, dan ketika kita merapikan barang, membuang dan menyisihkan barang itu di ibaratkan sebagai kita melubangi sedikit bagian dasar ember, dan air dalam emberpun seikit demi sedikit keluar. Nah namun lubang itu gak akan berpengaruh besar selagi kita akan terus membeli barang baru, berbelanja dan membawa pulang souveninr dari konferensi atau seminar, barang barang baru itu diibaratkan sebagai air yang terus mengalir dan mengisi ember kamu. Hmm.. namun apabila kamu terus konsisten dalam merapikan , dan menyisikan dan memilah barang untuk di buang dan di berikan, jumlah barang kamu pasti berkurang.

Meskipun pada awalnya terasa mengekang, nanti juga akan terbisanya.. atau malah akan nyaman dengan si batas ini ya, hidup di era dan budaya yang justru mendorong kita untuk menginginkan dan membeli lebih banyak barang, adanya Batas atau limits ini seperti angin segar ya.., kalau kamu udah nyaman dengan si limits in, kamu juga akan mudah dan merasakan manfaatnya di hal-hal kehidupan lainnya, membatasi komitmen dan kegiatan bisa menciptakan hidup yang lebih tenang dan memberi kalian lebih banyak wkatu luang, membatasi konsumsi barang artinya kalian mngurangi  jumlah tagihan atau kredit dan meningkatkan saldon tabungan, membatasi makanan olahan, berlemak dan tinggi gula juga bisa mengurangi lingkar pinggang dan memperbaiki kesehatan teman2 semua, kemungkinan batas.., benar- benanr tak terbatas..

Inilah saat nya menta barang kita menjadi Ruang, teknik ruang ini berasal dari desain sitem yang membagi komponen besar menjadi komponen yang lebih kecil lagi dan dikelompokan secara spesifik. Nah dalam konteks ini ruang yang kita artikan  sebagai  satu set barang yang saling terkait dan punya fungsi tertentu.

“permukaan bukan tempat menyimpan barang”,permukaan ada sebgai ruang berkegiatan dan harus dijaga agar tetap rapi dan bersih setiap saat. banyangin aja kalau suatu permukaan itu permukaan yang licin selicin es, agak miring dan ga aman buat kita nyimpen barang lama-lama, kita bisa leluasa berkegiatan, barang yang singgah tidakbisa terlalu lama menetap dipermukaan itu.

Jadikan menyimpan barang pada tempatnya ini sebgai kebiasaan kamu dan keluarga sehari hari  Tempat untuk semua barang, semua barang pada tempatnya  Kalo kalian kasih kesempatan bebrapa barang aja tergeletak lama, itu bakal memunculkan barang barang baru yang ikut tergeletak juga, tau – tau rumah kalian berantakan lagi deh. Kalo kita ngebiasain hal hal kecil kaya mengembalikan barang setelah pemakaian, nantinya kita bakal mudah dan ga butuh waktu lama untuk membersihan rumah stiap harinya.,

Dari langkah ke langkah kita semakin paham mengapa sangat menyenangkan untuk hidup minimalis, selain merasa bebas dan plong karena lepas dari banyaknya barang – barang yang sebenernya tidak banyak membantu pekerjaan kita, ternyata memang hanya 20% barang – barang yang sering kita gunakan dalam 80% waktu kita, maka dari itu setiap barang yang menempati ruang kita harus memiliki alasan mengapa dia menempati suatu ruang. .  Pembahasan kali ini membuat semakin bersemangat untuk menerapkan hidup inimalis, Karena dari sini kita juga belajar, bahwa kebahagiaan bisa di dapat dari sebuah kesederhanaan,

Barang yang kita pilih utuk berada di sekitar kita itu adalah lambang dari kisah kehidupan kita, jangan biarkan barang-barang disekitar kalian berbicara bahwa “aku adalah orang yang terpaku pada masa lalu” atau “aku adalah orang yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang sudah aku mulai sendiri” mari kita upayakan bahwa barang – barang disekitar kita mencerminkan diri kita yang hidup tanpa beban dan bersahaja hanya dengan barang- barang yang memiliki nilai kegunaan atau keindahan.

Kita hidup pasti diberikan suatu amanah, bahkan hidup ini adalah amanah, kita diberi waktu dan kesempatan hiudp oleh tuhan yang maha pencipta untuk melakukan tugas – tugas nya didunia sebagai hambanya, dan sebagai khalifahh di muka bumi, tentang bagaimana cara kita berprilaku yang di terapkan dalam sebuah kehidupan dan  penyelesaian masalah  muka bumi ini. semua amanah dari kita, harus dikerjakan dengan maksimal.

Boleh diremehin tapi jangan ngeremehin, diremehin bisa buat kita makin maju dan menggelora semangatnya tapi kalo ngeremehin malah bisa membuat diri kita jatuh, karena sudah merasa paling hebat dan bisa. Seseorang tidak akan bisa menerima dan menyerap suatu pelajaran apabila dia datang dengan rasa sudah bisa dan tau.

Dalam hidup ini tidak ada orang yang dilahirkan dengan masa bodoh, karena kita semua dilahirkan dengan kepedulian. Mungkin ada yang tidak bisa merasakan emosi apa apa untuk apapun; yup dia psikopat. Kita tidak meniru seorang psikopat. Karena sisi biologis kita selalu memedulikan sesuatu dan akan terus peduli akan sesuatu  Yang menjadi pertanyaan adalah, hal apa yang akan kita pedulikan Hal Apa Yang Ingin Kita Pilih Untuk Kita Pedulikan dan bagaimana caranya untuk merasa bodo amat untuk hal yang sekiranya tidak akan bermakna untuk hidup kita  Bodo Amat pada hal yang tak bermakna Fokus pada hal yang bermakna.

Kalau rumah kita penuh barang, dampaknya adalah pada jiwa kita, kita jadi gak punya waktu, tenaga ,dan ruang buat kita merasakan pengalaman2 baru. Mengaplikasikan hidup minimalis berati kita mengendalikan barang2 yang kita punya, bukan malah sebaliknya, kita yang dikendalikan oleh barang2 kita.

Sudah banyak yang merasakan manfaat dari mindfulness atau hidup dengan penuh kesadaran ini, fikiran lebih ringan dan tenang, dan dampak pada kesehatan juga meningkat, so teman hati topic mindfullnes ini sangat menarik untuk dibahas.

Bahkan jika aku bisa kembali memutar waktu dan kembali kemasa lalu. aku tak akan mengubah sedetikpun  apa yang sudah terukir dalam perjalanan hidupku.   Biarkan.. Biarkan tetap menjadi sebuah cerita  dalam sebuah bagian bab kehidupan. yang disesali biarlah kututup seperti sebuah buku. dan memulai hidup dengan lembaran baru kisah baru, dan nafas baru..

Instagram : @rinnirhma

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCnyQ10Eyuvg4LsSbCZbc6lQ