Refleksi : Secara geografis, Israel dikelilingi dengan dua laut yang unik. Laut Galilea adalah laut yang banyak ikan dan tumbuhan subur disekitarnya. Namun berbeda dengan laut mati yang mana tak ada seekor ikanpun bahkan tumbuhna hidup disekitarnya karena kandungan garam dan mineral yang sangat tinggi. Demikianlah rasul Paulus mengkontraskan orang yang hidup dalam Adam dengan Kristus (Roma 5:12-17). Orang yang hidup seperti Adam akan selalu mencari kepuasan dan menikmati dosa. Namun jika orang hidup dalam Kristus, ia senantiasa digelisahkan tatkala dosa memikatnya. Do it now : Dimanakah posisi kita hari ini ? Mari datang pada-Nya, mengaku dosa dan berjuang hidup benar di dalam Dia. (Disadur dari SBP, 08 April 2021; cimn_42) 👌👍

Refleksi : Bila seseorang mengambil keputusan untuk menjawab suatu persoalan, maka pada tahap awal ia akan menemukan banyak tantangan. Namun jika ia bertekun dan berusaha mencari, ia menjadi yakin menemukan jawabannya kelak. Namun persoalannya adalah banyak orang berhenti sebelum memulai. Rasul Paulus mengajarkan bahwa kunci menghadapi berbagai penderitaan, kesulitan, dll adalah BERMEGAH daam ketekunan (Roma 5:1-5). Do it now : Jangan memiliki mental selalu bergantung kepada orang lain, namun bertekunlah dan berjuang menjalani etape kehidupan kita. GOD is good! (Disadur dari SBP, 07 April 2021; cimn_42) 😉👍

Refleksi : Seorang akrobator terkenal pada jamannya, menorehkan kisah yang membuat mata dunia terkagum karena membuat atraksi yang membuat adrenalin para penontonnya diuji. Dia adalah Blondin, sang akrobator. Kisah yang mana Blondin membawa seorang anak kecil diatas kereta dorongnya lalu berjalan di atas seutas tali kapal, membuat beribu mata yang melihatnya takut tapi sekaligus kagum. Mata media mulai penasaran kepada sang anak. Maka dengan mudahnya, sang anak berkata : "Saya tidak takut, karena Blondin adalah ayah saya sendiri!". Terkadang peristiwa di sekeliling kita membuat kita takut, kuatir dan ragu akan kedaulatan TUHAN. Namun pembacaan hari ini, Yohanes 16:1-15 meneguhkan kita bahwa ada Roh Penghibur dan Kebenaran yang memimpin kita melangkah dalam setiap etape kehidupan kita. Do it now : Percayakan segala nya kepada TUHAN dan perkuat relasi dengan Dia. (Disadur dari SHD 25 Maret 2021; cimn_42)

Refleksi : Desmond Doss, seorang dokter tentara Amerika Serikat tidak pernah membayangkan dlm perjalanan hidupnya sebagai tenaga medis di tengah perang dunia ke-2, ia berhasil menyelamatkan 75 orang tentara dari serangan musuh Jepang. Lahir dari keluarga veteran, namun dididik dlm ketaatan agama di GMAHK. Meskipun mengalami banyak ancaman dan siksaan karena tidak mau membawa senjata saat latihan perang, namun ia berhasil meperlihatkan kepada semua teman-2nya, bahwa tanpa membawa senjata, angin kedamaian bisa ditiupkan. Injil Matius 23 : 9-12 juga mnegajarkan penting rendah hati, bukan rendah diri. Do it now : Sudahkah kita menunjukkan kerendahan hati terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita ? Teladani Kristus! (Disadur dari SBTH & SBP, 24 Maret 2021; cimn_42)

Refleksi : Seorang pemimpin gereja Katholik bernama Paus Gregorius pertama adalah seorang pemimpin yang penuh kerendahan hati. Semboyan yang terkenal yang beliau torehkan sampai hari ini "Serfus Servorum Dei", ia adalah pelayan dari pelayan TUHAN terinsiprasi dari kerendahan hati Kristus yang bersedia menerima tanggung jawab dari Bapa-Nya demi misi Bapa yang mulia. DEmikian pula yang dilakukan Ezra ketika tiba di Yerusalem. Berbagai persembahan (semua perak, emas dan perlengkapan peribadahan) ditimbang dengan pengawasan iman dg tujuan agar semuanya itu sungguh-2 dipergunakan utk peribadahan di Bait Allah. Do it now : Mari belajar dan terus belajar melakukan dengan penuh tanggung jawab segala perkara yang dipercayaan kepada kita, baik di sekolah/kampus, kantor bahkan pelayanan. Jangan coba-2 ambil keuntungan dari setiap yang engkau kerjakan, karena pasti ada bagian untuk kita. (Disadur dari SBTH & SBP, 20 Maret 2021; cimn_42)

Refleksi : Seorang wanita berkelas berkewarganegaraan Jerman bernama Maria Gozela Baroka mendedikasikan separuh hidupnya untuk menjadi perawat dan merawat warga yang berpenyakit kusta di daerah Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) di tahun 1960-an. Pengabdiannya telah menembus rasa keegoisan, rasa individualistis manusia di jaman ini dengan prinsip KASIH dari Golgota. Rasul Yohanes juga menegaskan dalam pembacaan hari ini, jika kita mengaku sebagai anak-2 Allah, murid-2 Kristus, maka kita harus hidup saling mengasihi (Yohanes 13:31-35). Do it now : KASIH meredam dosa (amarah, benci, iri, dll). Mulailah dari diri kita sendiri untuk menjadi agen-2 KASIH bagi orang-2 disekitar kita yang terabaikan, kesusahan dan membutuhkan uluran KASIH dari sodara dan saya. (Disadur dari SHD, 18 Maret 2021; cimn_42) 👍😇

Refleksi : Saudaraku, pernahkah Saudara mengalami TUHAN dalam hidup Saudara ? JIka pernah, seperti apa pengalaman yang Saudara alami ? Pertanyaan ini terkadang begitu sulit bagi sebagian orang unruk menjawabnya. Mengapa ? Karena terkadang istilah mengalami TUHAN selalu diidentikkan dengan mujizat atau tanda2 tertentu yang dialami seseorang. Ezra mengubahkan konsep ini. Ezra mengalami TUHAN lewat peristiwa yang sederhana dengan dihadirkannya seorang yang berakal budi, Serebya dari kaum Lewi (Ezra 8:15-20). Kehadirannya adalah bentuk pertolongan TUHAN atad Ezra. Do it now : Alami TUHAN melalui hal2 yang sederhana dalam hidup Saudara, jangan menunggu2 mujizat2 datang. Tetaplah taat dan setia menantikan pertolongan-Nya. (Disadur dari SBTH & SBP, 17 Maret 2021; cimn_42) 😉👌

Refleksi : Perjalanan hidup kita, bagaikan seorang peziarah. Itulah kalimat yang sering kita dengar. Namun apakah dalam perjalanan berziarah itu, setiap kita mengalami dan menyertakan TUHAN di dalamnya ? Ezra dalam perjalanan berziarah bersama umat Israel harus menghadapi banyak tantangan dalam membangun bait Allah. Namun satu hal yang dipercaya Ezra adalah tangan TUHAN yang melindungi dan menopang. Bagaimana dengan kita, apakah dalam pergumulan yang berat, saudara dan saya menyertakan TUHAN di dalamnya ? Mari, tetap berjuang jalani etape kehidupan kita dengan menyertakan TUHAN dalam segala aspek hidup kita. Amin. (Disadur dari SBTH & SBP, 16 Maret 2021; cimn_42)

Refleksi : Sebuah cermin digunakan orang untuk melihat dan menilai penampilan mereka sendiri. Namun apakah yang bisa digunakan sebagai "cermin" untuk mengenal diri sendiri dan anggota keluarga ? Kecenderungan kita mudah menilai orang lain, tapi cenderung menutup diri ketika penilaian dilakukan kepada diri sendiri. Ezra melakukan sebuah langkah besar untuk mendata kembali orang-2 Israel yang kembali ke Yerusalem seltelah mereka keluar dari penguasaan Babel (Ezra 2:59-63). Ezra tidak hanya sekedar mendata (sensus penduduk), namun dengan data itu, Ezra akan menenmpatkan orang-2 tersebut sesuai kapasitasnya. Kuncinya adalah Ezra mengenal dirinya dan orang-2 yang dibawanya. Do it now : Sudahkah Saudara mengenal diri saudara sendiri dan anggota keluarga ? BUtuh belajar terbuka dan apa adanya agar kelaurga itu dimampukan menghadapi berbagai etape-etape kehidupan ini. (Disadur dari SBP, 10 Maret 2021; cimn_42) 👌🙏

Refleksi : Hal yang terkesan mudah, namun ternata sulit setia untuk dilakukan adalah DOA. Kerap orang berdoa saat membutuhkan sesuatu yang amat penting baginya. Namun bagaimana doa itu tetap hidup jika dalam kondisi yang baik2 saja ? Apakah kualitas doa itu sama ? Rasul Paulus berdoa di tengah kresahannya rindu bertemu langsung dengan jemaat di Tesalonika. Kerinduan itu bukanlah sekedar kerinduan, karena keinginan yang besar bagi sang rasul untuk menguatkan iman jemaat (1 Tesalonika 3:10-11). Do it now : Apakah kerinduanmu yang beum terwujudkan sampai hari ini ? Apakah kerinudan itu berkaitan dengan rencana kekekalan yang TUHAN berikan kepadamu ato memenuhi ambisi pribadimu ? Hati-hatilah dan jaga hatimu agar melalui doa segala yang kita rancang mengarah kepada kehendak TUHAN. (Disadur dari SBTH, 06 Maret 2021; cimn_42) 👌🙏

Refleksi : Ada suatu kalimat motivasi seperti ini : "Jangan fokus kepada persoalan2 yang ada di depanmu, namun tetaplah percaya bahwa di balik persoalan2 itu ada permata yang indah disediakan bagi kita". Rasul Paulus mengutus anak rohaninya, TImotius untuk melanjutkan pelayanannya di jemaat Tesalonika yang lagi mengalami kesusahan besar karena trik2 politik yang dibangun oleh lawan2 dari Paulus (1 Tesalonika 3:1-3). Bagi Paulus, penting kehadiran Timotius agar terus memberikan pengajaran yang sehat dan mengobarkan iman pengharapan orang2 disana. Do it now : Dancing in the storm bukanlah hal yang mudah. Namun jika kita percaya dan tekun, maka kita dapat melewati badai hidup ini. Jangan menyerah dengan keadaan, tapu buatlah keadaan kagum akan imanmu. (Disadur dari SBP, 04 Maret 2021; cimn_42) 👍👌

Refleksi : Dalam keluarga, tugas melindungi dan memberikan rasa aman biasanya dilakukan oleh sang ayah terhadap keluarganya. Figur seorang ayah/bapak begitu melekat dengan keperkasaan, ketegasan, dll. Dalam pembacaan hari ini, rasul Paulus juga memberikan figur bapa bagi jemaat di Tesalonika (1 Tesalonika 2:11-12). Kedekatan rasul Paulus dengan jemaat mendorongnya untuk terus memberikan perhatian, perlindungan dengan pengajaran yang sehat agar mereka tidak mudah goyah dengan bebagai kesesatan. Do it now : Sudahkah di tengah keluarga, sebagai ayah kita tekun mengajarkan kedekatan dengan TUHAN kepada anak2 kita ? Tanamkan hal itu sejak dini sehingga bertumbuh dan mengenal TUHAN yang mereka imani sejak kecil. (Disadur dari SBTH, 03 Maret 2021; cimn_42) 👌🙏

Refleksi : Kasih seorang Ibu kepada anak2nya tak terbatas, demikian juga kasih Kristus yang diwakilkan oleh rasul Paulus dan kawan2 sekerjanya sungguh2 ditunjukkan. Dalam pembacaan hari ini di 1 Tesalonika 2:7-8, rasul Paulus memberikan perhatian bahkan hidupnya bagi pertumbuhan iman jemaat di Tesalonika, bagaikan seorang Ibu kepada anak2nya. Bagaimana dengan pelayan2 Tuhan hari ini di gereja, masihkah ada orang yang memberi perhatian bahkan hidupnya khusus bagi pekerjaan TUHAN ? Do it now : Mari jadilah pembawa damai bagi sahabat, teman atau lainnya ketika mereka menghadapi pergumulan yang berat. (Disadur dari SBP, 02 Maret 2021; cimn_42) 😉👌

Refleksi : Ada sebuah peribahasa tua berkata "MULUTMU, HARIMAUMU!" yang sekaligus mengingatkan kita agar selalu berhati-hati dan menjaga perkataan kita. Mengapa ? Karena lidah tak bertulang, maka terkadang lebih cepat untuk mengeluarkan kalimat2 yang manis atau kasar. Dalam pembacaan hari ini di 1 Tesalonika 2:3-4, rasul Paulus mengajarkan agar sebagai pribadi2 yang sudah mengalami pembaharuan dari TUHAN (lahir baru), maka hendaklah perkataan kita adalah perkataan yang membangun, memperbaiki kelakuan dan membawa orang kepada kebenaran dalam Firman-Nya. Do it now : hadirkan komunitas2 di pekerjaanmu, studimu, nongkringmu, perkataan2 yang menyenangkan hati TUHAN dan membangun satu sama lain. (Disadur dari SBTH, 01 Maret 2021; cimn_42) 👌😉

Refleksi : Dalam berbagai seminar2 berkaitan dengan kepemimpinan, istilah integritas selalu menjadi topik menarik untuk diperbincankgan. Mengapa ? Karena hal itu terlihat keren diucapkan, namun sulit dilakukan. Rasul Paulus menganggap penting agar orang percaya di Filipi sungguh2 mengikuti teladannya dan orang2 yang bersama2 Paulus melayani Kristus dalam pekabaran Injil (Filipi 3:17-19). Do it now : Apa yang hendak sodara dan saya wariskan kepada generas dan orang2 di sekitar kita ketika Tuhan memanggil kita pulang ke rumah-Nya ? Belajar dan jadilan teladan dalam hidupmu, sehingga orang lain akan memuliakan Bapamu di sorga. (Disadur dari SBP, 27 Februari 2021; cimn_42) 👌👍

Refleksi : HOAKS....istilah trend yang sampai saat ini sering dipakai & dikonsumsi khalayak banyak melalui jan_sosnya. Anehnya, ini dipakai untuk memanaskan situasi dan menjadi trend. Rasul Paulus juga memperingatkan orang2 percaya di Filipi agar berhati-hati dengan berbagai kelompok yang berusaha membelokkan kebenaran Firman TUHAN (Filipi 3:1-4a). Do it now : Disiplin rohani dibutuhkan agar kita benar2 semakin memperlengkapi diri dan menegaskan kebenaran-Nya. Trend HOAKS bukan menjadi konsumsi orang percaya, namun jadikan hidupmu menjadi trend karena kesetiaan dan ketaatanmu memberitakan Injil Kristus. (Disadur dari SBTH, 25 Februari 2021; cimn_42) 👌😉😇

Refleksi Pemuridan adalah proses seumur hidup dan menjadi panggilan bagi orang percaya. Rasul Paulus sadar bahwa dirinya tidak tampil "one man show", namun demi kepentingan Kristus, maka ia harus memuridkan agar Injil semakin luas diwartakan dan banyak jiwa dimenangkan dalam DIa. Timotius mewakilkan karakter murid Kristus yang diharapkan Paulus dalam pembacaan hari ini (Filipi 2:19-24) Istilah berganti peran dibutuhkan agar orang lain terlatih dalam memuridkan. Do it now : Sudahkah diri kita memuridkan ? Generasi ini & kondisi saat ini diijinkan TUHAN agar semakin banyak orang dimuridkan dalam Dia. Namun bagaimana mungkin terjadi jika tak seorangpun murid-Nya (kita) mau dimuridkan terlebih dahulu ? MIliki komitmen, loyalitas dan integritas! (Disadur dari SBTH, 24 Februari 2021; cimn_42) 👌😇

Refleksi : Kerap kali jika ada seseorang yang menghadapi pergumulan tertentu, saya mengatakan : "SEMANGATTT!". Tentu tujuannya agar memotivasinya tetap berjuang meski berat. Demikian juga yang dilakukan rasul Paulus dalam pembacaan kita hari ini dari Filipi 1 :27-30. Hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus secara sederhana mengajak kita untuk tunduk kepada Firman TUHAN. Mengapa ? Karena Injil Kristus memberikan arah agar kita tetap berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup. Kita dipanggil TUHAN, bukan hanya untuk percaya, melainkan menderita bagi Dia. Do it now : Beritakanlah Injil dalam kesaksian hidup kita, dalam panggilan kita masing2. (Disadur dari SBTH, 23 Februari 2021; cimn_42) 👍😇

Refleksi : Melayani dalam berbagai kondisi dan situasi, itulah yang dikehendaki TUHAN. Namun terkadang, muncul rasa iri hati ketika melihat rekan sepelayanan lebih mendapatkan pujian dari pada diri saya. Nahhh...kalo udah gitu gimana meluruskannya ? Rasul Paulus sudah pernah mengalami dan menguatkan jemaat di FIlipi dalam surat ini Filipi 1:15-17 bahwa ada berbgai motivasi melayani. Satu hal yang penting adalah sepanjang itu membuat Injil luas diberitakan, no problem. Do it now : Tetaplah miliki motivasi yang tulus & ikhlas melayani, baik atau tidak baik waktunya. (Disadru dari SBTH, 22 Februari 2021;cimn_42) 👌😇

Refleksi : Tantangan sebesar apapun, jika kita mengandalkan kuasa TUHAN, maka Dia yang memampukan kita menghadapi dan menanggungnya. Bagaimana kita mengandalkan TUHAN ? Bangunlah relasi dengan TUHAN setiap waktu dan berjuanglah bersama TUHA untuk meninggalkan segala dosamu. Rasul Yohanes dalam suratnya di 1 Yohanes 5:17-20 ingin menegaskan agar umat percaya senantiasa tetap hidup dan tinggal dalam Yesus Kristus. Do it now : Setialah dalam membangun relasimu dengan TUHAN dan berjuanglah melakukan kebenaran, meski itu kecil dan tak terlihat. (Disadur dari SBTH, 20 Februari 2021; cimn_42) 👌😇