Unggul Sagena memutuskan belajar di negara yang mengakui akses internet sebagai hak asasi warga. Dengan kemajuan teknologi di Estonia, tak heran negara ini jadi salah satu tujuan wisata nomaden digital. Unggul pun mengaku dapat memetik banyak pelajaran di sana. Kita simak ceritanya berikut ini..

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Berniat melanjutkan S2 ke Tiongkok, Fathan terlebih dahulu memodali diri dengan kemampuan bahasa Mandarin. Setelah berhasil menembus peluang beasiswa studi di Negeri Tirai Bambu itu, ia menyoroti kompetisi ketat antar mahasiswa di sana, baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, kekayaan budaya Tiongkok yang diceritakannya juga menarik untuk disimak. Langsung saja kita dengar berikut ini.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Dhafi Iskandar akan membagi pengalamannya menempuh studi di Perancis sambil bekerja di beberapa perusahaan Internasional di sana. Meski sibuk, tapi Dhafi mengaku cukup mahir memasak. Selain itu, kemampuan apa yang dimilikinya untuk beradaptasi di negara yang dikenal dengan seni dan modenya itu? Kita simak bareng yuk..

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Sebagai mahasiswa perantau di Iran, Bahesty memiliki beberapa trik yang dijalaninya untuk menangani rasa sepi jauh dari keluarga. Selain itu ada beberapa cerita menarik lainnya ketika ia harus menempuh pendidikan dengan menggunakan Bahasa Persia ini. Kita simak yuk obrolannya bareng Bimo Bramantyo.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Saatnya kita menapaki Negeri Kangguru. Menikmati keindahan alam yang dijaga ketat kelestariannya, juga untuk menimba ilmu di sana. Fatahillah mencicip bangku kuliah di Australia untuk belajar soal perubahan energi. Tak mudah, namun kampusnya selalu siap memberi dukungan mental dengan membuka konseling bagi para mahasiswa perantau seperti dirinya. Pengin denger ceritanya? Kita simak yuk obrolannya bareng Bimo Bramantyo.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Dari UK, kini kita beralih ke Sudan. Muhammad Ruhiyat Haririe menjadi salah satu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Sudan. Dengan semangat, ia berbagi berbagai hal unik yang dijumpainya selama menempuh pendidikan di sana. Kita simak obrolannya bareng Bimo Bramantyo.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Kalau di episode sebelumnya, Rizki Putri Rezna Hassan bercerita soal sistem pendidikan di Durham University, kini ia membeberkan fasilitas apa saja yang diterimanya selama menempuh pendidikan di UK. Tak hanya itu, cara dia berinteraksi dengan masyarakat di sana pun dipaparkannya. Seperti apa pengalaman lucunya? Kita simak obrolan berikut bareng Bimo Bramantyo.

 *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Rizki Putri Rezna Hassan bercerita soal sistem pendidikan di Durham University, UK. Mulai dari kekagumannya atas bangunan kampus yang berupa kastil hingga segala fasilitas yang diperolehnya sepanjang mengikuti perkuliahan di sana. Kita simak obrolannya bareng Bimo Bramantyo.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id