
Ada seorang laki-laki dan seorang perempuan dewasa masuk ke sebuah restoran takeaway. Laki-laki itu memesan kepada pelayan supaya dibungkus untuk makan malam minggu berupa dua menu ayam goreng. Pada waktu menyerahkan makanan pesanan tersebut, gadis muda lumayan cantik di counter mungkin karena terpesona dengan ketampanan laki-laki tadi, membuat satu kesalahan fatal. Gadis itu dari pada memberikan dua bungkusan makanan yang dipesan, ia memberikan sebuah tas kulit berwarna hitam. Ternyata di dalam tas itu berisi uang hasil transaksi restoran itu sepanjang hari tadi. Jumlah uang dalam tas itu kira-kira sepuluh juta lebih.
Laki-laki dan perempuan tersebut segera menuju ke pantai untuk menikmati malam minggu bersama. Saat mulai membuka pesanan makanan yang telah mereka bawa dari restoran, keduanya sangat kaget. Bukan menu ayam goreng yang ditemukan tetapi sejumlah uang di dalam tas berwarna hitam yang mereka bawa. Mereka sepakat untuk melupakan saja kebersamaan selanjutnya malam itu dan segera menuju ke restoran. Sesampai di sana, mereka meminta untuk bertemu dengan manager lalu menyerahkan semua uang yang ada di dalam tas hitam. Manager restoran sangat terpesona dan gembira, katanya:
“Saudara orang baik, orang hebat di dunia. Sekarang ini dunia dan masyarakat kita sangat membutuhkan orang baik dan jujur seperti Anda.”
“Itu sudah menjadi komitmen saya,” jawab laki-laki itu, “kalau saya tahu apakah sesuatu itu salah atau benar, kalah atau menang, milik saya atau orang lain, saya harus berbuat sesuai dengan kenyataan.”
Manager restoran lalu meminta pegawainya untuk memanggil wartawan surat kabar harian supaya mengambil foto laki-laki dan perempuan tersebut, dan pada hari berikutnya agar menurunkan laporan tentang peristiwa dan sikap terpuji dari pasangan itu. Laki-laki itu diberi pengertian supaya ia membolehkan apa yang hendak dilakukan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna dan contoh bagi publik. Tetapi laki-laki itu tidak ingin niat baik itu diwujudkan. Ia merapatkan mukanya ke telinga manager kemudian membisikkan sesuatu.
“Tolong jangan lakukan itu,”bisik laki-laki itu, “saya tidak rela kalau hal itu terjadi.”
“Memang ada apa?”
“Wanita yang bersama saya itu bukan isteri saya. Ia adalah isteri orang lain.”