
Audio dalam Bahasa Indonesia
Pemandu audio untuk Museum Sejarah Nasional, Monas, Jakarta
Teks Bahasa Indonesia ditulis oleh Maria Zevonia Fernandes Vieira bersama dengan Ratna Mufida, direkam dengan pembacaan oleh Ratna Mufida, dan suntingan rekaman oleh Nissal Nurafryansah
Dipamerkan dalam "Visualization of the National History: From, by, and for whom?" di Gudskul, Jakarta (2019)
Gudskul, RUBANAH Underground Hub, SEAM Encounters, kopimanyar
juga dipresentasikan sebagai bagian dari “From, by, and for whom?” di Berlin (2021)
———————————
Pemandu audio ini dibuat sebagai bagian dari pameran arsip “Visualization of the National History: From, by, and for whom?” di Galeri Gudskul, 5-26 Oktober 2019. Pameran ini dikurasi oleh Hyphen — dan diadakan bersamaan dengan “occupying > modernism” kurasi Avianti Armand & Setiadi Sopandi di kopimanyar (Bintaro); dan “FOMO/JOMO: Hacking modernity’s dualism” kurasi Hyphen — di RUBANAH Underground Hub (Jakarta).
Pameran ini memaparkan arsip-arsip Edhi Sunarso, yang dikenal sebagai seniman yang beertanggung jawab atas eksekusi tiga monumen penting di Jakarta atas perintah presiden pertama, Sukarno, pada tahun-tahun awal setelah kemerdekaan Indonesia. Monumen-monumen tersebut antara lain: Monumen Selamat Datang (1961); Monumen Pembebasan Papua Barat (1963); dan Monumen Dirgantara (juga dikenal dengan nama Patung Pancoran, 1970).
Selama pameran ini juga diadakan presentasi oleh Grace Samboh, salah satu kurator, mengenai Edhi Sunarso. Presentasi-presentasi tersebut juga merupakan bagian dari “(Re)Producing fear and joy,” sebuah seri seminar & lokakarya kuratorial yang juga diikuti oleh partisipan kelas “Artikulasi dan Kurasi,” salah satu subjek Gudskul untuk batch 2019-2020.
Pemandu audio ini dibuat oleh para partisipan kelas sebagai hasil dari lokakarya tersebut. Partisipan diundang untuk menceritakan cerita mereka sendiri, dalam gaya dan sesuai interpretasi mereka, yang terpancing dari diorama yang dibuat oleh Edhi Sunarso yang dipamerkan di Monas.