[PODCAST : Episode 41]
✨Hustle Culture vs Keseimbangan Hidup dalam Islam✨
Hustle culture sering mendorong kita untuk terus bekerja tanpa henti, seolah nilai diri hanya diukur dari produktivitas. Namun, Islam mengajarkan keseimbangan: bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi juga menjaga ibadah, kesehatan, dan keluarga. 🌿✨
Sudahkah kita menata ulang ritme hidup? Apakah kerja keras kita mendekatkan diri kepada Allah, atau justru menjauhkan dari-Nya? Mari belajar menyeimbangkan dunia dan akhirat: bekerja sebagai ibadah, beristirahat sebagai amanah. Hidup bukan sekadar mengejar target, tapi juga merawat hati. 🌸
©️ FUSI Himasta 2025
Kabinet Ats - Tsabat
Departemen Media Informasi
Line : @xph9278v
Instagram : @fusihimasta
Email : [fusihimasta@gmail.com](mailto:fusihimasta@gmail.com)
Spotify : FUSI Voice
[PODCAST : Episode 40]
✨Ikhlas, Tak Terlihat tapi Terasa✨
Ikhlas itu diam, tapi menggerakkan.
Ia tak perlu dipuji, tapi tetap memberi arti.
Seperti angin yang tak tampak, namun bisa kita rasakan sejuknya.
Begitu pula keikhlasan—ia hidup dalam hati yang lapang, dan amal yang tak butuh sorot mata. 🍃
Sudahkah kita mengerjakan sesuatu tanpa mengharap imbalan dari manusia?
Mari sejenak merenung dan memperbarui niat:
beramal karena Allah, bukan karena dilihat.
Ikhlas bukan berarti tidak lelah,
tapi kita memilih untuk tetap melangkah—karena yakin Allah Maha Melihat.
©️ FUSI Himasta 2025
Kabinet Ats - Tsabat
Departemen Media Informasi
Line : @xph9278v
Instagram : @fusihimasta
Email : fusihimasta@gmail.com
Spotify : FUSI Voice
[PODCAST : Episode 39]
✨Zuhud: Hati yang Terikat pada Akhirat✨
Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tapi menempatkannya di tangan—bukan di hati. Dunia ini fana, sementara akhirat kekal. 🕊️✨
Sudahkah kita menakar kembali ambisi kita? Apakah kita mencari ridha Allah atau hanya gemerlap dunia? Mari sejenak merenung dan menguatkan iman: lebih banyak tafakur, lebih sedikit tamak. Zuhud bukan menjauh dari nikmat, tapi bijak dalam menikmatinya. 🌱
©️ FUSI Himasta 2025
Kabinet Ats - Tsabat
Departemen Media Informasi
Line : @xph9278v
Instagram : @fusihimasta
Email : fusihimasta@gmail.com
Spotify : FUSI Voice
Ramadan ibarat sunset—indah bagi yang menikmatinya, tapi bisa berlalu tanpa kita sadari. 🌅✨ Sudah sejauh mana ibadah kita di 10 hari terakhir ini? Mari perbanyak tadarus, zikir, dan sedekah, agar Ramadan kali ini benar-benar meninggalkan jejak dalam hati.
Hidup di perantauan sering kali membawa kita pada berbagai tantangan, mulai dari kesendirian hingga jadwal yang padat. Namun, di tengah kesibukan itu, semangat ibadah harus tetap dijaga agar hati tetap tenang dan jiwa terus terhubung dengan Allah SWT. Perantauan bukan alasan untuk melupakan kewajiban, tetapi kesempatan untuk menguatkan diri dalam menghadapi ujian. Tugas kita adalah merawat iman, mencari lingkungan yang mendukung, dan menjadikan ibadah sebagai prioritas utama. Karena sejatinya, kedekatan dengan Allah adalah sumber kekuatan yang tiada habisnya.
Sebagai umat Muslim, setiap aspek kehidupan kita terikat dengan nilai-nilai syariat, termasuk dalam memilih produk yang digunakan sehari-hari. Salah satu isu yang sering menjadi perhatian adalah hukum menggunakan produk yang dikaitkan dengan dukungan terhadap Israel. Apakah hal tersebut diperbolehkan, ataukah terdapat batasan dalam syariat? Dalam tema ini, kita akan membahas bagaimana Islam memandang masalah ini, pentingnya memahami dampak pilihan kita, serta bagaimana menjaga prinsip-prinsip keislaman dalam konsumsi sehari-hari. Mari sama-sama mendalami dan menemukan hikmah di balik persoalan ini.
Keimanan bukan sekadar keyakinan, tetapi cahaya yang menuntun langkah kita di tengah lika-liku kehidupan. Di dunia kampus yang penuh warna, ada banyak tantangan dan dinamika yang dapat menggoyahkan iman. Namun, tugas kita adalah menjaga hati tetap kokoh, memilih lingkungan yang baik, dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Karena sejatinya, iman adalah bekal paling berharga yang akan membawa kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Mari bersama-sama belajar dan menguatkan diri untuk menjadi pribadi yang istiqamah, meskipun arus kehidupan terus berganti.
Hidup ini penuh dengan ujian dan ketidakpastian, tetapi ada satu tempat bergantung yang tak pernah mengecewakan: Allah SWT. Ketika hati merasa lelah, ketika harapan mulai pudar, dan ketika jalan terlihat buntu, hanya kepada-Nya kita berserah. Sebab Allah adalah sebaik-baik penolong dan tempat berlindung. Bergantung kepada-Nya bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keimanan yang meneguhkan jiwa. Mari renungkan, bagaimana kita dapat memperkuat tawakal dan merasakan ketenangan sejati dengan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah yang Maha Kuasa.