Fluent Fiction - Indonesian:
Vampire Poker: A Night of Costumes, Cards, and Friendship Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-31-22-34-02-id Story Transcript:
Id: Suasana di kafe Jakarta itu ramai.
En: The atmosphere in the kafe Jakarta was lively.
Id: Suara obrolan berlomba dengan aroma kopi yang baru diseduh.
En: The sound of chatter competed with the aroma of freshly brewed coffee.
Id: Hiasan Halloween masih menggantung dari malam sebelumnya.
En: Halloween decorations were still hanging from the previous night.
Id: Jaring laba-laba palsu menambah kesan misterius.
En: Fake cobwebs added a mysterious vibe.
Id: Lampu-lampu berbentuk labu bersinar samar, menciptakan suasana yang sedikit seram.
En: Pumpkin-shaped lights glowed faintly, creating a slightly eerie atmosphere.
Id: Pusat perhatian malam itu ada di meja pojok kafe.
En: The center of attention that night was at the corner table of the café.
Id: Rizki duduk di sana bersama dua teman baiknya, Budi dan Sari.
En: Rizki sat there with his two good friends, Budi and Sari.
Id: Namun, ada yang berbeda dari Rizki malam itu.
En: However, there was something different about Rizki that night.
Id: Ia datang dengan kostum vampir lengkap.
En: He came in a full vampire costume.
Id: Tidak ada yang menduga dia datang seperti itu.
En: No one expected him to show up like that.
Id: "Menyeramkan sekali!
En: "Scary!
Id: Kau siap menghisap darah kami, Rizki?
En: Are you ready to suck our blood, Rizki?"
Id: " goda Budi sambil tertawa.
En: teased Budi, laughing.
Id: "Aku hanya ingin memakan kartu-kartu kalian," jawab Rizki sambil tersenyum, mencoba menutupi rasa malunya.
En: "I just want to eat your cards," replied Rizki, smiling, trying to hide his embarrassment.
Id: Sayangnya, keinginannya untuk bermain poker lebih besar daripada rasa canggungnya.
En: Unfortunately, his desire to play poker was greater than his awkwardness.
Id: Permainan dimulai.
En: The game began.
Id: Budi dan Sari terus menggoda Rizki.
En: Budi and Sari kept teasing Rizki.
Id: Sari, sambil menahan tawa, berbisik, "Mungkin kau bisa menang dengan menakut-nakuti kartu kami.
En: Sari, holding back laughter, whispered, "Maybe you can win by scaring our cards."
Id: "Rizki menghela napas.
En: Rizki sighed.
Id: Fokusnya pecah.
En: His focus was broken.
Id: Tapi dia tak ingin menyerah.
En: But he did not want to give up.
Id: Di kepalanya, ada satu cara untuk mengubah keadaan ini: bermain seolah kostum itu adalah bagian dari strateginya.
En: In his head, there was one way to turn this situation around: play as if the costume was part of his strategy.
Id: Dengan percaya diri pura-pura, ia mulai menggoda balik temannya, "Kalian akan kaget saat aku mengungkap kartu-kartu ini dari balik jubah vampir.
En: With fake confidence, he began to tease his friends back, "You'll be shocked when I reveal these cards from beneath the vampire cloak."
Id: "Permainan berjalan semakin intens.
En: The game became more intense.
Id: Momen puncak tiba ketika Rizki memutuskan untuk berkonsentrasi penuh.
En: The climax came when Rizki decided to concentrate fully.
Id: Dia melihat kartu di tangannya: satu set yang sempurna.
En: He looked at the cards in his hand: a perfect set.
Id: Waktu yang tepat untuk melakukan taruhan besar.
En: The perfect time to make a big bet.
Id: "Aku all in," seru Rizki.
En:...