Buku merupakan portal keajaiban, jendela dalam membuka dunia yang belum tereksplorisasi. Membaca nya merupakan berdialog, berimajinasi dengan alam semesta dan menggambarkannya sesuai kehendak dari jati diri seseorang. Penting nya literasi dalam kehidupan kita dapat membuka pikiran menjadi jalan dalam sebuah petualangan. Walaupun banyak rute nya, tetapi banyak makna di dalam perjalanan nya. Seiring berjalannya zaman, literasi pun semakin berpetualang, berpotensi mengubah hidup seseorang. Fadel Yafie, jati diri nya selalu mempertanyai tentang kehidupan beserta alam semesta nya dan setelah jiwa nya bersentuhan dengan literasi, ketidaktahuan dan ketidakpastiannya terhadap alam semesta mulai menjadi jembatan dalam menuju pengetahuan sehingga timbul sebuah olahan dimana kehidupan itu tidak bisa di pandang dari satu sisi saja, melainkan dari berbagai macam prespektif yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah konklusi yang adil, dan kritis. Tapi, jelasnya untuk mengetahui bagiamana dunia “berpetualang” diperlukan bekal wawasan dan pengetahuan di dalam ruang pikirannya.

Memulai sesuatu itu jelasnya tidak ada yang mudah. Lahir nya sebuah inspirasi bisa kapan saja terjadi. CLASIKAL dewasa nya pun mengalami hal yang sedemikian rupa. Tentu nya, tanpa ada nya rasa pamrih dan egosentris, memulai CLASIKAL hanyalah sebatas pelepas penat dari dingin nya dunia di luar sana. Tapi, tidak semua memiliki alasan yang sama seperti CLASIKAL. Still with Khansa Khairunissa, as a podcaster she likes to pour her feelings and emotion into a monologue sessions called SEDEP (Self Development Podcast). Sebuah platform dimana jatidiri nya bisa berharap kepada impian dan harapan. Jika suatu hari nanti kita lupa akan identitas diri, inilah pesan dari diri sendiri untuk selalu ingat bahwa kita pernah kok kehilangan itu dan pada akhirnya bisikan dari masa lalu lah ya menguatkan jiwa dan raga nya lagi. Mungkin tanpa disadari, jatidiri nya telah memotivasi orang lain. SEDEP merupakan bukti bahwa untuk memotivasi orang lain ga perlu kok untuk menjadi besar dan gagah asalkan niatannya menembus tata surya pasti akan ada bintang yang mengikuti nya, dan CLASIKAL merupakan bintang yang mengelilingi tata surya tersebut.

Ibarat orang yang tenggelam, kehabisan oksigen dan tidak mampu untuk berenang, at least itu yang ada dipikirannya. Padahal, walaupun tidak segampang ucapannya untuk berenang kembali kepermukaan demi merasakan hangat nya sinar matahari tentu membutuhkan tekad dan motivasi yang kuat. “Dunia sudah berakhir” katanya, padahal memulai lagi saja belum. “Lalu, darimana saya bisa memulai?” Dia bertanya. Dimulai lah dari dalam, sedalam-dalamnya lubang keputus asaan asalkan kamu menemukan cahaya didalam nya dan percaya bahwa gelap nya dunia itu hanyalah kain yang ditutupkan di mata seolah-olah jalannya itu buntu dan gelap. Dunia akan terus berjalan kok, lantas kenapa kamu hanya terdiam? Walaupun hidup itu penuh dengan penderitaan tapi dikala kamu percaya bahwa guna seorang diri adalah seperti tuhan yang percaya kepada umat nya kalo manusia adalah makhluk yang baik, maka saya rasa semua akan baik-baik saja pada akhirnya. Khansa Khairunnisa percaya akan hal dimana pada saat kita tidak mengenal diri kita dan terjatuh kedalam keputus asaan, yang hanya bisa menolong diri kita, ya hanya diri kita. Yang bertanggung jawab atas kebahagian kita ya hanya diri kita karena pada dasarnya kita adalah pemimpin dari alam bawah sadar kita sendiri untuk mengakhiri atau terus melanjutkan perjalanan ini sampai waktu pun tidak lagi sanggup untuk menghitung berapa kali kamu selalu bangkit.

Home is where your story begins. Home is a starting place of love, hope & dreams. Problematika nya adalah bagaimana kita mendapatkan rumah, rumah yang kita idamkan, rumah dimana semua dimulai dan berakhir di ujung hari. Tentu nya, proses untuk mendapatkan rumah itu tidak segampang yang kita pikirkan tapi tidak juga mustahil untuk didapatkannya selama startegi dan planning nya sudah di persiapkan. Millennials, pasti nya banyak banget keresahan dan mungkin ketidaktahuan dalam mendapatkan rumah di era yang tergonjang ganjing ini. Giovanny Pratama, a soon to be expert in property and real estates akan memberikan segudang cara dan ilmu bagaimana as a millennials bisa memiliki rumah dan apa aja sih yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan kebutuhan kita. Jelasnya, kemauan dan kebutuhan ga bisa berat sebelah karena kembali lagi ke kemampuan mereka masing-masing. Hidup bergengsi boleh tapi apakah realita nya standard hidupnya sudah memumpuni kebutuhannya?

Jika jati diri nya dihadapi oleh cerminan diri nya sendiri, apakah jati diri nya akan menerima dirinya secara penuh? Kekurangannya, kelebihannya, kepalsuannya bahkan kebenciannya terhadap diri nya sendiri. Sempurna mungkin bukan kata yang tepat jika kaitannya adalah jati diri, tapi untuk menjadi sempurna itu tentu mudah, mudah untuk diterima secara nalar tapi tidak secara batin karena pada dasarnya di dunia ini tidak ada satupun manusia yang sempurna melainkan sang pencipta. Lalu apakah yang membuat sesuatu atau seseorang itu sempurna? Jelasnya, setiap manusia mempunyai dunia nya masing-masing dalam mencintai kesempurnaan yang mereka percayai. Knowing your self-worth is as important as knowing your weaknesses. Anissa Cattleya adalah salah satu insan yang sudah 15 tahun lama nya menghadapi tinggi nya gunung nilai kepercayaan dan dalamnya laut samudra kegelesihan, sehingga terbentuk nya mental setengah dewa dalam menghadapi proses insecure dalam dirinya. Sobat Clasikal, insecure terhadap diri sendiri itu wajar, tapi mau berapa lama kita berada di kolam itu ada pada keputusan dan keteguhan dari diri kita sendiri, karena pada dasarnya ikan yang akan berkembang besar tidak akan selama nya berada di kolam yang kecil.

Pengembala berkata “Untuk mencintai adalah sebaik-baik nya jiwa mencintai arwah nya sendiri”. Membahagiakan diri saja seperti memikul beban nya hidup apa lagi membahagiakan insan lain nya? Karena pada dasar nya yang mengetahui diri nya hanyalah pribadi nya sendiri. Bahagia, hanya dia lah dan diri nya yang tau ukuran dari seberapa besar kehampaan tersebut dapat terisi. Rumus, arah jalan, peta, bahkan bisikan gaib, itu semua tidak bisa menunjukan proses kehidupan seseorang dalam mencari cinta untuk jiwanya sendiri. Anissa Cattleya, pejalanan mencintai diri nya adalah petualangan menuju tata surya yang di penuhi dengan ketidaktahuan, dan kegelapan tapi di perjalannya selalu di kelilingi oleh bintang-bintang yang terang. Rasa, hanyalah kompas penunjuk arah untuk mencapai tujuan akhir nya. Lalu, apakah mencintai jiwa ini adalah perjalanan yang dipenuhi dengan pengorbanan untuk dapat menerima suatu jiwa secara penuh? Anissa Cattleya, akan menceritakan sudut pandangnya mengenai seni dalam mencintai diri sendiri.

Terlepas dari sebuah hubungan, tentu dari perjalanannya ada sebuah cerita dimana perjuangan dan keutuhannya selalu di terjang oleh ombak besar yang kadang selalu datang atas kehendak mata angin yang menghebus kencang. Namun, apapun rintangannya jika keseimbangan layar kapal dapat dikuasai, badai sekali pun akan berakhir pelangi. Mecapai titik ini tentunya tidak sama sekali mudah, tapi tidak sama sekali mustahil jika simbiosis antara 2 jatidiri dapat menopang dan mangangkat kekurangan satu sama lain, sehingga tercipta sebuah kepribadian dimana kejelekan itu hanyalah awan yang menghalangi keindahan yang tertunda. Deshinta & Rizky merupakan “kreasi” dari terbentuk nya hubungan yang kokoh atas apa yang mereka perjuangkan, dan kali ini merekalah yang akan membuktikan bahwa kepercayaan dan keteguhan antara satu sama lain dapat menjadi senjata makan tuan dalam menghadapi rintangan sebuah hubungan.

Ngomongin karier pasti nya ga ada arah mata angin yang mempunyai tujuan mutlak. Tapi, tentunya kita mempunyai gambaran mengenai perusahaan apa yang akan menjadi tujuan kita dimana akan bekerja. Well, on the next journey and still with Fira and Riza, kali ini akan membicarakan mengenai apa sih yang membedakan dunia kerja “Corporate” dengan dunia kerja “Start Up” dari segala aspeknya. This is part 2 with Fira and Riza in Start Up VS Corporate! Stay tune!

Tiang agama, kewajiban evolusi, tuntutan manusia dan tuhan, menyatukan dua insan menjadi satu, mempersatukan dua keluarga dan ikatan suci untuk hari ini, esok, dan selamanya. Itulah Menikah, cinta yang penuh dengan kenaifan di padukan dengan tajam nya logika. Everyone wants something genuine, but how does one have what it takes to obtain it? Menikah baik secara definisi dan di balik perjuangannya menuju tahap altar kebahagian, with Fira dan Riza. What does they have in store for us?

2020 merupakan tahun yang penuh cobaan, awal dari sebuah perubahan dan ketidakpastian, meskipun kehidupan harus tetap berjalan. Tapi, nyata nya di saat sirna nya cahaya, kesempatan masih terbuka untuk orang yang selalu berharap dan percaya. Sahabat CLASIKAL, welcome to a new season and a new beginning, sebelum kaki ini melangkah kedepan, ada baik nya kita coba mengenang kebelakang dan belajar dari keadaan yang latang.

Siapa sih yang ga punya “Role Model” atau panutan? Pastinya seiring berjalannya waktu dari kita kecil sampai dewasa pasti ada satu atau dua “role model” baik itu karakter fiktif atau real yang selalu kita dambakan atau bahkan bisa dijadikan sebagai “examplary” dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentunya, topik kali ini akan membahas mengenai inspirasi dan bagaimana seorang “role model” ini bisa mengubah kehidupan sehari-hari kita.

Sebagai karyawan alias budak korporat, yang orang-orang bilang sih ya tanggal 25 tanggal yg ditunggu tunggu betul? ya ada yang awal bulan, akhir bulan macem-macem. Yes, disini kita bahas tentang gaji. Lebih tepatnya kemana sih kita memanfaatkan gaji yang  di dapet. Banyak orang punya cara nya sendiri. Ada yang langsung ditabung, belanja- belanji (halo kaum-kaum boros) atau hal yang tentunya memuaskan hasrat bahkan kebutuhan. Eh tapi jangan lupa sedekah loh yaa. Inilah versi kita cowo-cowo sebagai kaum pekerja yang sebetulnya juga lagi belajar mengalokasikan pendapatan yang kita dapetin dari hasil yang kita lakuin tiap harinya. Bahkan banyak orang yang akan bilang "investasi"  ya ada juga tipis-tipis kita bahas disini karena kita ga memungkiri itu penting. Pokoknya dengerin dulu deh temen-temen pendengar clasikal siapa tau biar pada inget kemana abisnya pundi2 kalian. Ga di patok ayam kan?

Kerjaan gitu-gitu, hidup terasa datar, membuat pikiran terasa jenuh, dan akhir nya mengeluh. Yaa.. memang fase kehidupan itu kita tidak ada yang tau, tetapi asalkan kita jangan sampai lupa tau kalau bersyukur itu perlu. Kadang, kita terlalu sibuk melihat keatas, kanan, dan kiri. Tapi, lupa melihat ke bawah bahwa masih banyak orang yang umpamanya tidak seberuntung kita. Sekaligus mengingatkan kami dan tentunya pendengar Clasikal, mengeluh itu boleh tapi jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada tuhan atas apa yang kita punya sekarang.

Yup, Hubungan tidak sehat entah itu percintaan, pertemenan, dan hubungan tidak sehat lainnya. Tapi, kali ini lagi-lagi kita akan membahas lebih dalam “racun” ini dari sudut padat percintaan. Nah, pendengar CLASIKAL pastinya banyak banget yang punya pengalaman yang bisa dibilang... kurang menyenangkan dan menenangkan hati. Padahal, untuk mengerti satu sama lain itu dibutuhkan komunikasi yang baik, atau ga hanya komunikasi aja? Kira-kira apa ya faktor-faktor yang bisa membuat hubungan itu menjadi toxic? Hmm...

Serem deh, serem banget. Yang ini tuh ga perlu jadi indigo dulu kok. Karena pasti hampir setiap orang pernah ngalamin atau jangan2 pernah ngelakuin. Horor? Iya horor, tiba-tiba orang yang lo ngerasa "dia" orangnya. Wush... ilang aja gitu tanpa sebab. Disini kita mau berbagi kehilangan soal orang yang udah kita ngerasa nyaman, cocok tiba2 entah kemana kok gaada kabar. Ngga ngasih kejelasan. Jadi hubungan ini mau dikemanain? Apa jangan2 mereka ngumpet kali ya di kotak lost and found?

Pernah gk sih tiba-tiba sadar kalau umur kok nambah tua aja ? Wajar kok semuanyaa ngalamin. Tapi sempet kepikiran gak sih kalau umur udah segini, udah dewasa belom ya? Dewasa tuh maksudnyaa apa sih? Nah yuk dengerin obrolan seru dari Pemuda Clasikal dan definisi dewasa bagi mereka. Selamat menikmati konten dewasanya.

“Eh dulu lo nge band kenapa sekarang udah ga pernah lagi sih?”, “lu bukannya pernah ngoleksi mainan ya dulu?”. Nah, kadang kenyataannya memang apa yang kita suka selalu ditimpa dengan realita yang ada. Punya hobi ini, bisa menghasilkan ga ya? Pengen ngoleksi itu, tapi harus cari uang dulu. Faktornya jelas banyak sampai kita lupa kalau sebenarnya hobi adalah faktor penting yang harus kita kembangkan dalam kehidupan kita. Butuh ga sih hobi? Harus ga sih hobi produktif? Apa hobi gue ya tergantung apa yang gue suka aja?.

Kenapa podcast? Kenapa ga coba platform lain? Jadi tuh tujuannya pemuda-pemuda ini bikin podcast tuh untuk apa ya? Hmm... mungkin ga ada salah nya kalo kita mengingat kembali, mengapa, dan kenapa kita memulai semua ini. Everybody got a story to tell, and the story itself made them who they are at this present time.

Ini nih penyebab dari munculnya sebuah konflik dalam diri yang pada dasarnya hanya mengada-ngada padahal belum tentu hal yang dipikirkan itu akan “terjadi”. Tapi, tentunya “overthinking” itu banyak macamnya. Entah masa depan, pekerjaan, cinta, banyak banget pastinya. Perlu ga sih “overthinking”? Atau ya santai tatkala tidak perlu ada yg dipikirkan?

Let’s be honest, mencari kerja tentunya bukan hal yang mudah. Apalagi ditengah kondisi pandemi sekarang ini yang pada umumnya perusahaan akan lebih mem-filter para “job-seekers” yang akan melamar kerja. Hmm... pastinya 4 pemuda ini juga pernah atau sedang mengalami struggle yang sama terutama dalam mencari pekerjaan. Lagi-lagi sudut pandang mereka akan dipertanyakan, setuju tidak setuju, jelasnya pasti kita semua membutuhkan penghasilan. Tapi, pertanyaan nya adalah perlu kita melamar kerja? Atau membuka lapangan pekerjaan?