Program Makan Bergizi Gratis digadang-gadang sebagai gebrakan baru untuk memperbaiki gizi anak bangsa. Namun, kenyataannya tak sesederhana itu. Podcast ini menyoroti polemik, kritik, dan dampak sosial dari kebijakan tersebut mulai dari ketidaksiapan infrastruktur hingga bias kebijakan antarwilayah. Bersama Libera UGM, Baskom mencoba memahami mengapa program gizi bisa tersandung di tataran implementasi.
Dalam episode ini, BASKOM bahas fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dalam dunia organisasi nih. Berawal dari rasa takut ketinggalan kadang bikin kita tergoda ikut banyak kegiatan tanpa pertimbangan matang. Yakin semua itu beneran karena passion, atau cuma tekanan sosial aja? Lewat obrolan santai, yuk ikutin BASKOM kupas dampaknya ke kesehatan mental, produktivitas, dan gimana cara bijak milih organisasi tanpa kehilangan arah dan jati diri. Dengerin sampai habis dan share pendapatmu di kolom komentar yaa... Kira-kira kamu pernah FOMO juga dalam berorganisasi?
Halo, Sobat Baksom!
Bahas Komunikasi kali ini membawa cerita dari Agustus yang penuh warna. Bulan yang identik dengan merah putih kemerdekaan ini turut diwarnai dengan kelabunya peristiwa di Ibu Pertiwi. Kali ini kami hadir dengan cerita berkibarnya Jolly Roger, rencana kenaikan tunjangan DPR, melemahnya demokrasi, hingga munculnya film anomali, eh animasi maksudnya. Buka ruang kontemplasi dan mari dengar bersama suara dari bulan Agustus hasil kolaborasi Baskom dengan Communication Highlight oleh Litbang KOMAKO!
Apa sih hal yang ditunggu-tunggu rakyat Indonesia tahun ini? Diskon 12.12? Labubu gratis? Eits, bukan yaa, yang kami maksud itu pemilu 2024.
Nah, ada nih fenomena menarik selama pemilu 2024 dan pertama kali terjadi di Indonesia, yaitu Politisasi Fandom! 😱
Ketika dunia fandom bertemu dengan panggung politik, siapa sangka hasilnya akan epik? 🌟
Tapi tunggu dulu, apakah ini organik atau sekedar gimmick? permainan popularitas, atau ada risiko hilangnya objektivitas?
Fenomena fandom ternyata lebih dari sekadar tren budaya pop. Dalam episode ini, kita akan membahas riset mahasiswa yang mengupas bagaimana fandom bergaya budaya K-pop dapat menarik atensi dan menggerakkan partisipasi Gen Z dalam politik. Politisasi ini tak hanya sukses meningkatkan elektabilitas kandidat, tapi juga membuka ruang diskusi tentang pentingnya berpikir kritis agar objektivitas informasi tetap terjaga. Penasaran bagaimana fandom bisa jadi kekuatan politik? Singkat saja, yuk dengarkan episode Baskom x Litbang kali ini!
Pembicara: Dr. Dian Arymami, S.I.P, M.Hum. (Dosen Ilmu Komunikasi UGM).
Udah mulai musim hujan, suka butuh yang anget-anget, yah. Makan mie rebus trus minum kopi anget makin syahdu nih kalo sambil dengerin Baskom yang mengulik perbincangan hangat tentang Film Dokumenter "Ice Cold". Hmm.. rupanya dokumenter tersebut berhasil memengaruhi opini publik nih, Sobat Baskom! Penasaran sama obrolan seru mahasiswa dan dosen Ilkom perkara kopi dan opini? Cuss dengerin sekarang!🤩🎧
Ngga kerasa pemilu 2024 semakin dekat. Bisa kita lihat dunia politik Indonesia mulai memanas. Tentu dominasi Gen Z di media sosial menarik para aktor mencari perhatian untuk mendapatkan suara.
Gimana nih pendapat kalian tentang pemberitaan politik akhir-akhir ini? Apakah broadcast keluarga di WA mulai muncul kembali?🤔
Pembicara: Desintha Dwi Asriani, S.Sos., M.A., Ph.D. (Dosen Sosiologi Universitas Gadjah Mada)
Isu utama yang akan kami angkat melalui podcast kali ini adalah kapitalisme, eksploitasi, dan gender inequality. Urgensi ini berangkat dari perdebatan yang beberapa saat lalu menjadi pembicaraan hangat di media sosial, yaitu perihal penyediaan fasilitas Grab for Women yang dinilai bersifat eksklusif dan terkesan sebagai usaha untuk mengeksploitasi kerentanan perempuan dalam mengalami tindakan kekerasan seksual. Kami berharap episode siaran podcast kali ini dapat membahas isu tersebut lewat konteks yang lebih besar, khususnya the pink tax sebagai umbrella term yang mencakup isu diskriminasi gender dalam bentuk pricing strategy yang tidak setara oleh bisnis manufaktur, arus modernisasi mode busana yang juga membentuk tren kecantikan dunia, serta isu keterbatasan aksesibilitas produk.
Walaupun pink tax bukanlah bentuk pajak yang sebenarnya, keberadaan bias gender dalam konteks kegiatan ekonomi tidak bisa diabaikan karena hal ini dapat menjadi pemicu untuk efek yang berjangka panjang, termasuk di antaranya standar kecantikan yang tidak sehat, konsumerisme, dan monopoli industri media dalam mengiklankan konsumerisme itu sendiri. Fenomena ini kemudian mengundang sebuah pertanyaan besar mengenai realita masyarakat kita, sebenarnya apa justifikasi dibalik kenyataan bahwa perempuan harus membayar harga yang lebih mahal untuk mendapatkan hak-hak yang fundamental (termasuk keamanan, kenyamanan, kesetaraan) dan setara dengan laki-laki?
Takuutt~ Baskom kembali dengan cerita horor dari Shandy dan Abil! Katanya ada permainan petak umpet dari Jepang tapi mainnya sama boneka😱 Ga cuma itu, Shandy sama Abil juga cerita tentang spot-spot horor di UGM lohh👻 Kira-kira seru nggak yaa kalo main petak umpetnya di Fisipol.. Yuk, langsung aja dengerin cerita lengkapnya biar makin merinding!!