Selamat ulang tahun, buku. Sebuah karya Joko Pinurbo. Karya ini selalu menarik diberikan kepada seseorang yang sedang berulang tahun, dalam hidupku. Anggap saja sebagai doa mujarab jika si yang berulang tahun sedang dalam fase usia krisis eksistensial, dengan mendengarkan ini di suatu hujan yang lebat. Barangkali bisa terbit senyum merekah di kedalaman batinnya. Aamin

Puisi: Februari yang Ungu (Karya Joko Pinurbo)

Piano dan puisi karya Gardika, aku hanya membaca ulang karena setiap karya yang dia buat. Selalu sederhana dan penuh rahasia.

Ini adalah rekaman perpisahan kami. Selamat menempuh kehidupan yang cemerlang di tempat baru ya adek.

Sebuah rekaman tentang akhir tahun, lapisan bawang, tuan dan surat- surat yang tabah.

Ibu sedang apa? Itu pertanyaan wajibku di telepon. Sedang apa, ibu ?

Puisi Joko Pinurbo

Puisi Joko Pinurbo

Hai, di episode kali ini aku membacakan puisi Mampir karya Joko Pinurbo.

Monolog begitu saja saat hujan rintik-rintik kecil. Di suatu malam, si anak bungsu tak sedang menahan tangis. Dia hanya susah bernafas karena udara yang lembab.

........

.....

Puisi karya @azmil_azizul99 sangat indah dan menyentuh hati sekali. Puisi yang lahir dari seorang perantau berjarak 9.432 km dari Ibu.

Ini salah satu novel rekomendasi dari kisah nyata. Seorang perempuan di gunung kidul yang ditukar dengan beras. Hidupnya tak mudah, juga cinta.

Puisi karya Goenawan Muhammad, termasuk yang paling berkesan.

Aku nggak yakin.

Di puisi ini. Jelas tergambarkan betapa lelah sekaligus cinta Gie pada hidup. Keresahan Gie pada masa itu, jelas terlukiskan.

Puisi ini dibacakan oleh mas Nicholas Saputra yang di upload akun Kidung. Aku ikut baca aja. Yah, siapa tahu kami cocok satu frame.

Aku membacakan salah satu Karya Dee Lestari. Aku suka sekali. Bagaimana cara si tokoh menceritakan kesedihan dari hal yang sangat sederhana. Sebenarnya aku hapal, dialognya. Sejak remaja. Mau gimana lagi. Kadang-kadang ketabahan seperti ini perlu. Terima kasih, Mbak Dee. ❤️

Gie dan Nickolas Saputra adalah dua pria yang paling tidak bisa aku gapai. Tapi bisalah, kalau baca puisi gini.