Ini untukmu,
Puisi bertajuk kamu.
Entah sejak kapan namamu melekat begitu kuat di tengkorak otakku
Terpatri dan tertanam erat hingga aku lupa aku
Terlukis indah bagai gambar berwarna yang sering kulihat dulu
Kau dan cintamu bagai metafora omong kosong yang membuaiku
Bagai lukisan buram yang artinya hanya seniman yang tahu
Memang, kau terlalu gagah
Benar, kau adalah proyeksi dari bayang-bayang semu
Dan aku, sebuah refleksi dari mimpi burukmu
Yang kau tahu setelah kau sematkan seribu bunga di hatiku
Yang kemudian mekar dan memabukkan kalbuku
Malang nian nasib bunga itu
Terbakar arang yang menyamar sebagai cintaku, kamu.
Akhirnya, kau memutuskan berbalik arah
Setelah kau menetapkan bahwa kau lebih bahagia tanpa aku.