Menjadi Baik dengan Hati yang Penuh PART 3 of 3 - "dicolek Sam" eps. 2
Menyenangi yang bagus-bagus dan tidak menyukai yang buruk-buruk itu mudah. Siapa pun bisa melakukannya. Tapi hidup tak selamanya baik dan indah-indah bukan? Seringkali yang datang malah tidak sesuai harapan bahkan menguji diri. Misalnya aja kondisi saat ini yang mungkin terkadang seringkali terlihat buruknya daripada baiknya. Bagaimana caranya tetap bersikap dan berpikir baik dalam kondisi yang tidak baik? Apakah menjadi baik itu memang bersyarat? Lalu baiknya apa yang dilakukan supaya mampu melewati, menghadapi, dan menjalani dengan hati yang penuh? Ngobrol hangat @mamalibur & Samuel Mulia bareng sahabat-sahabat mama sambil nge-teh dan berbagi cerita bagaimana menjadi baik dengan hati yang penuh
Menjadi Baik dengan Hati yang Penuh PART 2 of 3
Menyenangi yang bagus-bagus dan tidak menyukai yang buruk-buruk itu mudah. Siapa pun bisa melakukannya. Tapi hidup tak selamanya baik dan indah-indah bukan? Seringkali yang datang malah tidak sesuai harapan bahkan menguji diri. Misalnya aja kondisi saat ini yang mungkin terkadang seringkali terlihat buruknya daripada baiknya. Bagaimana caranya tetap bersikap dan berpikir baik dalam kondisi yang tidak baik? Apakah menjadi baik itu memang bersyarat? Lalu baiknya apa yang dilakukan supaya mampu melewati, menghadapi, dan menjalani dengan hati yang penuh? Ngobrol hangat @mamalibur & Samuel Mulia bareng sahabat-sahabat mama sambil nge-teh dan berbagi cerita bagaimana menjadi baik dengan hati yang penuh
Memaafkan Perlu Latihan
Sepanjang umur kita diajari untuk memaafkan. Tapi kenapa di usia yang semakin matang, memaafkan menjadi sangat challenging dan penuh drama? Gak jarang masih saja menyimpan rasa dendam karena kita merasa dia atau diri kita memang layak ‘dihukum’. Atau mungkin kita meyakini jikalau memaafkan artinya membenarkan atas perbuatan yang telah menyakiti diri. Bahkan jangan-jangan kita bingung membedakan antara memaafkan dan melupakan? Forgiving is one of the most challenging things, and forgiving yourself may be the most difficult of all. @mamalibur dan @samuel_mulia ngobrol hangat dan seru dengan sahabat-sahabat mama tentang memaafkan. Kenapa memaafkan perlu latihan? Kenapa memaafkan butuh keberanian untuk ‘let go’? Apa yang dimaksud dari “forgiveness isn’t for those you are forgiving, but it’s for you”? Simak deh ya. Mau ikutan? yuuuk!
MEMAAFKAN PERLU LATIHAN
Sepanjang umur kita diajari untuk memaafkan. Tapi kenapa di usia yang semakin matang, memaafkan menjadi sangat challenging dan penuh drama?
Gak jarang masih saja menyimpan rasa dendam karena kita merasa dia atau diri kita memang layak ‘dihukum’. Atau mungkin kita meyakini jikalau memaafkan artinya membenarkan atas perbuatan yang telah menyakiti diri. Bahkan jangan-jangan kita bingung membedakan antara memaafkan dan melupakan?
Forgiving is one of the most challenging things, and forgiving yourself may be the most difficult of all.
@mamalibur dan @samuel_mulia ngobrol hangat dan seru dengan sahabat-sahabat mama tentang memaafkan. Kenapa memaafkan perlu latihan? Kenapa memaafkan butuh keberanian untuk ‘let go’? Apa yang dimaksud dari “forgiveness isn’t for those you are forgiving, but it’s for you”? Simak deh ya. Mau ikutan? yuuuk!
Menikmati Hidup atau Menjalani Hidup PART 3 of 3 - "dicolek Sam" eps 4
Beberapa bulan di rumah aja, sebagian besar dari kita merindukan hal yang sama; liburan. Seakan-akan fase hidup saat ini gak ada lagi indah-indahnya. Boro-boro dinikmati, dijalani pun sulit rasanya. Segala hal yang membatasi diri saat ini dijadikan kambing hitam tak berkesudahan.
Padahal kalau mau jujur, sebelum pandemi pun kita sering merasa sulit menikmati hal-hal yang dihadirkan kehidupan sehati-hari. Kita lebih tertarik dengan apa yang ditawarkan promo pesawat, hotel, travel, atau cafe apapun yang berkaitan ‘liburan’. Pernah tanya kenapa?
Kenapa liburan bisa begitu dinikmati dan dirindukan, sementara kehidupan sehari-hari hanya sekedar dijalani. Itu pun dengan setengah hati. Ujung-ujungnya kita hanya merasa ‘hidup’ saat liburan.
Selamat menikmati, dan jangan lupa berbagi pengalaman juga share Podcast ini ke sahabat-sahabat baik Mama.
Menikmati Hidup atau Menjalani Hidup PART 2
Kenapa liburan bisa begitu dinikmati dan dirindukan, sementara kehidupan sehari-hari hanya sekedar dijalani. Itu pun dengan setengah hati. Ujung-ujungnya kita hanya merasa ‘hidup’ saat liburan.
Mamalibur dan Samuel Mulia bareng sahabat mama ngobrol hangat, mengulas bagaimana memampukan diri kita menjemput hari-hari yang indah yang telah kehidupan tawarkan setiap hari. 
Menjadi Baik dengan Hati yang Penuh PART 1 of 3 - "dicolek Sam" eps. 2
Menyenangi yang bagus-bagus dan tidak menyukai yang buruk-buruk itu mudah. Siapa pun bisa melakukannya.
Tapi hidup tak selamanya baik dan indah-indah bukan? Seringkali yang datang malah tidak sesuai harapan bahkan menguji diri. Misalnya aja kondisi saat ini yang mungkin terkadang seringkali terlihat buruknya daripada baiknya.
Bagaimana caranya tetap bersikap dan berpikir baik dalam kondisi yang tidak baik? Apakah menjadi baik itu memang bersyarat? Lalu baiknya apa yang dilakukan supaya mampu melewati, menghadapi, dan menjalani dengan hati yang penuh?
Ngobrol hangat @mamalibur & Samuel Mulia bareng sahabat-sahabat mama sambil nge-teh dan berbagi cerita bagaimana menjadi baik dengan hati yang penuh
Hidup Yang Utuh dan sungguh sungguh - "Dicolek Sam"
mamalibur feat. Samuel Mulia
Tidak ada perjalanan sempurna, yang ada hanya pembelajaran sempurna.
Beberapa bulan belakangan ini pada akhirnya mengantar kita pada sebuah momen penting. Momen dimana kita mulai mempertanyakan banyak hal dalam diri atau hidup kita. Momen dimana semakin sadar apa sejatinya esensi-esensi dalam hidup ini. Somehow we want to start doing something about it.
Ketika rasa syukur hadir memenuhi, sudahkah kita merasa penuh dan utuh? Dengan kadar surrender yang terus bertambah, sudahkah kita menjalani hidup dengan sungguh-sungguh?
Mama libur dan Samuel Mulia ngobrol hangat dan berbagi rasa bareng sahabat-sahabat mama tentang nilai-nilai baik dalam hidup yang memampukan diri merasa penuh dan sungguh-sungguh. Dan tetap menjadi diri sendiri yang utuh.