Terinspirasi dari buku "Kita Bukan Bebek", podcast ini membahas tentang dampak pandemi Covid-19 pada dunia pendidikan Memotret dari gaya hidup pemuda Indonesia masa kini. Pandemi Covid-19 telah mengubah cara belajar dan berteman. Sekolah ditutup, digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sehingga mempengaruhi gaya belajar dan pertemanan. Mari mendengarkan para Jang Oetama untuk mengetahui langkah konkrit merubah gaya hidupmu menjadi lebih sesuai dengan dirimu sebagai manusia yang sesungguhnya.
Pernahkah Anda merasa bingung dengan istilah "place" dan "space"? Atau Anda ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana konteks dapat memengaruhi makna dan pengalaman suatu tempat dan ruang?
Podcast ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang kontekstual place & space, baik untuk kepentingan akademis, profesional, maupun pribadi.
Episode kali ini merupakan dokumentasi pembahasan tentang kitab Safinatun Najah yang dilaksanakan di Sekretariat YPJO. Dengan penyaji oleh Jang Oetama Fawaid. Episode ini menjadi penting karena memuat materi fiqh dasar yang dulu mungkin kita pernah mempelajarinya namun saat ini terlupakan. Bahkan bagi yang belum pernah mempelajarinya, maka episode ini menjadi episode yang menarik untuk disimak. Selamat menikmati dan selamat menyimak!
Suara Hari Suara Jang Oetama Podcast!
Madrasah Logika
Kaidah-kaidah logika (mantiq) ini adalah fondasi ilmu. Siapa tidak menguasainya, maka ilmunya tidak terpercaya. (Al-Ghazali, dalam kitab Al-Mushtafa)
Logika menjadi hal yang sangat penting dikuasai oleh para cendekiawan. Apalagi dalam melihat suatu realitas yang terjadi, maka perlunya untuk alat berupa mantiq atau logika dalam meresponnya. Agar terhindar dari kesesatan berpikir, agar terbebas dari kejumudan berpikir. Oleh karenanya, Madrasah Logika hadir sebagai tempat untuk belajar bersama untuk membangun bahan bangunan berpikir kita agar lebih bijak.
Siapkah kamu untuk hijrah demi bumi yang lebih baik?
Mari selami lebih dalam tentang hijrah lingkungan bersama kritikus Yogi Abdul Gofur dan kawan diskusi Asep Irawan dalam Atlantis! (Atas Nama Obrolan Kritis)
Hijrah, sebuah kata yang identik dengan perubahan dan peningkatan diri, kini tak hanya terbatas pada aspek spiritual. Di tengah krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, hijrah lingkungan menjadi sebuah gerakan penting yang perlu digalakkan.
Apa itu hijrah lingkungan?
Hijrah lingkungan merupakan sebuah perubahan gaya hidup yang bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Sederhananya, hijrah lingkungan adalah upaya untuk hidup lebih ramah lingkungan.
Kita akan bahas:
Pengertian hijrah lingkungan dan urgensinya di era sekarang
Tantangan dan solusi dalam melakukan hijrah lingkungan
Tips dan trik untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan
Peran individu dan komunitas dalam mewujudkan kelestarian alam
#peneleh #konsolidasi #hijrah #zelfbestuur #aksi
Atlantis: Prinsip Pemuliaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah anugerah yang harus kita kelola dengan bijak dan bertanggung jawab. Bagaimana cara mengelola sumber daya alam secara optimal dan lestari? Apa saja prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam pemuliaan sumber daya alam?
Atas nama obrolan kristis (Atlantis) kali ini bersama
Kritikus
👤Yogi Abdul Gofur
(Kawan Belajar di Gubuk Ekologisme
Nurul Falah cum Mahasantri Ma'had Aly Raudhatul Muhibbin BOGOR
Aktivis Peneleh).
Kawan diskusi
👤Asep Irawan
(Kepala Tim Pangan & Energi Pengrus Pusat Aktivis Peneleh)
Hak Asasi Alam: Memahami Konsep dan Implementasinya
Hak Asasi Alam (HA Alam) adalah sebuah konsep yang memperjuangkan hak-hak alam untuk hidup, berkembang biak, dan lestari. Konsep ini didasari oleh keyakinan bahwa alam bukan hanya objek yang dapat dieksploitasi, melainkan memiliki hak dan nilai intrinsik yang perlu dihormati.
Selengkapnya kita dengerin hangatnya diskusi di spotify kawans
Ekologi Perspektif Islam: Menjaga Keseimbangan Alam. Diskusi ini akan mengeksplorasi hubungan antara Islam dan ekologi, dengan fokus pada bagaimana Islam memandang alam dan peran manusia dalam menjaganya. Dibahas secara mendalam dalam budaya kontekstual saat ini. sila simak dan menjadi bahan renungan bersama menuju manusia berkesadaran lingkungan
Sebuah kritik berbentuk sajak puisi dar WS. Rendra tentangf pendidikan di Indonesia yang lebih banyak ditunjukan pada hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan penguasaan konsep dan keterampilan. menggambarkan anak muda Indonesia yang tidak memahami keadilan, bermentalkan orang yang suka berprasangka dan suka menilai orang lain tanpa dasar yang kuat, anak muda yang hanya menjadi alat serta patuh bukan berdialetika dan berpikir.
Halo para penikmat Jang Oetama Podcast, yuhu kali ini segmen Embun Makna hadir kembali untuk menyapa dan meneduhkan hati para pendengar. Apalagi sekarang lagi masa-masanya puasa Ramadan, maka episode kali ini tentunya menguatkan nurani para pendengar untuk selalu berdoa. Doa bukan sekadar meminta, tapi doa adalah mensyukuri nikmat dan memohon ampunan dari segala dosa. Kali ini Radja Munawwarah, salah satu Aktivis Peneleh Regional Lombok membacakan puisi-puisi indah dari karya Taufiq Ismail. Puisi ini dibacakan untuk menemani hari kalian dalam berpuasa dan aktifitas lainnya. Akhir dari kami, selamat mendengarkan dan sampai jumpa di episode berikutnya!
Embun Makna episode kali ini menyajikan narasi dari Koordinator Nasional Aktivis Peneleh, Muh. Fadhir A. I. Lamase, S. Ak. Kornas kita satu ini menyampaikan narasi semangat juangnya terkait 'Merancang Episentrum Kekuasaan Nusantara'. Episentrum yang menjadi harapan kita semua yakni, episentrum pemuda yang kokoh jangkar jati diri Nusantaranya dan tentunya bersatu membangun masa depan. Sudah turut khawatir kita semua kalau melihat apa yang terjadi hari ini saling silang pendapat dan hanya sibuk mementingkan diri sendiri. Mau sejak kapan seperti ini? Oleh karenanya episode Embun Makna ini sebagai wujud saling sambung rasa antar Kornas dan seluruh pemuda Indonesia. Apalagi terkhusus para Aktivis Peneleh untuk terus bergerak merancang episentrum kekuasaan Nusantara. Dan... Selamat mendengarkan!
Kalau mendengar kata 'Money' dan 'Politic' seakan-akan ini menjadi sepasang kekasih yang saling memadu rasa. Politik yang digadang-gadang menjadi sapu bersih untuk mengatur tata negara, namun semakin kesini kok tidak menyapu bersih sampah-sampah. Malah menjadi sampah itu sendiri. Politik semakin dinilai sebagai hal kotor yang sudah tercemar. Apalagi ada 'money'-nya, justru dalam hal politisasi kebijakan terkini ya menggunakan uang. Sudah tahu bukan 2024 sebagai tahun 'Pesta Demokrasi' di Indonesia? Karena pemilihan umum diadakan serentak dari tingkat daerah hingga pemilihan presiden. Justru 'money politic' inilah yang bakal menjamur nantinya. Kira-kira bagaimana kita harus merespon fenomena 'money politic' ini? Oleh karenanya, La Ode Sapiansyah dan Ikhsan Tri Lubis kali ini mengupas pembahasan dan kritiknya terhadap fenomena 'money politic' yang meresahkan. Langsung saja selamat mendengarkan dan salam Zelfbestuur Aksi!
Berbicara tentang bangsa dan negara, tidak ada pembicaraan yang ringan. Apalagi soal memperjuangkannya, tidak ada yang mudah. Semua itu harus benar-benar diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Namun kenyataannya, para pemuda kita ini membicarakan dan memperjuangkan dengan bercanda. Tiada kesatuan utuh yang masih dapat kita rasakan. Semua masih tercerai berai, semua masih 'luntang-luntung' tiada arah mengenal apalagi memperjuangkan bangsanya, bangsa Indonesia. Dr. Ari Kamayanti, membacakan 'surat cintanya' untuk kita semua. 'Surat cinta' yang disampaikan pada pembukaan Kongres I Aktivis Peneleh di hotel Savana, Malang, pada tanggal 28 Juli 2022. Ketua Yayasan Peneleh Jang Oetama ini membacakannya dengan penuh cinta, dan para hadirin mendengarkannya dengan penuh hikmat. Suatu surat yang dipenuhi semangat perjuangan, kritik atas cerai berainya kita, dan itu semua sebagai wujud cinta untuk bersatu berjuang membangun bangsanya. Silakan disimak baik-baik, selamat meresapi dan salam Zelfbestuur Aksi!
Alif, tidak sekadar huruf hijaiyah yang umum diketahui orang-orang sebagai huruf dalam bahasa Arab. Alif, bukan tidak hidup ataupun sekadar huruf tanpa kehidupan. Justru Alif menjadi muara kehidupan dan terus lestari dimanapun. Apalagi di Nusantara, Alif menjadi tonggak perjuangan bersama untuk terus dilestarikan. Gen kita gen Alif Nusantara, begitulah Dr. Aji Dedi Mulawarman menyampaikannya dalam orasi pembukaan Kongres I Aktivis Peneleh yang dilaksanakan di hotel Savana, Malang, pada tanggal 28 Juli 2022. Dr. Aji Dedi Mulawarman, selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Peneleh Jang Oetama menggelorakan semangat para Aktivis Peneleh yang akan melaksanakan kongres selama tiga hari. Gelora semangat yang disampaikan dalam episode ini.
Selamat mendengarkan dan salam Zelfbestuur Aksi!
22 Oktober, menjadi momentum Hari Santri Nasional yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Hari santri ini disahkan menjadi perayaan hari nasional sejak 22 Otober 2015. Semata-mata pada hari ini merupakan hari yang mereflesikan perjuangan para santri dalam membela bangsanya. Resolusi Jihad yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada Bung Tomo dalam melawan penjajah, menjadi cikal bakal refleksi bahwasanya santri tidak hanya belajar agama di pesantren saja. Namun lebih dari itu, mereka turut berjuang berperang melawan penjajah dan membela bangsanya. Oleh karenanya, INTENSIF episode 5 ini bertemakan hari santri. Demikian selamat Hari Santri Nasional, semoga santri-santri Indonesia selalu merefleksikan perjuangan santri-santri sebelumnya. Perjuangan membela bangsa ini harus dilanjutkan!
Kongres I Aktivis Peneleh terselenggara pada 28-31 Juli 2022 di Kota Malang, Jawa Timur. Kongres ini menjadi wadah kebersatuan dalam perbedaan dan keselarasan perasaan antar Aktivis Peneleh dari berbagai belahan Nusantara. Mengangkat tema I'tidal Aktivis Ikhtiar Kedaulatan Nusantara, sebagai wujud kebangkitan Aktivis Peneleh dalam merangkai bangsanya menuju Zelfbestuur. Kongres ini menjadi refleksi sebagaimana kongres pertama Sarekat Islam pada 1913, HOS Tjokroaminoto pada masanya menegaskan persatuan dan kebangkitan rakyat. Oleh karenanya, episode kali ini hadir untuk merefleksikan esensi kongres dalam merajut dan membangkitan perjuangan rakyat. Selamat mendengarkan dan Salam Peradaban! Zelfbestuur Aksi!
Halo teman-teman, kembali lagi di segmen Intensif pada episode 3. Episode kali ini memberikan informasi terkait virus yang cukup marak menyerang hewan-hewan peternakan. Virus ini dikenal sebagai PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang dapat merugikan peternak akhir-akhir ini. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha, tentunya sebagaimana kita ketahui, akan banyak hewan-hewan seperti kambing dan sapi yang dikurbankan. Sehingga kita juga perlu mengetahui virus ini beserta gejala-gejalanya. Yuk cari tahu via podcast ini. Selamat mendengarkan :)
Dalam episode INTENSIF kali ini, kami selaku tim Jang Oetama Podcast turut berduka cita atas musibah yang terjadi pada keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yakni wafatnya Emmeril Kahn selaku putra sulungnya. Terkait apa yang terjadi, kita bisa mengambil pelajaran dari alam. Khususnya terkait air. Kami percaya wafatnya Emmeril Kahn akan disucikan oleh air dan in syaa Allah mencapai surga-Nya. Begitupun air dalam kepercayaaan adat setempat. Selebihnya selamat menikmati sajian podcast INTENSIF kita kali ini.