Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Kegagalan itu bukan akhir dari segalanya melainkan suatu kesempatan agar kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi atau merupakan suatu tanda menuju panggilan yang sebenarnya.
Kebenaran sejati tidak berasal dari manusia melainkan dari TUHAN dan ketika kita berdiri disisi kebenaranNYA, kita tidak pernah sendirian sekalipun dunia menolak kita.
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Menunggu bukan tanda lemah,tetapi tanda kita percaya bahwa TUHAN sedang bekerja.
Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Tidak semua hal yang besar itu lahir dari sorotan , melainkan dari tanggung jawab yang dikerjakan dengan setia.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Identitas kita ,menentukan tindakan kita.
jadilah murid KRISTUS yg memiliki hati yg murni dan tangan yg bersih.
"Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
YESUS mengubah tujuan keberanian simon ,dari pemberontakan menuju penyelamatan untuk memberitakan kabar baik.
menghormati orang tua bukan hanya tradisi belaka,tapi membuka telinga kepada hikmat yg luar biasa.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Shalom Couples! Di episode ini kami akan berbagi perjalanan pernikahan kami — bagaimana dua pribadi yang berbeda belajar membangun hubungan yang sehat, bukan sempurna. Lewat proses panjang, kami belajar memahami love language, mengasihi dengan tindakan, dan mengampuni seperti Kristus mengasihi jemaat-Nya. Sebuah kisah tentang kasih yang memulihkan dan membentuk kami jadi satu.
Shalom Couples! Di episode ini, kami akan share tentang bagaimana memulihkan hubungan setelah konflik dalam pernikahan. Berdasarkan Amsal 17:17, kita diajak belajar dua hal penting: mengasihi setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Saat kita melihat pasangan sebagai satu tim dan mengandalkan Tuhan, proses pemulihan menjadi mungkin — karena kasih dan pengampunan Kristus memampukan kita untuk tetap bersama.
Pernikahan adalah anugerah dari TUHAN dan Idenya TUHAN supaya bisa saling memberi dan menghargai.
Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.