
Danantara menjadi salah satu terobosan besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang lahir dari revisi Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai sovereign wealth fund (SWF), Danantara diharapkan dapat mengikuti keberhasilan pemain dunia lainnya seperti Norwegian Government Pension Fund Global hingga Temasek Holdings Singapura. Namun di saat yang bersamaan, Danantara juga mendatangkan kegelisahan karena adanya konflik kepentingan di dalamnya, mengingat mayoritas orang dekat dan pendukung Presiden Prabowo pada Pemilu Presiden 2024 menjadi pemimpin di dalamnya. Seberapa besar kita bisa berharap pada keberhasilan Danantara? Dan apa saja catatan yang menjadi perhatian dalam pengoperasian Danantara? Simak obrolan kami dengan ekonom/akademisi/pakar manajemen dan bisnis, Profesor Rhenald Kasali.