
Manusia pada dasarnya dinamis sehingga proses berkenalan dengan orang lain merupakan proses yang terus-menerus. Tidak ada posisi di mana kita bisa sepenuhnya mengaku sudah bisa mengenal seseorang karena orang tersebut pasti berubah dengan datangnya beragam peristiwa baru. Misalnya, jika seseorang punya salah, maka tidak semestinya kita mendefinisikan orang itu hanya berdasarkan kesalahan tersebut aja. Tidak sepatutnya nila setitik bisa merusak susu sebelenga.