Bagaimana perasaan kalian ketika menyambut tahun baru? Apakah antusias dan bersemangat, atau malah ada kecemasan-kecemasan? Apakah tahun baru merupakan ajang taubat total dan momentum terlahir sebagai manusia baru? Atau malah tahun baru hanyalah sekadar pergantian waktu yang dijalani sebagaimana biasanya? Sebagaimana pembicaraan pada part 1 dari episode The Biggest Lessons We Learned in 2023, pada part 2 ini kami masih membahas mengenai perspektif kami dalam menyambut tahun baru dan memaknai pergantian tahun. Kami berusaha memaknai bergulirnya waktu yang mana kita berhadapan dengan ketidaktahuan dan ketidakpastian. Pembahasan pada episode ini mengerucut pada satu topik yakni jodoh, yang merupakan salah satu takdir yang kami dan kalian nantikan jawabnya.  Selamat mendengarkan segala perspektif kami mengenai menjalani waktu, memaknai hidup, memahami diri, dan menantikan takdir. Silahkan berbagai perspektif kalian pada kami melalui Instagram di @podcastsuaraperempuan atau melalui email di suarasuaraperempuanperempuan@gmail.com

Setelah hiatus sekian lama, Podcast Suara Perempuan akhirnya kembali lagi mengudara, menutup tahun 2023 sekaligus membuka tahun 2024. Alhamdulillah. Selaras dengan waktu comeback, tema besar pembahasan kali ini adalah kontemplasi. Merenungi segala yang terjadi di tahun 2023 dan mengambil pelajaran dari tiap-tiap pengalaman itu. Ada berbagai pelajaran yang kami bertiga dapatkan dalam setahun ini, dan kami percaya teman-teman yang mendengarkan juga mengalami banyak hal dan mendapatkan banyak sekali pembelajaran dalam prosesnya. Melalui episode ini, mari bersama berkontemplasi dan mengizinkan diri kita untuk memetik pelajaran yang akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kami bisa dihubungi melalui Instagram di @podcastsuaraperempuan atau di email suarasuaraperempuan@gmail.com. Silahkan menyampaikan segala yang ingin disampaikan kepada kami, baik tanggapan terhadap pembahasan kami, ide untuk pembahasan di episode-episode selanjutnya, maupun jika bersedia mengobrol bersama sebagai tamu di Suara Perempuan. Interaksi dengan teman-teman pendengar adalah kebahagiaan dan reward yang tidak ternilai harganya bagi kami. Kami bahagia sekali bisa kembali dan berbagi cerita melalui episode ini. Selamat mendengarkan :)

Pernah tidak merasa bahwa seiring bertambahnya usia, lingkar pertemanan semakin kecil? Setiap orang melangkah dan menjalani kehidupannya masing-masing. Interaksi yang dahulu intens kini menjadi berkurang. Bukan karena sudah tidak lagi berhubungan baik, tapi karena di beberapa bagian, garis kehidupan tidak lagi bersinggungan. Roda kehidupan terus melaju. Waktu berjalan lurus. Di tengah hiruk pikuk perubahan hidup yang terjadi, terkadang ada sebuah perasaan hampa. Terlepas dari status pernikahan, tempat tinggal dan tanggung jawab yang berbeda, ternyata kami sama-sama pernah mengalami kesepian. Kami rasa, kesepian tidak akan pernah bisa hilang dari kehidupan. Maka, hal yang perlu dilakukan adalah beradaptasi. Beradaptasi dari satu kesepian ke kesepian lainnya. Jika kita sama-sama menyadari bahwa setiap manusia merasa kesepian, alangkah indahnya kita mengakui perasaan vulnerable tersebut dan berbuat baik kepada sesama. Melalui podcast ini, kami ingin berbagi perspektif mengenai sisi vulnerable yang membuat manusia menjadi manusia.

Apa rasanya single di usia mid twenties? Ketika orang-orang di usia yang sama sudah mulai settle down, beberapa orang lainnya baru saja mengakhiri sebuah hubungan. Atau bahkan sudah tidak menjalin sebuah hubungan romantis sejak lama. Lucunya (yang mungkin sebenarnya tidak lucu-lucu amat), seorang yang jomblo berbeda dengan jomblo lainnya.

Suara Perempuan dan pendengar Podcast Suara Perempuan sebagian besar berasal dari range umur 20an. Usia 20an datang dengan berbagai tantangan dan pembelajaran, bahkan sampai terbentuk istilah Quarter Life Crisis. Di episode ini Suara Perempuan bersama tamu kami, Intan aka Aih, membahas tentang usia 20an, berbagi pengalaman dan perspektif masing-masing, serta usaha-usaha yang dilakukan serta pembelajaran-pembelajaran yang didapatkan dalam menjalani usia 20an untuk dapat melewatinya dengan baik. Kami berharap obrolan ini dapat memberi insight dan manfaat dalam bentuk apapun, semoga kita semua dapat menjalani hidup dengan baik. Selamat mendengarkan :)

Apakah laki-laki dan perempuan dapat menjalin hubungan pertemanan yang murni berteman tanpa ada baper-baperan atau drama jatuh hati? Pertanyaan itu adalah salah satu pertanyaan paling populer dan paling sering dibahas. Cross sex friendship. Platonic friendship. Apapun namanya, menjalin hubungan pertemanan dengan lawan jenis adalah sesuatu yang hampir semua orang bisa relate. Plus dan minus serta tantangan selalu ada dalam jenis hubungan tersebut, baik dalam hal menjaga hubungan tetap baik dalam murni persahabatan, maupun ketika kita harus menavigasi hubungan persahabatan dan hubungan romantis dalam waktu yang bersamaan. Di episode ini, Suara Perempuan bersama Andre a.k.a Wawei dan Samuel a.k.a Sam membahas hal tersebut, berbagi pandangan dan pengalaman dalam banyak aspek seputar persahabatan dengan lawan jenis. Selamat mendengarkan :)

Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang. Pernahkah mendengar filosofi Jawa tersebut? Dalam bahasa Indonesia, kalimat filosofis tersebut kurang lebih dapat diartikan bahwa hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang sebuah kehidupan, bagaimana kita memandang hidup orang lain dan bagaimana orang lain memandang hidup kita. Seringkali, manusia akan memiliki perasaan tidak memiliki sebanyak dan sebaik yng dimiliki orang lain. Ungkapan populernya adalah: rumput tetangga selali terlihat lebih hijau. Padahal tentu, apa yang kita lihat bukanlah pandangan secara keseluruhan. Episode ini adalah episode pertama Pipi hiatus dan kami kedatangan tamu istimewa yaitu kak Yaya untuk bercerita bersama tentang pandangan dan pengalaman mengenai sawang sinawang. Selamat mendengarkan :)

Pernahkah ketika merasa mengalami kesulitan hidup di masa sekarang, merasa tidak berdaya atau overwhelmed, jadi ingin balik ke masa lalu? Rasanya hidup kita yang dulu terasa jauh lebih indah dan jauh lebih mudah. Ada sebuah istilah psikologi menarik yang menjelaskan hal tersebut yaitu Rosy Retrospection. Apa itu rosy retrospection? Kami akan membahas selengkapnya di episode ini. Episode ini juga adalah episode terakhir Pipi sebelum hiatus sementara untuk fokus persiapan melahirkan, dan ke depannya Suara Perempuan akan kedatangan tamu dari berbagai latar belakang untuk ngobol bersama sembari menunggi Pipi kembali dari hiatusnya.

Akhirnya, Suara Perempuan kembali dengan episode baru setelah sekian purnama. Pada episode kali ini, Suara Perempuan menyuarakan serba serbi seputar keputusan untuk hamil dan memiliki anak. Memiliki keturunan adalah salah satu keputusan paling signifikan dalam kehidupan seorang manusia dan terdapat perspektif yang variatif dalam menanggapi dan menyikapi itu. Di sini, tim Suara Perempuan: Pipi, Dian dan Yulyah berbagi pikiran dan opini kami. Selamat mendengarkan.

Di episode ini, Suara Perempuan menyuarakan mengenai move on, chapter selanjutnya setelah berkutat dengan patah hati yang dibahas pada episode sebelumnya. Di episode ini, Pipi, Dian dan Yulyah berbagi pengalaman masing-masing tentang usaha untuk move on, serba serbi hidup ketika proses move on dan hikmah yang diperoleh dari pengalaman masing-masing. Selamat mendengarkan dan semoga pembahasan di episode ini dapat memberi insight dan menjadi teman dalam perjalanan menemui damai setelah patah hati.

Di episode ini, Suara Perempuan menyuarakan mengenai patah hati, sesuatu yang tentu tidak asing bagi setiap manusia. Dibuka dengan puisi dari masing-masing Pipi, Dian dan Yulyah, dan dilanjutkan dengan berbagi pengalaman patah hati, serba serbi hidup ketika patah hati dan hikmah yang diperoleh dari pengalaman masing-masing. Episode PATAH HATI adalah bagian pertama dari rangkaian pengalaman berkisah cinta, dan akan dilanjutkan di episode berikutnya dalam episode MOVE ON.

Pada episode kali ini, Suara Perempuan kedatangan tamu, Tri, untuk ikut berdiskusi tentang salah satu hak perempuan yang sering terabaikan, yaitu hak seksual dan reproduksi. Suara Perempuan bersama Tri akan berbagi cerita mengenai pengalaman dan pengetahuan terkait hak seksual dan reproduksi, menyoroti realita perlindungan hak tersebut saat ini, serta berdikusi mengenai cara agar hak seksual dan hak reproduksi dapat diketahui oleh semua orang dan tiap orang dapat mengusahakan perlindungan hak dirinya dan orang lain.

Ada satu kesamaan antara Pipi, Yulyah dan Dian, yaitu sama-sama menyukai pertandingan olahraga. Di episode ini, Suara Perempuan akan bercerita ringan tentang alasan menyukai pertandingan olahraga, kisah seru yang pernah dialami, dan mengapa menyukai olahraga itu baik.

Di episode ini, Suara Perempuan membahas topik maha dahsyat yaitu bucin aka budak cinta, mulai dari definisi, pengalaman menjadi bucin sampai pelajaran yang diperoleh. Suara Perempuan juga mendiskusikan dan berbagi hal-hal yang perlu dilakukan agar bisa mencintai dan dicintai secara sehat.

Independent Woman adalah topik yang sangat hangat dan menarik dibicarakan, terlebih saat ini, tapi perempuan yang independen itu siapa dan bagaimana sih? Di episode ini, Suara Perempuan akan menyuarakan serba serbi seputar Independent Woman.

Di episode ini, Suara Perempuan akan menyuarakan serba serbi seputar pertanyaan "Kapan Nikah?", mulai dari mengapa pertanyaan itu ada dan bahkan menjadi pertanyaan yang paling sering dilontarkan kepada mereka yang berusia 24 tahun ke atas, sampai pada diskusi mengenai bagaimana menanggapi pertanyaan tersebut.