
Banyaknya kesempatan untuk berorganisasi dan mengikuti kepanitiaan semakin mewarnai kehidupan kampus mahasiswa FEB UI. Kesempatan itu rasanya sayang untuk dilewatkan karena dinilai mendatangkan banyak manfaat seperti membangun relasi, mengasah soft skill dan hard skill, dan tentunya juga dapat melatih kemampuan untuk bekerja sama. Namun dibalik pengabdian mahasiswa pada kegiatan non-akademik, masih ada kewajiban utama untuk menjalani kegiatan akademik dengan baik. Mahasiswa dihadapkan dengan tantangan untuk menyeimbangi kegiatan-kegiatan tersebut agar dapat berjalan beriringan tanpa menggerus manfaat dan tujuan utamanya. Lantas apa saja kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam proses penyeimbangan kegiatan akademik dan non akademik? bagaimana cara mahasiswa dapat meraih titik equilibrium antara kegiatan akademik dan non-akademik? adakah sesuatu yang harus dikorbankan untuk meraih titik equilibrium tersebut?