Home
Categories
EXPLORE
Comedy
Society & Culture
Business
True Crime
Education
History
Arts
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
Loading...
0:00 / 0:00
Podjoint Logo
ID
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts124/v4/5c/c0/27/5cc02798-0591-21e8-cf11-dbb66eebfa35/mza_17164108840843283459.jpg/600x600bb.jpg
Siniar Kata
Siniar Kata
4 episodes
1 day ago
Siniar (podcast) yang menyiarkan pembacaan karya sastra terpilih dan tematis. Mengarsipkan dan memperdengarkan karya sastra dalam format suara sehingga dapat didengarkan di mana saja. Semoga bunyi dari setiap kata-kata, baik puisi maupun prosa, membuahkan rasa yang menyentuh. E-mail: siniarkata@gmail.com
Show more...
Performing Arts
Arts
RSS
All content for Siniar Kata is the property of Siniar Kata and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Siniar (podcast) yang menyiarkan pembacaan karya sastra terpilih dan tematis. Mengarsipkan dan memperdengarkan karya sastra dalam format suara sehingga dapat didengarkan di mana saja. Semoga bunyi dari setiap kata-kata, baik puisi maupun prosa, membuahkan rasa yang menyentuh. E-mail: siniarkata@gmail.com
Show more...
Performing Arts
Arts
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_episode/8818898/8818898-1605199560219-95621637d6f78.jpg
Kemiskinan Bahasa dan puisi lain (2016) | Puisi Aan Mansyur
Siniar Kata
5 minutes 41 seconds
4 years ago
Kemiskinan Bahasa dan puisi lain (2016) | Puisi Aan Mansyur

“Puisi tidak menyelamatkan apa pun, namun jari-jarinya menyisir rambutku yang dikacaukan cuaca. Sepasang lengannya memeluk kegelisahanku…” 

(“Puisi Tidak Menyelamatkan Apa Pun”) 


Selain dikenal oleh publik lewat puisi berjudul “Tidak Ada New York Hari Ini”, penyair Aan Mansyur hadir dalam jagat kesusastraan melalui puluhan puisi lain. Sebagian di antaranya bersuasana sendu, sunyi, tapi sekaligus bernuansa gelap dan renung. 

Tema puisinya merentang dari cinta sepasang insan, isu sosial, hingga menyentuh jantung puisi itu sendiri: bahasa dalam rangkaian kata dan aksara. Dalam kesempatan kali ini, kami menawarkan pembacaan tiga puisi Aan Mansyur yang menghantarkan makna mengenai puisi, bahasa, juga mengapa kita perlu mengenali dan menggumuli karya indah puisi. 

Berurutan, “Kemiskinan Bahasa”, “Kesedihan Puisi”, dan “Puisi Tidak Menyelamatkan Apa Pun”, tiga puisi ini hendak mengantar pendengaran Anda dalam ruang khusyuk bernama “terminal puisi”.

Untuk pengalaman terbaik, sebaiknya Anda mendengarkan lewat alat pelantang suara telinga (earphone atau headphone). 

Dibacakan oleh Aditya Diveranta.

Diarahkan oleh Robertus Rony Setiawan.

Dicuplik dari buku puisi Tidak Ada New York Hari Ini (2016)

Dirilis di Jakarta, Jumat, 13 November 2020.

Diolah-rekam oleh Aditya Diveranta bersama Studio Lokasiniar.

Siniar Kata
Siniar (podcast) yang menyiarkan pembacaan karya sastra terpilih dan tematis. Mengarsipkan dan memperdengarkan karya sastra dalam format suara sehingga dapat didengarkan di mana saja. Semoga bunyi dari setiap kata-kata, baik puisi maupun prosa, membuahkan rasa yang menyentuh. E-mail: siniarkata@gmail.com