Kali ini saya berbagi cerita tentang berbagai karya arsitektur yang sering saya jumpai sehari-hari di jalan. Pikiran - kemudian - tergoda untuk mengulik lebih jauh, apa yang membedakan satu karya bisa terwujud, bermanfaat, tapi ada yang terbengkelai, atau bahkan berakhir sebagai puing reruntuhan.  

Faktor apa yang membedakan jalannya sejarah sebuah karya arsitektur: arsiteknya kah, kontraktornya kah, pemiliknya kah, atau karena faktor keberuntungan belaka.  Jalannya sejarah ini - katakanlah kita sebut sebagai arsitektur kejadian - ternyata bukanlah sebuah proses yang linier melainkan komplek dan dalam banyak hal, kita tidak memiliki rentang kendali yang cukup kuat.  

Tapi apakah dengan demikian, artinya, kita duduk pasrah saja dan menyerahkan semua kejadian arsitektur kita kepada jalannya sejarah, kepada arsitektur kejadiannya?  Tentu bukan maksud paparan ini mengajak ke arah situ, melainkan untuk mengajari kita tidak terlalu angkuh bahwa semua yang kita pamerkan di facebook dan WA status itu adalah karya kita selalu.  

salam, /rizal syarifuddin  

sanggar.arsitektur@gmail.com  

Musik dari channel youtube "No Copyright Music": https://www.youtube.com/watch?v=DiRRfv1Oyt4

dan dari: https://www.youtube.com/watch?v=R-dXS5TI_dQ 

#SerpihandariJalan