
"Bedah Klaim", menjelajahi makna ungkapan "Siapa mengenal dirinya, mengenal Tuhannya", khususnya dalam konteks Laku Jiwo. Penulis berargumen bahwa pengalaman batin yang jernih dan lapang tidak boleh disalahartikan sebagai klaim teologis atau pembuktian bahwa "aku adalah Tuhan". Sebaliknya, ia menekankan pentingnya membedakan antara pengalaman pribadi dan pernyataan tentang realitas kosmis. Melalui Laku Jiwo, ia mengajak untuk membongkar ilusi tentang diri dan mendekati pengalaman spiritual dengan kejujuran serta tanpa perlu mengukuhkan ego. Tujuan utama adalah mengembangkan belas kasih dan kebaikan dalam tindakan sehari-hari, bukan mencari gelar rohani atau kebenaran mutlak, melainkan menerima hadir yang sederhana dan menjaga langkah tetap membumi.