Tempat berbagi opini dan berbagi cerita tentang berbagai topik pembicaraan, semoga ada sepetik ilmu dan setitik wawasan baru dari setiap percakapan.
Selamat menikmati :)
Instagram: @hijrahmuharrom
Twitter: @hijrahmuharrom
Email: hijrah.muharrom@gmail.com
All content for Podcastnya Hijrah is the property of Hijrah Muharrom and is served directly from their servers
with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Tempat berbagi opini dan berbagi cerita tentang berbagai topik pembicaraan, semoga ada sepetik ilmu dan setitik wawasan baru dari setiap percakapan.
Selamat menikmati :)
Instagram: @hijrahmuharrom
Twitter: @hijrahmuharrom
Email: hijrah.muharrom@gmail.com
Bila kerinduan Qays pada kekasihnya sudah tak tertanggungkan, dadanya terasa sesak, pikirannya menjadi kalut. "Layla! Layla!" Suara itu terus bergema, diucapkan berulangkali bagai mantra-mantra. Air mata kesedihan dan keputusasaan mengalir deras di pipinya yang pucat, laksana tetesan embun jatuh ke bumi. Qays telah kehilangan semangat dan putus asa. Akal sehatnya sudah hilang, sirna pula kesadaran dirinya. Jika sudah demikian syair-syair yang indah keluar dari bibirnya yang kering. Syair dan tulisan pada episode ini dikutip dari buku "Layla Majnun" yang ditulis oleh Syekh Nizami dan diterbitkan oleh Buku Bijak.
Podcastnya Hijrah
Tempat berbagi opini dan berbagi cerita tentang berbagai topik pembicaraan, semoga ada sepetik ilmu dan setitik wawasan baru dari setiap percakapan.
Selamat menikmati :)
Instagram: @hijrahmuharrom
Twitter: @hijrahmuharrom
Email: hijrah.muharrom@gmail.com