Di dalam kepungan hujan dan kabut tipis, Heru harus mengalami kejadian mistis yang mencekam bersama orang-orang yang baru ia kenal di sebuah vila terpencil. Dan misteri di belakang kisahnya sungguh mencekam...
---
Narator: Sweta Kartika
Music: @Nadasukma Music
---
Kunjungi website https://diarykemala.com/
Kisah mencekam ini dialami oleh Erwan pada tahun 90-an awal, di mana ia dan keluarganya terjebak di lingkaran hitam dimensi astral. Cerita ini mengawali konten untuk konsep baru dari program Gerbang Horor Ragasukma. Akan hadir untuk mengisi kekosongan sebelum webtoon Kemala hadir kembali season keduanya.
Setelah sebelumnya membahas perihal Ragasukma: Ilmu memisahkan jiwa dari raga untuk berkelana ke dunia seberang, bagaimana dengan nasib orang-orang yang tersesat (secara tidak sengaja, tentunya) ke dunia dedemit hingga terambil jiwanya? Masih bersama narasumber Mas Damar, kita kupas tuntas dalam pembahasan: "Tersesat ke Dunia Seberang".
Apa sih sebetulnya makna nama Ragasukma yang dipakai untuk menamai Padepokan komik silat ini? Penjelasan dalam video ini TIDAK ADA HUBUNGANNYA! Kami membahas Ragasukma dari spektrum astral dengan nara sumber yang kompeten, tidak seperti kami yang sok tahu dan nggak jelas.
Nyatanya, "mereka" memang memiliki kemampuan untuk meniru sosok manusia di sekitar kita, baik yang masih ada maupun yang telah tiada. Fenomena ini dibahas tuntas dengan metode "sok tahu" oleh para pendekar klenik Ragasukma.
Bisa jadi karena berada dalam satu frekuensi gelombang yang sama, dunia gaib seringkali tersinkronisasi dengan gelombang teknologi buatan manusia. Para pendekar Ragasukma mencoba membahasnya di episode kali ini, lengkap dengan pengalaman mistis yang ada.
Siapa yang sangka kalau ternyata salah satu komikus di Padepokan Ragasukma ini punya hobi selain menggambar, yakni: KESURUPAN. Simak cerita Dedy Koerniawan menceritakan kisah awalnya sampai kemudian dia mudah kesurupan makhluk gaib.
Tidak membahas hantu-hantuan saja, Ragasukma juga akan mencoba membawakan cerita tentang fenomena dari efek ilmu hitam yang tidak biasa. Selamat menyimak.
Sedikit lebih serius, kali ini kami mengajak dua kontributor lintas lokasi, agama, dan budaya untuk membahas konsep entitas dunia seberang dan bagaimana kita menyikapinya. Hadir di lokasi, I Wayan Suma Bagja (kreator Bhurloka) dari Bali beragama Hindu dan Jalu Noeradi dari Malang yang beragama Kristen, dipandu oleh Pierre dan anak-anak Ragasukma yang beragama Islam.
Kali ini empat penggawa podcast Ragasukma gantian bercerita. Dua kisah di gunung, satu kesurupan, dan satu penampakan.
Sejak didirikan di tahun 2013, para komikus Ragasukma sudah meninggali 2 rumah kontrakan yang berbeda. Di podcast ini, keduanya akan diceritakan sisi mistisnya.