Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
News
Sports
TV & Film
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts221/v4/cd/95/4e/cd954e67-9d10-0fcf-ff0d-53d57e6dc834/mza_10093074857256052096.jpg/600x600bb.jpg
Pinter Politik
Pinter Politik
440 episodes
4 days ago
Pinter Politik adalah Suara Politik Milenial Indonesia, yang akan membicarakan seputar politik terkini dengan pembawaan yang santai.
Show more...
Politics
News
RSS
All content for Pinter Politik is the property of Pinter Politik and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Pinter Politik adalah Suara Politik Milenial Indonesia, yang akan membicarakan seputar politik terkini dengan pembawaan yang santai.
Show more...
Politics
News
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/staging/podcast_uploaded_episode/2364732/2364732-1738903486047-c041528c6105f.jpg
Pertautan Sejarah Philips dan Karl Marx
Pinter Politik
6 minutes 5 seconds
9 months ago
Pertautan Sejarah Philips dan Karl Marx

Di tahun 1864, seorang teman lama Karl Marx meninggal dunia. Sang teman ini, memberikan Karl Marx warisan sebesar £820. Jumlah uang tersebut sangat besar di zaman itu. Saya menghitung dengan kalkulator inflasi dan nilainya setara dengan £133 ribu saat ini – kalau dirupiahkan artinya mencapai sekitar Rp2,3 miliar. Marx yang hidupnya rada-rada susah karena bergantung dari karier jurnalis, penulis dan juga sumbangan dari rekan-rekannya, tentu akhirnya mendapatkan duit lebih. Rumahnya di London dapat perabotan baru, anak-anaknya dibelikan hewan peliharan berupa anjing, kucing dan burung.

Marx bersama keluarganya bahkan ngambil liburan 3 minggu di wilayah Ramsgate, Kent – ini wilayah pesisir paling terkenal di Inggris pada abad ke-19. Walaupun saat liburan itu, si Marx rada-rada ngenes karena dia kena bisul di selangkangan yang bikin dirinya lebih banyak tinggal di penginapan. Anyway, di momen dapat durian runtuh duit warisan ini, Marx menulis sepucuk surat untuk pamannya di Belanda yang adalah seorang pengusaha kaya di daerah Zaltbommel. Ia menyebutkan bahwa dirinya juga spending beberapa dari duit itu di pasar saham. Yes, Marx main saham, walaupun, kisah ini masih jadi perdebatan karena para sejarawan belum menemukan bukti Marx main saham. Hanya dibuktikan dari kata-kata dia di surat ini. Nah, pertanyaannya, siapa sosok paman Marx yang kaya raya, kerap ngasih duit juga untuk dia, bahkan Marx sering numpang di rumah pamannya itu?

Well, namanya adalah Lion Philips, dan yes, ada nama Philips di sana. Faktanya, dia adalah kakek dari Gerard dan Anton Philips – dua orang yang mendirikan Philips Electronics – perusahaan elektronik terkemuka di dunia yang kita kenal dengan slogan “terus terang terang terus”!

Pinter Politik
Pinter Politik adalah Suara Politik Milenial Indonesia, yang akan membicarakan seputar politik terkini dengan pembawaan yang santai.