
Seorang transpuan menari sebagai caranya berhubungan dengan tubuhnya dan dengan dua partner queernya, dan untuk membangkitkan listrik untuk sepeda listrik mereka di dunia setelah kiamat.
Satu lagi eksplorasi elemen tradisional, karya Korionto menggambarkan dunia pasca-apokalips. Dalam cerita ini, candi-candi yang tertinggal ternyata mengandung sel-sel pembangkit tenaga listrik, sementara menari bisa mengisi daya baterai. Namun, sebenarnya bukan kegiatan berjogetnya yang memberikan energi, tapi kepedulian kolektif yang diperlihatkan orang queer satu sama lain, kepedulian untuk dapat mengatasi transfobia yang bercokol dalam diri mereka sendiri serta prasangka-prasangka lain, memperbolehkan mereka untuk mencintai diri mereka sendiri secara utuh.
Baca artikelnya di https://newnaratif.com/id/baterai/
Diproduseri oleh Dania Joedo, dinarasikan oleh Bonnibel Rambatan dan Sarah Hana, diterjemahkan oleh Gisela Swaragita
Our movement needs your support. A movement is only as strong as its members. If you believe in a more democratic Southeast Asia, join New Naratif as a member https://newnaratif.com/product/membership