Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Business
Society & Culture
Sports
Technology
History
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts124/v4/8c/6b/53/8c6b53c2-a312-7d38-6f70-4550d441a204/mza_3055427262184100138.jpg/600x600bb.jpg
Museum HAM Munir
Museum HAM Munir
19 episodes
5 days ago
Munir Said Thalib merupakan aktivis hak asasi manusia di Indonesia yang lahir pada 8 Desember 1965. Padanya, gagasan perihal HAM nampak lebih konkret tidak hanya di ranah pemikiran namun juga praktik di lapangan. Ini menjadi alasan kuat bagi-bagi rekan seperjuangan Munir yang kemudian meyakini bahwa dia adalah seorang human right thinker sekaligus human right defender. Memperingati #16TahunPembunuhanMunir #MelawanLupa, Museum HAM Munir menampilkan pembacaan Testamen Munir sebagai alih wahana dari kumpulan tulisan yang mengulas persinggungan para sahabat dengan Munir.
Show more...
Education
RSS
All content for Museum HAM Munir is the property of Museum HAM Munir and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Munir Said Thalib merupakan aktivis hak asasi manusia di Indonesia yang lahir pada 8 Desember 1965. Padanya, gagasan perihal HAM nampak lebih konkret tidak hanya di ranah pemikiran namun juga praktik di lapangan. Ini menjadi alasan kuat bagi-bagi rekan seperjuangan Munir yang kemudian meyakini bahwa dia adalah seorang human right thinker sekaligus human right defender. Memperingati #16TahunPembunuhanMunir #MelawanLupa, Museum HAM Munir menampilkan pembacaan Testamen Munir sebagai alih wahana dari kumpulan tulisan yang mengulas persinggungan para sahabat dengan Munir.
Show more...
Education
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_episode/8516159/8516159-1599606943424-122c822218efe.jpg
"Munir, dari Dalam" karya Nono Anwar Makarim Dibacakan oleh Rara Sekar
Museum HAM Munir
26 minutes 6 seconds
5 years ago
"Munir, dari Dalam" karya Nono Anwar Makarim Dibacakan oleh Rara Sekar

"Kawin itu bukan cita-cita, tapi sesuatu yang datang sendiri dan nggak bisa dihindari. Dia bagian tertua dari peradaban, ia bagian dari seni, dan biarlah dia datang  menurut alurnya .... Iya ... sekolah itu sesuatu yang ada dalam perencanaan bagi wujud diri sebagai manusia dalam peradaban. Pendidikan adalah upaya   membangun peradaban. Ia harus direncanakan dan diperjuangkan. Soal kawin lain lagi, dia ada dalam realitas yang berbeda. Dia datang ketika cinta dan   kontrak untuk bersama ditemukan. Jadi, ia akan datang sendiri dan kita   temukan di mana dunia peradaban yang terencana itu dijalankan."Lalu,  Munir mengutip kata-kata Mahatma Gandhi tentang cinta:" ... kalau orang masih berhasil menulis lewat huruf hieroglif, maka cinta akan menulis dalam   pilihan ruang kebenaran yang tidak terjamah...." Dalam alur nada Gibran, ia pun berkata: “Nah, jadi cinta dan perkawinan itu bukan soal fisik (jamah), tapi kebenaran dalam kejujuran menemukain kesesuaian. OK, jangan berdoa untuk dapat jodoh, tapi berdoalah untuk kebenaran. Karena, disitu cinta akan ditemukan.”

Testamen Munir ep. 9 menampilkan obituari karya Nono Anwar Makarim (penulis, praktisi hukum dan   aktivis) yang berjudul “Munir, dari Dalam”. Obituari ini menceritakan kekaguman Nono Anwar Makarim kepada sosok Munir. Ia melihat Munir melalui   perjumpaannya sebanyak tiga kali itu, sikap politik Munir yang tegas hingga pandangan Munir mengenai ‘cinta’. Baginya, Munir adalah sosok aktivis mondok di kantornya yang menolak jabatan resmi.

Obituari yang ditulis Nono Anwar Makarim dibacakan oleh Rara Sekar (penyanyi, musisi dan peneliti) yang akan menceritakan sisi keteladanan sosok Munir menurut Nono Anwar Makarim.

Museum HAM Munir
Munir Said Thalib merupakan aktivis hak asasi manusia di Indonesia yang lahir pada 8 Desember 1965. Padanya, gagasan perihal HAM nampak lebih konkret tidak hanya di ranah pemikiran namun juga praktik di lapangan. Ini menjadi alasan kuat bagi-bagi rekan seperjuangan Munir yang kemudian meyakini bahwa dia adalah seorang human right thinker sekaligus human right defender. Memperingati #16TahunPembunuhanMunir #MelawanLupa, Museum HAM Munir menampilkan pembacaan Testamen Munir sebagai alih wahana dari kumpulan tulisan yang mengulas persinggungan para sahabat dengan Munir.