
“Di mata saya, Munir adalah sahabat yang setia dan pemikir-pejuang yang tanpa pamrih dan selalu konsisten pada perjuangannya. Berbagai penghargaan internasional tidak mengubah tingkah laku kesehariannya yang bersahaja. Dalam berbagai tugas, seperti merancang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertahanan Negara, RUU TNI, RUU Perbantuan TNI, rancangan berbagai Keppres yang terkait dengan pertahanan dan keamanan negara, Munir adalah seorang pemikir dan konseptor yang handal dan amat diandalkan oleh teman-teman yang sebagian besar adalah pengamat politik dan militer. Kemampuan akademiknya sangat tinggi, walaupun ia belum mengambil jenjang sarjana strata dua atau tiga.”
Testamen Munir episode 11 menampilkan obituari karya Ikrar Nusa Bhakti (Duta Besar RI untuk Tunisia) yang berjudul “Munir: Aktivis HAM yang Bersahaja”. Menceritakan persahabatan Ikrar Nusa Bhakti dengan Munir semasa hidup. Keduanya kerapkali bertemu dalam seminar-seminar maupun Focus Group Discussion (FGD) yang merupakan bagian dari Reformasi Sektor Pertahanan. Ikrar Nusa Bhakti mengenal baik sosok Munir semasa hidup. Baginya, Munir adalah pejuang hak asasi yang konsisten, rela berkorban dan membantu siapapun tanpa membedakan. “Bagi mereka yang tidak kenal Munir dari dekat, pasti mereka mendapat kesan bahwa orang ini hanya membantu mereka yang menjadi korban kekerasan atau orang hilang akibat aparat TNI atau Polri. Kesan itu jauh dari kenyataan yang sebenarnya…” tulis Ikrar Nusa Bhakti dalam obituarinya mengenang Munir.
Memperingati #16TahunPembunuhanMunir, obituari karya Ikrar Nusa Bhakti akan dibacakan oleh Bagus Dwi Danto (seniman musik) yang menceritakan kebersamaan Ikrar Nusa Bhakti dengan sosok Munir semasa hidup.