
Hindun si tokoh utama memeliki sepersekian persen sifat yang bisa jadi mirip denganku. Sama sepertinya aku juga tidak pernah belajar agama di pesantren, madrasahpun tidak. Bisa jadi aku kerap seperti Hindun. Sok paling Islam, padahal baru tahu secuil. Ini menyebalkan. Tapi cerita ini setidaknya menamparku sekali, keras. Entah sudah berapa banyak temanku yang santri sudah diam-diam geli karena mungkin aku pernah sok agamis melebihi mereka yang jauh lebih paham agama? Astafirullah. Semoga amar makruf nahi mungkar bisa dikupas dengan pemahaman agama yang lebih tepat. Semoga aku, atau mungkin juga kamu tidak pernah bosan mempelajarinya. Semoga kita dijauhkan dari kegiatan beragama yang tidak memanusiakan manusia. Selamat mendengarkan. :)