
Pada dasarnya beribadah itu nikmat karena hamba dapat “bercengkerama” dengan Sang Kekasih. Namun, merasakan nikmatnya ibadah itu tidak instan, tetapi perlu perjuangan, latihan, dan pendakian spiritual (mujahadah wa riyadhah ruhiyyah) yang berpangkal pada penyucian hati.