
Pada zaman dahulu di daaerah banten, terdapat Kesultanan yang bernama Kesultanan Kartasura. Pada saat itu kesultanan sedang dilanda kesedihan yang mendalam, dikarenakan permaisuri mengalami penyakit tercinta mengalami penyakit keras.
Rakyat mulai merasakan kesedihan yang mendalam. Hari demi hari dilalui permaisuri dengan penderitaan, tubuhnya seperti tulang dibalut kulit semata. Roda pemerintahanpun mulai berjalan tidak sebagaimana mestinya.
Tak henti-hentinya pangeran Kartasura mendatangkan tabib untuk menyembuhkan sang permaisuri, namun tidak ada satupun yang berhasil. Sampai suatu ketika penasehat kerajaan menyarankan pangeran untuk bertapa di tempat sepi untuk memohon petunjuk sanga maha kuasa.
Tak berapa lama kemudian , pangeran mengikuti petunjuk sang penasehat. Beliau mencari tempat sepi. Setelah menemukan tempat yang pas, diapun melaksanakan semedhinya. Ia berhasil melewati semua godaan-godaan yang menghampirinya. Sampai suaatu ketika terdengarlah suara gaib di telinga pangeran Kartasura. “Hentikanlah semedhi, dan ambilah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga itulah permaisuri dapat disembuhkan.”
Kemudian pangeran Kartasura segera pulang dan menanyakan suara gaib itu pada penasehatnnya. “Pantai Selatan amat luas pangeran, tapi hamba yakin yang dimaksudkan suara tersebut pasti gua karang yang didalamnnya banyak ditumbuhi bunga karang”.