
Dibawakan oleh Michelle Olovia dari Paroki Santa Maria Imakulata Kali Deres di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Efesus 2: 19-22; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Lukas 6: 12-19.
PERANG MELAWANTEROR
Renungan kita pada hari ini bertema: Perang Melawan Teror.Dunia kita ini dan segenap masyarakat di dalamnya mengetahui seperti apaterorisme itu. Secara khusus, di Indonesia ancaman teror ini bertubi-tubi, dandari tahun ke tahun. Satu orang atau kelompok dapat diatasi pemerintah dan parapenegak hukum, namun oknum atau kelompok lain muncul kembali. Ancamannya begituserius sehingga pemerintah dan segenap masyarakat berusaha bekerja sama untukmemeranginya.
Gereja kita wajib berperang melawan terorisme di dunia inidengan kekuatan rohani yang masif, yaitu seluruh umat manusia. Gereja melakukanini bersama Yesus. Ia telah melakukan itu dalam pelayanan publik-Nya di dunia.Pada satu peristiwa khusus Ia memilih Simon orang Zelot dan Judas, bersamakesepuluh rasul lainnya untuk membentuk sebuah pasukan inti. Pada hari iniseluruh Gereja merayakan pesta rasul Simon dan Yudas.
Kata “Zelot” mengandung arti teroris. Simon ini berasaldari kaum pemberontak yang melawan penjajah Romawi yang bernama kaum Zelot,yang dalam bahasa Yahudi Kana’im, yaitupencemburu dari Allah. Mereka tak mau Allah mereka diganggu kelompok lain.Yesus harus memilih orang-orang kuat dan terpercaya supaya mampu bersama Diamelawan semua bentuk kejahatan di dunia ini.
Sebelum bertemu Yesus, Santo Paulus sering bertindakseperti seorang teroris. Menurut Kisah Para Rasul ia mengejar, menangkap danmemasukkan ke penjara laki-laki dan perempuan pengikut Kristus. Dia bahkanmengatakan begini: Saya sungguh bertindak liar dengan terbakar oleh kemarahanterhadap orang-orang Kristen, yang saya kejar bahkan sampai ke kota-kota ditanah asing (Kis 26,11).
Kelompok yang menebar teror, saat ini yang dikenal sebagaikaum radikalis, mendatangkan ketakutan di seluruh dunia. Yakinkah kita kalauYesus mampu mengubah hati para teroris yang paling keras? Yesus mengubah SantoSimon dan Santo Paulus, dan sampai detik ini Ia tetap sama sebagai Tuhan yangdapat mengubah hati para teroris. Mereka tidak hanya diubah hati dan arahhidupnya, bahkan mereka dijadikan dasar bangunan Gereja, kediaman Allah danrumah orang-orang beriman. Santo Simon, Yudas dan Paulus kini adalah parajenderal dalam Kerajaan Allah, dalam melindungi Gereja kita.
Yesus mengatasi para teroris dengan kasih. Kita semuamemakai kasih yang sama untuk mengatasi teror-teror kejahatan dan kegelapan didalam komunitas beriman kita. Tetapi kita harus bersama Kristus. Tanpa denganDia, kita tak akan mampu.
Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Yesus guru yang baikdan bijaksana, jadikanlah kami serdadu-serdadu-Mu untuk berani dan berkorbanmengalahkan kejahatan yang mengancam Gereja-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putradan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...