Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.
All content for KEPO - KIRIM.EMAIL Podcast is the property of KIRIM.EMAIL and is served directly from their servers
with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.
Bismillah...
Di episode kali ini, kita akan membahas sesuatu yang unik dan menarik: Hipotesis Mantra Sihir atau dalam bahasa Inggris disebut The Magic Spell Hypothesis.
Perhatikan kalimat berikut ini:
"Anju aturan piket ini jelas: kalau wanprestasi, pakai ahkam yang disepakati, baca ayat aturan di papan, dan beracara anggara di depan Mahajana, ketua kelas!"
Sekilas, kalimat tersebut terdengar seperti mantra sihir, bukan? Faktanya, ini adalah contoh nyata dari bagaimana bahasa arkais dan kompleks sering digunakan, terutama dalam konteks bisnis dan hukum.
Penggunaan kata-kata seperti "anju", "ahkam", "anggara", dan "mahajana" membuat pesan tersebut sulit dipahami oleh orang awam. Padahal, arti sebenarnya sangat sederhana:
"Tujuan aturan piket ini jelas: jika ada yang melanggar, gunakan aturan yang disepakati. Cek aturan di papan tulis, dan selesaikan dengan tegas di hadapan ketua kelas."
Mengapa kalimat sederhana ini diubah menjadi sesuatu yang terdengar rumit dan misterius? Pertanyaan ini menjadi pintu masuk untuk memahami fenomena yang disebut Hipotesis Mantra Sihir.
KEPO - KIRIM.EMAIL Podcast
Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.