Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.
All content for KEPO - KIRIM.EMAIL Podcast is the property of KIRIM.EMAIL and is served directly from their servers
with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.
Bismillah...
Selamat datang di KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast di episode 106 yang hadir dari pertanyaan seseorang yang masuk ke email saya.
Pertanyaannya cukup panjang, tapi secara singkat adalah "Bagaimana cara memimpin kalau tanpa bertemu muka? Dalam satu titik kita kan harus merekrut karyawan", Kurang lebih seperti itu pertanyaannya.
Seperti yang mungkin Anda ketahui sejak KIRIM.EMAIL berdiri dari tahun 2016 hingga saat ini kami bekerja remote dari 20 kota di Indonesia. Ada anggota tim yang sejak dia masuk hingga keluar selama lima tahun kita belum pernah bertemu tatap muka.
Dan ini yang akan kita bahas di episode ini.
KEPO - KIRIM.EMAIL Podcast
Bismillah...
Selama dua tahun terakhir, saya banyak bereksperimen menggunakan AI untuk berbagai aktivitas marketing: menulis copywriting, mendesain landing page, membuat konten media sosial, dan bahkan merancang sistem komunikasi pelanggan. Ratusan tools sudah saya coba, dari yang gratis sampai berbayar, dari yang katanya “paling pintar” sampai yang hanya ikut tren.
Dan setelah semua itu, saya menemukan satu masalah besar yang samar tapi berdampak luas: AI tidak punya kejernihan berpikir (clarity).
Seperti apa penjelasannya dengarkan selengkapnya melalui episode ini.