Indonesia menguasai lebih dari 60% produksi nikel dunia, menjadikannya salah satu pemain kunci dalam rantai pasok global. Pemerintah mendorong hilirisasi tambang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% dan membuka peluang besar bagi investasi. Namun, di balik ambisi tersebut, muncul dilema serius, dari model hilirisasi yang dipertanyakan, cadangan nikel bisa habis dalam 25 tahun, dampak ekologis sulit dihindari, dan ambisi transisi menuju energi hijau yang membayang-bayangi.
Pada episode Speakonomics kali ini, divisi Kajian KANOPI FEB UI berkesempatan untuk berdiskusi dengan Bapak Bhima Yudhistira dengan bahasan mengenai Polemik Industri Tambang : Peran Kekayaan Alam Terhadap Perekonomian Indonesia.