
Sobat Essentials!
Industri baja termasuk kontributor besar emisi industri diIndonesia. Pada 2022, sektor ini menyumbang 4,9% dari total emisi industri, setara 20–30 juta ton CO₂/tahun. Mayoritaspabrik masih menggunakan teknologi blast furnace berbahan bakar batu bara.
Tetapi ada peluang untuk menurunkan emisi di industri baja sebagai upaya mitigasi krisis iklim, termasuk dengan adanya kebijakan seperti CBAM dan permintaan baja hijau.
Apa saja peluang dan tantangannya? Simak Podcast IESRBicara Energi “Perkembangan pasar Green Steel dalam pusaran CBAM dan Pasar Karbon” bersama Harry Warganegara, Direktur Eskekutif, The Indonesian Iron and Stel Association (IISIA) dan Mentari Pujantoro, Manajer Proyek Agora Energy, Agora Energiewende. Podcast ini dipandu oleh Rahmat JES, Koordinator Keterlibatan IndustriNet-Zero, IESR.
Dengarkan di siniar kesayangan di s.id/PCBajaHijau, atau
Tonton di YouTube IESR s.id/YTBajaHijau