
(19 Juli 2020)
Romo Adrian Adiredjo, OP
[Bacaan Injil : Matius 13 : 24 - 43
(Hari Minggu Biasa ke-16)]
Yesus dalam injil hari ini memberikan tiga perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Memang, dalam menggambarkan tentang Kerajaan Allah tidak mudah, karena hal ini tidak sama dengan kerajaan dunia. Salah satu perumpaan yang digunakan oleh Yesus adalah tentang biji sesawi. Benih sesawi ini merupakan benih yang paling kecil dari segala jenis tumbuhan lainnya. Hal yang perlu kita ketahui adalah Yesus sendiri yang membangun Kerajaan Allah. Mulai dari Yesus memanggil para murid hingga Dia memanggil kita semua untuk menjadi warga Kerajaan Allah. Yesus membangun Kerajaan Allah mulai dari yang kecil hingga sekarang menjadi besar, terutama Ia membangun kita semua untuk turut serta mengambil bagian dari Kerajaan Allah. Hal ini sama seperti biji sesawi, pertama benih ini kecil, lalu lama-kelamaan benih ini menjadi tumbuh besar. Benih tersebut merupakan kita, meskipun kita semua kecil tetapi sungguh berharga di mata Tuhan. mengapa demikian, karena biji sesawi membawa hidup yang penuh berkelimpahan akan kepenuhan janji Allah. Biji sesawi ini ketika ditanam harus dimasukan kedalam tanah dan biji sesawi tersebut merasakan kegelapan, meskipun demikian disana masih ada kehidupan. Dalam hidup, kita kerap kali merasakan kegelapan bahkan merasakan bahwa hidup tidak berarti, ditambah lagi ketika menghadapi situasi sulit dalam hidup kita. Meskipun berjuang sendiri dengan segala kelemahan yang kita miliki, tentunya tidak mudah. Oleh sebab itu, dalam hidup pula diperlukan kemampuan untuk melawan tantangan-tantangan dan hal-hal yang jahat, seperti dalam perumpamaan gandum dan ilalang. Dalam situasi sulit ini, banyak orang yang marasakan depresi dan tidak tahu arah hidupnya akan kemana. Ada satu hal yang penting perlu kita ingat adalah kemampuan untuk terus berharap. Seperti biji sesawi, ia dikubur dalam tanah yang gelap, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan. Ketika kita terus berharap kepada Allah untuk terus memelihara hidup yang dijalani, maka akan ada pertumbuhan atau perkembangan. Mungkin sekarang kita semua depresi dan tidak tahu harus bagaimana, tetapi hal yang perlu dipercayai adalah Allah punya rencana untuk hidup kita. Maka, kita perlu menghidupi rencana Allah, bukan rencana kita sendiri. kesetian terhadap rencana Allah sangat diperlukan, seperti biji sesawi pada waktunya akan tumbuh besar bahkan seperti pohon, ia telah mencapai kepenuhannya. Memang, ada tumbuhan lain yang lebih besar bahkan kuat dari tumbihan sesawi, tetapi Yesus mengatakan ketika biji sesawi tumbuh menjadi besar burung-burung akan bersarang di daunnya. Ini menandakan bahwa kita tidak perlu membandingkan hidup kita dengan orang lain, melainkan kita harus terus hidup untuk memenuhi rencana Allah. Seperti biji sesawi yang hanya memberikan tempat istirahat untuk mahluk lain. inilah yang disebut pemenuhan akan rencana Allah ketika hidup kita berguna bagi orang-orang yang disekitar kita.