Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
History
Fiction
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts125/v4/38/c0/03/38c0038a-925e-df3c-83aa-c98ed592050f/mza_8599960199574433920.jpg/600x600bb.jpg
Homili Katolik
Aquinas Center
119 episodes
5 days ago
Homili Katolik Digital
Show more...
Religion & Spirituality
RSS
All content for Homili Katolik is the property of Aquinas Center and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Homili Katolik Digital
Show more...
Religion & Spirituality
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/production/podcast_uploaded_nologo/3221510/3221510-1581561790975-bad9995059853.jpg
Harta Sejati
Homili Katolik
20 minutes 38 seconds
5 years ago
Harta Sejati

(26 Juli 2020)

Romo Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

[Bacaan Injil : Matius 13 : 44 - 52

(Hari Minggu Biasa ke-17)]

Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang indah adalah salah satu dari perumpamaan Yesus yang paling pendek namun memikat. Melalui dua perumpamaan ini, Yesus mengajar murid-murid-Nya bahwa kerajaan-Nya sangat berharga, dan untuk mencapainya, kita harus menyerahkan segalanya. Kita tidak bisa menipu atau mencurinya. Kita harus menerimanya dengan cara yang benar. Ajaran seperti ini sendiri bukanlah sesuatu yang baru dalam Injil Matius. Kembali pada bab 10, Yesus menyatakan bahwa mereka yang lebih mengasihi orang tua mereka daripada Yesus, tidak layak bagi Yesus. Semua atau tidak sama sekali bagi Yesus! Prinsip yang sama juga berlaku bagi kerajaan-Nya. Apakah mungkin untuk menyerahkan segalanya untuk Yesus dan Kerajaan-Nya? Jawabannya tergantung apakah kita menganggap Kerajaan sebagai sesuatu yang benar-benar berharga bagi kita. Pedagang itu, misalnya, bisa saja melihat bahwa Mutiara itu adalah mutiara yang indah, tetapi jika ia tidak melihatnya sebagai sangat berharga, ia tidak akan menjual segala yang ia miliki untuk membeli mutiara itu. Sekedar mengetahui itu berbeda dari menerimanya sebagai sesuatu yang berharga. Yang satu tetap ada di pikiran dan yang lain bergerak di dalam hati. Kita mungkin menyadari bahwa Yesus adalah Juruselamat dan Tuhan kita, tetapi apakah kita menghargai Dia dan menjadikan Dia sebagai prioritas utama kita? Kita mungkin sadar bahwa Gereja adalah Kerajaan Allah, tetapi apakah kita menganggapnya berharga? Apakah kita menyerahkan segalanya untuk Yesus dan tubuh-Nya, Gereja? Bagaimana kita membuat sesuatu yang berharga? Ketika kita mencintai seseorang atau sesuatu, kita menghargainya. Ketika mereka berharga, kita menjadikannya seperti harta kita. Ketika itu adalah harta kita, di sanalah hati kita berada. Ketika mencintai sebuah pekerjaan, kita menghargainya dan menjadikannya sebagai prioritas kita. Ketika mencintai keluarga, kita menghargai mereka, dan kita mengerahkan waktu dan upaya untuk membuat mereka bahagia. Kita dibaptis sebagai seorang Katolik dan orang tua mengajar kita bahwa Yesus adalah Tuhan kita. Kita mungkin belajar di sekolah-sekolah Katolik dan pergi ke Gereja setiap Minggu. Tetapi, apakah kita mengasihi Yesus dan Gereja-Nya atau hal ini hanya sebatas pengetahuan di kepala? Apakah Yesus berharga dan berharga bagi kita sehingga kita rela menyerahkan segalanya untuk-Nya? Apakah kita menghargai Yesus dan menaruh hati kita di dalam Dia?

Homili Katolik
Homili Katolik Digital