Dear Parents,
Di tengah kemajuan teknologi ini membuat generasi Alpha saat ini kurang memiliki daya juang, mengharapkan sesuatu yang serba instan. Sebagai orangtua, kita ingin yang terbaik untuk anak-anak kita, ingin agar anak-anak kita memiliki daya juang yang tinggi, ulet, memiliki integritas yang tinggi sehingga mampu menjadi generasi yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Tantangannya adalah bagaimana kita para orangtua menyiapkan generasi Alpha ini? Apa sih generasi Alpha itu? Saya, Novita Tandry-Psikolog Anak-Remaja & Parenting Expert mengajak Anda dan keluarga untuk bersama-sama belajar memperlengkapi diri untuk menjadi orangtua yang lebih baik.
Happy Parenting!
The hardest job you will ever love ❤️💙💚
Follow:
Instagram: @happyparentingnovitatandry ; @happy.parenting
Facebook:
Happy Parenting with Novita Tandry
Youtube Channel:
Happy Parenting Novita Tandry
Spotify & Google Podcast:
Happy Parenting with Novita Tandry
Atau klik tautan di bawah ini:
Spotify :
https://bit.ly/happyparentingnovitatandry
Google Podcast :
https://bit.ly/happyparentingnovitatandrypodcast
#happyparenting #happyparentingwithnovitatandry #happyparentingschool #parenting #tipsparenting #parentingtips #earlychildhoodeducation #nurture #teach #observe #ntodaycare #ntochildcareandearlychildhoodeducation #ntochildcare
#novitatandry #anjay #makna #bunuhdiri #remajabunuhdiri #sumpahinpapacepatmati #strongminds #ideas # #generationalpha #polaasuh #digitalnatives #quotes #olahraga #gym #exercise
Dear Parents,
Generasi Alpha rentan dengan daya juang yang rendah. Kehidupan yang serba ada juga dapat melahirkan generasi dengan daya juang yang rendah. Di sisi lain, anak yang hidup serba terbatas pun bisa berakhir menyerah pada keadaan. Lalu bagaimana menumbuhkan mental daya juang pada si kecil?
Pada podcast Happy Parenting kali ini, saya Novita Tandry, Psikolog Anak-Remaja & Parenting Expert mengajak Anda para orangtua untuk belajar bagaimana melatih daya juang pada anak sejak dini.
Selamat mendengarkan!
Happy Parenting
The hardest job you will ever loved
Tantrum (atau tantrum temper) adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan. Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika "tujuan" orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang.
Cerita Sahabat Sonora.
Sekitar satu tahun terakhir, suami saya mendadak hobi sekali membeli miniatur mobil, mobil-mobilan, atau apalah itu namanya. Yang jelas semacam mainan mobil kecil tapi nggak buat dimainin, cuma dipajang dan difoto-foto begitu. Awalnya cuma beli satu, kemudian nambah, nambah lagi, nambah lagi, sampai sekarang mungkin sudah ada lebih dari 50 jumlahnya. Saya pernah protes sama dia, ngapain beli mainan nggak berguna kayak gitu, mending duitnya dikumpulin buat beli apa gitu, atau buat langganan Netfilx keluarga yang jelas ada manfaat hiburannya, atau sekalian ditabung buat beli mobil beneran.
Tapi dia ngotot, dan bahkan sempat marah sama saya. Sejak saat itu, saya males ngomentarin kebiasaan dia beli mobil-mobilan itu. Takut malah jadi perkara. Tapi hati ini rasanya gedeg tiap dia beli mobil-mobilan itu. Apalagi disituasi seperti ini.
Apa yang harus saya lakukan?
Neglecting Parenting
Pola Asuh Cuek, yang manakah Gaya Parenting Anda?
Mr.X Seorang lelaki yang telah menikah selama 5 tahun bersama istrinya yang luar biasa. Istrinya telah menemani Mr.X dari posisi yang dibawah sejak 5 tahun yang lalu hingga Mr.X ini telah menjadi salah satu top-manajemen di perusahaan mancanegara dan berpindah ke luar negeri. Awalnya hidup Mr.X ini sangatlah bahagia bersama istrinya, tetapi ia tetap merasa ada yang kurang. Tiba-tiba Mr.X merasa mempunyai ketertarikan dengan perempuan lain dikantor, yang makin parah sepertinya perasaan Mr.X ini menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan Mr.X ini tidak terkontrol. Di Podcast kali ini, Mr.X ingin meminta saran dan masukan dari Ibu Novita Tandry, Apa tanggapan dari Ibu Novita Tandry mengenai permasalahan Mr.X ini? Yuk dengarkan penjelasan beliau di podcast kali ini.
Pingkan, seorang wanita yang telah menikah 2 tahun dan belum kunjung memiliki buah hati. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Pingkan untuk mendapatkan keturunan. Problem pingkan bertambah disaat suami pingkan bertambah sejak suaminya berhenti kerja dan tidak melakukan usaha apapun untuk membantu rumah tangga serta melakukan kekerasan verbal kepada pingkan. Kira-kira apa pendapat dan saran dari ibu Novita Tandry dari permasalahan yang dialami oleh Pingkan ini? Yuk disimak penjelasan dari beliau di Podcast kali ini.
Hilman, seorang pemuda yang tidak berani untuk mendekati perempuan sejak ia putus dengan pasangannya 7 tahun yang lalu. Di pikiran Hilman, Jika ia memulai lagi hubungan nya akan sama dengan hubungan nya 7 tahun yang lalu dan hanya akan menyakiti pasangannya saja. Ditambah dengan orangtua nya yang sangat pemilih, dikarenakan setiap perempuan yang Hilman kenalkan harus dikenalkan kepada orangtua nya. Kira-kira apa yang harus Hilman lakukan? Dan apa tanggapan serta solusi dari ibu Novita Tandry tentang permasalahan yang dialami Hilman ini? Yuk mari kita simak di podcast kali ini.
Riska, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai permasalahan dengan pernikahan yang sudah berlangsung lama. Dari awal menikah, Riska merasa tidak nyaman dengan pernikahan nya. Beberapa penyebabnya seperti mertua yang selalu ikut campur, suami kasar, disalahkan saat kehamilan, dan lain-lain.
Semakin hari saya semakin tidak kuat dalam menjalani rumah tangga ini. Sudah 10 tahun riska menikah. Riska tidak bisa bercerita dengan siapapun karena menurut riska ini adalah aib. Selain itu, Riska khawatir juga dengan perkembangan psikologis anak-anak nya.
Apa pendapat dan saran dari ibu Novita Tandry untuk permasalahan dari Riska ini? Yuk disimak penjelasan beliau di Podcast kali ini.
Banyak dari kita yang berpikir bahwa mempunyai banyak followers ataupun teman yang banyak tetapi tetap merasa tak mempunyai "Real Friends". Apakah itu hal yang normal di zaman ini? Apa pendapat dari Novita Tandry tentang hal ini dan apa solusinya? Yuk mari kita simak penjelasan dari beliau.
Yuukkk mengenai beberapa pertanda yang biasanya dimiliki para predator seksual :
1. Sangat perhatian di awal perkenalan atau pertemuan. Misalnya, beberapa menelpon atau mengirim pesan text yang sifatnya memberikan perhatian. Kendati belum tentu mereka semua adalah predator, namun jika hal ini terus berlanjut dan semakin intensif, maka hal ini dapat menjadi pertanda yang perlu diwaspadai.
Hal ini adalah cara predator mulai membangun proses ketergantungan korban, yang mulai membuka diri tanpa disadari. Seperti menceritakan ketakutan-ketakutan serta mimpi-mimpi mereka. Inilah yang disebut dengan proses "pembentukan". Pelaku menggunakan kerentanan dan ketergantungan mereka untuk masuk ke tahap selanjutnya.
2. Pelaku menggunakan bahasa yang manipulatif. Ketika korban mulai merasa tidak nyaman terhadap perhatian dan keakraban yang ditunjukkan oleh para predator, mereka justru memutarbalikkan informasi. Akhirnya korban akan merasa justru sebagai orang yang telah melakukan hal yang menyakitkan atau memalukan terhadap mereka.
Para predator tersebut akan mengungkit "jasa baik" yang telah diberikan untuk membuat korban akhirnya benar-benar merasa bahwa dirinya yang bersalah.
3. Para predator berlaku seolah-olah semua itu hal yang normal dan membuat korban merasa bahwa hal ini memang pantas dilakukan. Di sinilah siklus pelecehan dimulai.
Perasaan tidak nyaman yang terjadi sebelumnya bahwa ada sesuatu yang salah, menjadi lebih jelas, namun korban sudah tidak berdaya. Pola ini akan dimulai dengan pelecehan emosional dan psikologis dan akhirnya mencakup pelecehan seksual.
4. Superioritas para predator menyebabkan mereka tidak bertanggung jawab dan selalu berperan sebagai korban. Mereka selalu menggunakan kekuasaan untuk mengatur korban, dan selalu menyalahkan korban jika terjadi kesalahan.
Atau, jika korban menolak melakukan apa yang diperintahkannya, dia dapat melakukan apa saja, termasuk memecatnya, sebagai pelajaran atas ketidakpatuhannya. Mereka yang pernah mengalami pelecehan seksual saat kecil mungkin lebih rentan terhadap perlakuan ini, dan akan kembali mengalami trauma.
5. Predator seksual merendahkan korbannya, karena mereka tidak akan pernah mempertimbangkan pikiran dan perasaan korban. Pusat perhatian adalah dirinya sendiri.
Predator akan membuat komentar seksual, mengomentari penampilannya, mengisolasi ketidakamanannya untuk digunakan sebagai umpan. Kemudian mengejeknya dengan menggunakan bahasa yang merendahkan dirinya dan menggunakan kata-kata yang menghina dan merendahkannya.
6. Para predator selalu memaksa korban untuk melakukan berbagai hal yang sebenarnya membuat mereka tidak nyaman.
7. Para predator merusak kepercayaan diri korban, dan membuat korban begitu tergantung, bahkan terisolasi dari lingkungan dan keluarga.
8. Para predator seksual akan bangga memamerkan penaklukkannya dengan merekam, menulis dan menyimpan barang2 korban sebagai trofi!
Naahhh.. orangtua harus HADIR dalam kehidupan anak2mu, jangan dikasi ke pembantu saja dan ajarkan anak2mu untuk menggunakan OTAK mereka alias BERPIKIR yang membutuhkan WAKTU dan KESABARANMU!
Happy Parenting ❤
The Hardest Job You Will Ever Love
Novita Tandry
Psikolog Anak & Remaja
NTO International
Nurture Teach Observe
Childcare and Early Education
70% anak remaja yang dikirim orangtuanya utk konseling dengan saya mengeluh ingin mengakhiri hidupnya. Kaget?
Kata mereka : Untuk apa hidup? Kalau nanti toh semua orang juga pasti mati! Mati sekarang aja. Malah keren mati muda dan gak usah cape2 sekolah, les bimbel dll terus dari hari Senin sampai Minggu, dimarahin terus, ditakut2in terus, mati aja ach!
Gak mudah loh jadi Psikolog Anak & Remaja di Generasi Alpha ini selain sebagai pendengar mereka harus cerdas luar biasa karena pengetahuan mereka luas sekali tapi ironisnya ketahanan diri yang rendah dibandingkan generasi sebelumnya.
Jadi bukan melulu karena perundungan yang bahasa kerennya, bullying! Tapi karena orangtuanya tidak 'hadir' dalam kehidupannya, hanya bisa menuntut supaya anak mengerjakan yang mereka inginkan tapi tidak diberikan contoh dengan menggunakan akal budinya untuk berpikir!
Ajarkan anak dengan contoh apa itu Self Control : bisa membedakan yang benar dan salah (wisdom), tangguh dan punya ketahanan diri, punya mental yang kuat, bukan dilayani terus, diikuti maunya terus yang penting nilainya bagus!
Spoiled parents akan menjadikan spoiled children yang manipulatif, mediocre, demanding, tantrums tanpa akhir, sulit menerima tekanan, mudah stres, mudah menyerah, suka mengeluh dan maunya instant alias cepat jadi! Dan kalau ketemu masalah, sederhana, bunuh diri!
Wake up call yah, parents.. berkali2 saya ngoceh, HADIR, DENGARKAN ANAKMU dgn HATI dan jadi TELADAN! Jangan hanya bikin anak aja, didik mereka please kalau gak maka teknologi yang mendidik mereka dan menjadikan mereka anak yang tanpa emosi, empati dan daya juang '😞
Happy Parenting!
The hardest job you will ever love ❤
Novita Tandry
Psikolog Anak dan Remaja
NTO International
Time to Share with Novita Tandry-Senin, 10 Februari 2020
Time to Share with Novita Tandry-Senin, 3 Februari 2020
Dampak dari Covid-19 ini adalah munculnya himbauan agar beraktivitas dari rumah. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan di rumah bersama keluarga?
PREDATOR SEKS TIDAK CUTI DI MASA PANDEMIK COVID-19
Saya baru dapat beberapa kasus ttg predator seks dua minggu lalu yang sedang mengintai dan memangsa anak2 kita selama masa pandemik covid-19 ternyata beritanya marak hari ini, luar biasa para predator tidak pernah liburan yah terus WFH mereka
Selain harus dinikmati peran sbg orangtua selama berada di rumah please HADIR dlm arti sebenarnya yah jangan sampai telat dan anak sudah menjadi korban para predator seks ini
Happy Parenting!
The hardest job you will ever love ❤️
Novita Tandry
Psikolog Anak & Remaja
NTO Nurture Teach Observe
Childcare and Early Education
#novitatandry
#childpsychologist
#happyparentingwithnovitatandry
#happyparenting
#coronavirus19